1015 http://sosains.greenvest.co.id
JURNAL
SOSAINS
JURNAL SOSIAL DAN SAINS
VOLUME 2 NOMOR 9 2022
P-ISSN 2774-7018, E-ISSN 2774-700X
PERILAKU PEMINJAMAN ONLINE (GAJIAN DULUAN)
PADA KARYAWAN DI PT. SAFE AND SECURE GUARDING
Diah Rahmatu Zakiyah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mercubuana, Jakarta, Indonesia
Email : Drahmatuzakiya[email protected]
Kata Kunci:
UTAUT2; Keamanan;
Kepercayaan; Risiko
Promosi; ; Gunakan
Perilaku
Keywords:
UTAUT2; Perceived
Security; Trust;
Perceived Risk;
Promotion; Intention
to Use; Use Behavior
ABSTRAK
Latar Belakang: Perkembangan teknologi baru yang bertujuan membuat proses bisnis
menjadi semakin efektif dan efisien, sehingga perlunya sektor jasa keuangan untuk
mengadopsi teknologi digital agar melakukan inovasi layanan keuangan.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganilisis Perilaku Peminjaman Online (Gajian
Duluan) Pada Karyawan Di PT. Safe And Secure Guarding
Metode : Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan Populasi dari penelitian ini
adalah Karyawan PT.SSG yang tersebar di beberapa lokasi di Indonesia, dengan jumlah
sampel sebanyak 210 Karyawan SSG. Metode analisis data menggunakan Structural
Equation Model (SEM) berbasis varian (PLS).
Hasil:. Manfaat emosional belum dinilai baik berupa peningkatan gengsi, mayoritas
karyawan SSG termasuk generasi milenial dimana sudah terbiasa menggunakan aplikasi
digital, sehingga mereka tidak perlu usaha yang tinggi dalam penggunaan aplikasi P2P
Lending gajian duluan. mayoritas karyawan SSG termasuk generasi milenial disamping itu
hampir semua aplikasi digital menerapkan kemudahan penggunaan serta mendukung semua
perangkat smartphone baik android maupun IOS
Kesimpulan: Hasil penelitian ini menemukan bahwa Performance Expectancy, Effort
Expectancy dan Hedonic Motivation tidak memiliki pengaruh terhadap Intention to Use,
Perceived Security, Trust, Perceived Risk dan Promotion memiliki pengaruh terhadap
Intention to Use, dan Intention to Use memiliki pengaruh terhadap Use Behavior.
ABSTRACT
Background: The development of new technology that aims to make business processes
more effective and efficient, so the need for the financial services sector to adopt digital
technology in order to innovate financial services.
Objectives: This study aims to analyze the behavior of online borrowing (Payroll first)
on employees at PT. Safe And Secure Guarding
Methods: This study uses quantitative methods with the population of this study are
PT.SSG employees spread across several locations in Indonesia, with a total sample of
210 SSG employees. The data analysis method used a variant-based Structural Equation
Model (SEM) (PLS).
Results:. The emotional benefits have not been assessed either in the form of increasing
prestige, the majority of SSG employees, including the millennial generation, are
already accustomed to using digital applications, so they don't need a high effort in
using the P2P Lending application to get paid first. the majority of SSG employees
including the millennial generation besides that almost all digital applications
implement ease of use and support all smartphone devices both android and IOS
Conclusion: The results of this study found that Performance Expectancy, Effort
Expectancy and Hedonic Motivation had no effect on Intention to Use, Perceived
Security, Trust, Perceived Risk and Promotion had an influence on Intention to Use, and
Perilaku Peminjaman Online (Gajian Duluan)
Pada Karyawan di PT. Safe and Secure Guarding
2022
Diah Rahmatu Zakiyah 1016
Intention to Use had an influence on Use Behavior.
PENDAHULUAN
Berdasarkan (Kominfo, 2018) terlihat bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia
dari tahun 2017 sampai perkiraan tahun 2026 mengalami peningkatan yang signifikan
setiap tahunnya, dimana pada tahun 2021 jumlah pengguna internet di Indonesia sebesar
188.59 Juta, artinya hampir setengah dari jumlah penduduk Indonesia sudah menggunakan
layanan internet.
Disisi lain, jumlah pengguna smarthpone di Indonesia sejak tahun 2017 sampai
dengan perkiraan tahun 2026 mengalami peningkatan secara signifikan seperti yang terlihat
pada gambar 2 dibawah ini Dimana jumlah pengguna smathpone pada tahun 2021 sebesar
72.07 persen. Artinya lebih dari setengah jumlah penduduk Indonesia (265 Juta jiwa)
memiliki perangkat smarthpone (handphone dan ipad). Hal ini mengindikasikan bahwa
tingginya jumlah pengguna internet dan jumlah pengguna smarthpone menjadi peluang
bagi inovasi layanan keuangan seperti layanan peer to pee Lending (Yusuf, 2019).
Perkembangan teknologi baru yang bertujuan membuat proses bisnis menjadi
semakin efektif dan efisien, sehingga perlunya sektor jasa keuangan untuk mengadopsi
teknologi digital agar melakukan inovasi layanan keuangan (Ginantra et al., 2020).
Perubahan pola penyediaan layanan keuangan menjadi ciri khas dari entitas financial
tekhnology (Fintech) dari proses layanan keuangan yang tradisional menjadi digital. Istilah
Fintech mengacu kepada alternatif dan solusi keuangan yang didukung dengan penggunaan
teknologi digital (Rumondang, Sudirman, Effendy, Simarmata, & Agustin, 2019). Seiring
dengan perubahan perilaku masyarakat dalam bertransaksi dan menggunakan jasa
keuangan, inovasi keuangan digital mengalami perkembang yang sangat pesat ditandai
dengan tersedianya beragam jenis produk Fintech di Indonesia yaitu pembayaran
(payment), pembiayaan, asuransi, crowdfunding dan blockchain dan beberapa jenis lainnya
, seperti pada gambar 1 dibawah ini :
Gambar 1 Startup Fintech di Indonesia
Sumber: Fintechnews Singapore (2020)
Berdasarkan Indonesia Fintech Report (Safitri, 2020) yang dirilis oleh Fintechnews
Singapore, dimana layanan pembiayaan digital (Fintech Lending) memiliki pangsa yang
dominan sebesar 50% pada tahun 2020. Fintech Peer to Peer Lending atau Fintech
Lending adalah penyelenggara layanan jasa keuangan yang mempertemukan pemberi
pinjaman dengan penerima pinjaman dalam rangka melakukan perjanjian pinjam
meminjam dalam mata uang rupiah secara langsung melalui sistem elektronik dengan
menggunakan jaringan internet (Otoritas Jasa Keuangan, 2020).
Gajian Duluan merupakan salah satu Platform Peer to Peer Lending (P2P Lending)
yang didirikan oleh PT Lampung Berkah Finansial Teknologi pada tahun 17 Februari 2018
Volume 2, Nomor 9, september 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1017 http://sosains.greenvest.co.id
dimana perusahaan tersebut melakukan kerjasama dengan PT. Safe and Secure Guarding
(SSG) pada tahun 2020 dalam rangka memberikan kemudahan bagi karyawan SSG untuk
memperoleh pinjaman (kredit Online). Platform Gajian Duluan memiliki empat layanan
pinjaman Online yang bisa digunakan oleh karyawan SSG diantaranya : (1) Multi Purpose
Loan / Emergency Funds berupa pemberian pinjaman dimulai dari 2 Juta sampai dengan
25 Juta dengan sistem Tenor sampai dengan 6 Bulan; (2) Educational Loans Program
berupa pemberian pinjaman untuk kebutuhan pembayaran Pendidikan baik secara langsung
ke Instansi Pendidikan ataupun secara tidak langsung oleh karyawan SSG; (3) Cash
Advance berupa pemberian pinjaman dengan Fixed Rate sebesar 80 Ribu untuk semua jenis
pinjaman Cash Advance dengan kisaran pinjaman sebesar 500 Ribu sampai dengan 2 Juta,
dengan Tenor sampai dengan 45 Hari (Dewayani, 2021).
Berdasarkan data dari management SSG pada tahun 2021, dimana ada 480
karyawan. yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Namun kurang dari setengah
karyawan tersebut sebesar 210 karyawan sudah melakukan pendaftaran penggunaan
layanan pinjaman Online lewat Platform Gajian Duluan pada pertengahan tahun 2020. Dari
210 karyawan tersebut, terdapat 393 transaksi. Artinya ada beberapa karyawan yang sudah
mendaftar pinjaman Online tersebut melakukan pinjaman lebih dari 2 kali, seperti yang
terlihat pada gambar 2
Gambar 2. Data Peminjaman Online Gajian Duluan vs SSG
Sumber: Peneliti, 2021
Peneliti melakukan Pra survey kepada 30 karyawan SSG yang sudah pernah
melakukan transaksi pinjaman Online lewat plaform Gajian Duluan, hal ini dilakukan
untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menentukan karyawan SSG dalam
melakukan pinjaman Online serta mengetahui kondisi demografi dari pengguna layanan
pinjaman Online.
Tabel 1 Data Profile Pengguna Layanan Kredit Online di SSG
Data Profil Responden
Frequency
Usia
< 30 Thn
30 - 40 Thn
41 - 50 Thn
Total
9
18
3
30
Status
Belum Nikah
Menikah
7
23
Perilaku Peminjaman Online (Gajian Duluan)
Pada Karyawan di PT. Safe and Secure Guarding
2022
Diah Rahmatu Zakiyah 1018
Total
30
Pendidikan
Smu/Sma/Smk
Lulusan S1
Total
27
3
30
Lama Bekerja
< 1 Thn
1- 3 Thn
> 3 Thn
Total
2
21
7
30
Gaji Perbulan
< 5 Juta
5 - 10 Juta
Total
27
3
30
Lama Bergabung Dalam Pinjaman
Online (Gajian Duluan)
> 3 Bulan
30
Jumlah Pinjaman Pertama
500 Rb - 2 Juta
3 - 5 Juta
5 - 10 Juta
> 10 Juta
Total
10
15
4
1
30
Frekuensi Peminjaman
1 Kali
2 Kali
> 2 Kali
Total
4
7
19
30
Tujuan Melakukan Peminjaman
Pembayaran Pendidikan
Pembayaran Rs
Renovasi Rumah
Modal Buka Usaha
Pembayaran Kredit Motor
Gaya Hidup
Total
13
1
5
1
5
5
30
Alasan Memilih Pinjaman Online
Suku Bunganya Rendah Dari Perbankan
30
Sumber: Peneliti, 2021
Berdasarkan hasil pra survey, diperoleh bahwa faktor-faktor utama yang menjadi
dasar bagi karyawan SSG untuk melakukan transaksi pinjaman Online lewat Platform
Gajian Duluan seperti yang terlihat pada tabel 1.2 dibawah ini. Dimana terdapat 7 faktor
utama yang menentukan karyawan SSG melakukan pinjaman Online yaitu : (1)
Performance Expectancy, (2) Effort Expectancy) (3) Hedonic Motivation, (4) Perceived
Security, (5) Trust, (6) Perceived Risk, (7) Promotion dari Platform Gajian Duluan.
Sehingga faktor-faktor inilah yang akan dikaji secara mendalam yang mempengaruhi
perilaku penggunaan layanan pinjaman Online oleh karyawan SSG.
Tabel 2 Hasil Pra Survey, Faktor- Faktor Yang Memepengaruhi Perilaku
Penggunaan Layanan Kredit Online Oleh Karyawan SSG
Jawaban
Volume 2, Nomor 9, september 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1019 http://sosains.greenvest.co.id
Pernyataan
Ya
%
Tidak
%
Manfaat Yang Diperoleh Sangat Tinggi
30.0
100.0
0.0
0.0
Usaha Yang Saya Gunakan Untuk Memperoleh
Pinjaman Tidak Terlalu Besar (Energi, Waktu Dan
Uang)
30.0
100.0
0.0
0.0
Pengaruh Sosial (Ajakan Teman, Keluarga, Dan
Karyawan Tempat Bekerja)
23.0
76.7
7.0
23.3
Kondisi Fasilitas Yang Tersedia Sangat
Memungkinkan (Memiliki Smartphone Dan Layanan
Internet)
30.0
100.0
0.0
0.0
Motivasi Hedonis (Menyenangkan Dan
Membahagiakan )Melakukan Pinjaman Online
30.0
100.0
0.0
0.0
Memperoleh Value Yang Tinggi (Memperoleh Benefit
Yg Lebih Besar Daripada Cost Yang Saya Keluarkan)
24.0
80.0
6.0
20.0
Kebiasaan Dalam Menggunakan Layanan Berteknologi
Tinggi (Seperti Terbiasa Menggunakan Layanan
Marketplace Dan Digital Payment)
20.0
66.7
10.0
33.3
Memiliki Pengetahuan Yang Besar Dalam Hal
Layanan Keuangan Perbankan Dan Pengetahuan TIK
23.0
76.7
7.0
23.3
Persepsi Keamanan Dalam Menggunakan Layanan
Pinjaman Online
30.0
100.0
0.0
0.0
Kepercayaan Yang Tinggi Terhadap Layanan Pinjaman
Online
30.0
100.0
0.0
0.0
Tingkat Resiko Yang Rendah Dalam Melakukan
Pinjaman Online
30.0
100.0
0.0
0.0
Program Bauran Pemasaran (7P) Yang Menarik Dari
Pinjaman Online (Gajian Duluan)
30.0
100.0
0.0
0.0
Sumber: Peneliti, 2021
Berdasarkan hasil kajian studi literatur sebelumnya dan hasil Pra-Survey yang
dilakukan peneliti, maka peneliti perlu mengkaji lebih dalam tentang pengembangan model
Use Behavior layanan Fintech P2P Lending dengan mengakaji faktor-faktor penyebab
sebagai berikut Performance Expectancy, Effort Expectancy, Hedonic Motivation,
Perceived Security, Trust, Perceived Risk, Promotion, serta variabel Intervening yaitu
Intention to Use Layanan Fintech P2P Lending.
Ada beberapa literature yang membahas tentang Use Behavior P2P Lending.
Menurut (Ujang & Noor, 2020) ada enam faktor yang menentukan Use Behavior yaitu
Performance Expectancy, Effort Expectancy, Facilitation Condition, Hedonic Motivation,
Price Value, dan Habit Behaviour. Namun ke enam faktor mesti melewati Intention to Use
menggunakan layanan Fintech. Dari enam faktor tersebut yang memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap behavior intention yaitu Performance Expectancy, Effort Expectancy,
Facilitation Condition, Hedonic Motivation, Price Value, dan Habit Behaviour. Hasil
penelitian tersebut juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Hair, Risher,
Sarstedt, & Ringle, 2019) di mana Hedonic Motivation, Price Value, dan Habit Behavior
secara signifikan berhubungan dengan Intention to Use pada para petani di Jawa Barat
dalam implementasi P2P Lending.
Di sisi lain, penelitian (Irawan & Affan, 2020) menunjukkan bahwa tidak ada
pengaruh yang signifikan antara persepsi privasi terhadap Intention to Use namun terdapat
pengaruh yang signifikan antara percevied security terhadap Intention to Use dalam
menggunakan Fintech.
Perilaku Peminjaman Online (Gajian Duluan)
Pada Karyawan di PT. Safe and Secure Guarding
2022
Diah Rahmatu Zakiyah 1020
Dari tiga penelitian di atas, yang sesuai dengan hasil pra survey maka peneliti
menentukan variabel independen dalam penelitian ini yaitu Performance Expectancy,
Effort Expectancy, Hedonic Motivation, Perceived Security, Trust, Perceived Risk, dan
Promotion yang di mana akan dianalisis pengaruhnya terhadap Intention to Use sebagai
variabel intervening serta kemudian analisis pengaruh Intention to Use terhadap Use
Behavior sebagai variabel dependent dalam penelitian ini.
Dari beberapa penelitian tersebut di atas maka dapat disusun kerangka pemikiran
dari penelitian ini. Beberapa peneliti menyimpulkan bahwa untuk sampai ke variabel
Dependent (Use Behavior), beberapa variabel Independent harus melalui variabel
Intervening yaitu Intention to Use.
Gambar 3 Kerangka Pemikiran
Sumber: Peneliti, 2021
METODE PENELITIAN
Penelitian ini berjenis deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan metode
penelitian yang digunakan yaitu Explanatory Survey (Kristanto, 2018). Populasi pada
penelitian ini adalah Karyawan Security di PT.SSG yang sudah menggunakan layanan
Layanan pinjaman Online (Gajian Duluan). Dimana berjumlah 210 Karyawan SSG. Dan
dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah sensus, dimana seluruh
populasi menjadi sampel dalam penelitian ini yang berjumlah 210 karyawan SSG. Metode
analisis pada penelitian ini Peneliti menggunakan analisis Partial Least Square (PLS) atau
SEM berbasis varian (Ulum, 2014) (Soendari, 2012).
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Pengaruh Performance Expectancy (X1) terhadap Intention to Use (Y1)
Berdasarkan hasil uji hipotesis pada tabel 4.20 di atas bahwa, hipotesis satu
ditolak, yang berbunyi Performance Expectancy tidak memiliki pengaruh secara
signifikan terhadap Intention to Use Layanan pinjaman Online (Gajian Duluan). Hal ini
dikarenakan mayoritas karyawan SSG tidak mementingkan manfaat emosional. Hal ini
terlihat dari nilai deskriptif manfaat emosional variabel Performance Expectancy dinilai
belum memberikan manfaat secara keseluruhan oleh karyawan SSG. Adapun parameter
Performance Expectancy 4.252 dibandingkan dengan nilai manfaat secara fungsional
sebesar 4.290 Hal ini megindikasikan bahwa mayoritas karyawan SSG mementingkan
manfaat kemudahan (manfaat fungsional) untuk meningkatkan niat menggunakan
layanan pinjaman P2P Lending. Untuk itu manajemen P2P Lending gajian duluan lebih
Volume 2, Nomor 9, september 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1021 http://sosains.greenvest.co.id
menekankan kepada manfaat fungsional yaitu kemudahan dalam memperoleh pinjaman
kepada karyawan SSG.
Hasil penelitian ini tidak relevan dengan hasil penelitian (Putri, 2019) yang
menyatakan bahwa Performance Expectancy memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap Intention to Use layanan peer to peer Lending. Namun hasil penelitian ini
relevan dengan hasil penelitian (Hair et al., 2019) yang menyebutkan bahwa
Performance Expectancy tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap niat
menggunakan P2P Lending.
2. Pengaruh Effort Expectancy (X2) terhadap Intention to Use (Y1)
Berdasarkan tabel 4.20 diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai t-Statistic Effort
Expectancy 1,229 (lebih kecil 1,96). Artinya Effort Expectancy tidak memiliki pengaruh
secara signifikan terhadap Intention to Use. Hal ini dikarenakan bahwa mayoritas
karyawan SSG yang menggunakan aplikasi pinjaman Online (gajian duluan) memiliki
usia 30 40 tahun (generasi milenial) yang mana generasi milenial pada umumnya
sudah terbiasa menggunakan aplikasi digital termasuk aplikasi P2P Lending. Sehingga
usaha dalam penggunaan aplikasi P2P Lending bukan merupakan faktor penting dalam
meningkatkan niat penggunaan layanan aplikasi P2P Lending.
Hasil penelitian ini relevan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
(Christiono, 2018) yang menyatakan bahwa Effort Expectancy tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap Intention to Use pada Online marketplace dimana mayoritas
respodennya Masyarakat Indonesia Khususnya Di Kota Surabaya Yang Pernah
Menggunakan Online Marketplace. Namun hasil penelitian ini tidak Relevan dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh (Putro & Hendratmoko, 2019) yang menyatakan
bahwa Effort Expectancy memiliki pengaruh terhadap Intention to Use Layanan Peer
To Peer Lending.
3. Pengaruh Hedonic Motivation (X3) terhadap Intention to Use (Y1)
Berdasarkan tabel 4.20 diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai t-Statistic Hedonic
Motivation 0,130 (lebih kecil 1,96). Artinya Hedonic Motivation tidak memiliki
pengaruh secara signifikan terhadap Intention to Use. Hal ini dikarenakan bahwa
mayoritas pengguna aplikasi peminjaman Online (gajian duluan) adalah generasi
milenial yang mana mereka menganggap bahwa semua aplikasi saat ini sudah
mendukung semua jenis smartphone baik android maupun IOS, disamping itu semua
aplikasi TIK (Teknologi Informasi Komunikasi) sudah sesuai dengan keinginan
pengguna aplikasi dalam hal ini (user friendly). Sehingga aplikasi yang menyenangkan
bukan menjadi penentu utama bagi karyawan SSG untuk berniat menggunakan layanan
pinjaman Online.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
(Gewys, 2021) yang menyatakan bahwa Hedonic Motivation bukanlah faktor utama
yang menentukan niat. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Hair et al., 2019) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa Motivasi
Hedonis memiliki pengaruh secara signifikan terhadap niat menggunakan P2P Lending
by farmers. Hal ini dikarenakan mayoritas respondennya adalah para petani yang hidup
di desa, dimana mereka jarang sekali menggunakan aplikasi digital. Sehingga mereka
membutuhkan aplikasi yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka.
4. Pengaruh Perceived Security (X4) terhadap Intention to Use (Y1)
Berdasarkan hasil uji hipotesis pada tabel 4.20 di atas, menyatakan bahwa
hipotesis empat diterima yang berbunyi Perceived Security memiliki pengaruh secara
Perilaku Peminjaman Online (Gajian Duluan)
Pada Karyawan di PT. Safe and Secure Guarding
2022
Diah Rahmatu Zakiyah 1022
signifikan terhadap niat menggunakan Layanan pinjaman Online (Gajian Duluan). Nilai
t-Statistic Perceived Security 2,567 (lebih besar dari 1,96). Artinya keamanan yang
diberikan oleh pihak gajian duluan sudah cukup baik sehingga hal ini menjadi salah satu
indikator yang menjadi penentu bagi karyawan SSG dalam niat menggunakan Layanan
pinjaman Online (Gajian Duluan). Untuk itu menejemen gajian duluan perlu melakukan
peningkatan keamanan penggunaan aplikasi P2P Lending gajian duluan. Adapun
tingkat keamanan yang perlu ditingkatkan verifikasi data transaksi serta keamanan data
nasabah untuk tidak di share kepada orang yang tidak berhak.
Hasil penelitian ini relevan dengan yang dilakukan oleh (Irawan & Affan, 2020)
yang menyatakan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara persepsi keamanan
terhadap niat menggunakan fintech. Hasil ini juga relevan dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Nag & Gilitwala, 2019) yang menyatakan bahwa Security memiliki
hubungan yang signifikan dengan niat untuk menggunakan E-Wallet.
5. Pengaruh Trust (X5) terhadap Intention to Use (Y1)
Berdasarkan hasil uji hipotesis pada tabel 4.20 di atas, menyatakan bahwa
hipotesis lima diterima yang berbunyi Kepercayaan karyawan SSG memiliki pengaruh
secara signifikan terhadap niat menggunakan layanan aplikasi P2P Lending (Gajian
Duluan) . Adapun besar pengaruh kepercayaan karyawan SSG terhadap niat
menggunakan Layanan pinjaman Online (Gajian Duluan) sebesar 0.263 (26.3%).
Artinya, jika manajemen Gajian Duluan dan SSG mampu mempertahankan dan
meningkatkan kepercayaan karyawan SSG, maka akan meningkatkan niat karyawan
SSG untuk menggunakan Layanan pinjaman Online (Gajian Duluan). Untuk itu
manajemen Gajian Duluan perlu melakukan sebagai berikut (1) menjamin keamanan
berupa kode verifikasi untuk melindungi data nasabah (data profile dan data transaksi)
dengan cara meningkatkan keamanan berupa menambahkan fitur verifikasi data. (2)
menejemen harus berkomitmen tinggi terhadap apa yang disampaikan dengan
kenyataan berupa informasi beban bunga dan beban administrasi sehingga dapat
meningkatkan kepercayaan nasabah dan calon nasabah.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh (Sijabat, Hutajulu,
& Sihombing, 2019) yang menunjukkan bahwa persepsi kemudahan penggunaan,
persepsi manfaat, persepsi kepercayaan, persepsi risiko memiliki pengaruh terhadap niat
penggunaan fintech Sebagai Alat Pembayaran (Payment). Namun hasil penelitian ini
tidak relevan dengan hasil penelitian (Putro & Hendratmoko, 2019) yang menyatakan
bahwa variabel social influence, Trust, reputation, dan self efficacy tidak memiliki
pengaruh secara signifikan terhadap Intention to Use layanan peer to peer Lending.
6. Pengaruh Perceived Risk (X6) terhadap Intention to Use (Y1)
Berdasarkan hasil uji hipotesis pada tabel 4.20 di atas, menyatakan bahwa
hipotesis enam diterima yang berbunyi Resiko yang Dirasakan (Perceived Risk)
berpengaruh secara signifikan terhadap Intention to Use. Hasil uji hipotesis
menunjukkan bahwa T-value antara Perceived Risk terhadap Intention to Use Karyawan
SSG dengan Gajian Duluan lebih besar dari 1,96 yaitu 2,290. Adapun tingkat resiko
penggunaan layanan P2P Lending gajian duluan yang diperhatikan oleh karyawan SSG
yaitu tingkat beban bunga pinjaman Online yang tinggi dan tingkat pembayaran cicilan
melalui pemotongan gaji. Sehingga kedua resiko tersebut bukan menjadi pertimbangan
penting untuk melakukan pinjaman Online kepada P2P Lending gajian duluan. Hal ini
dikarenakan tingkat kebutuhan pinjaman yang besar bagi karyawan SSG untuk
membiayai kebutuhan pendidikan ,pembayaran renovasi rumah, dan pembayaran
cicilan kendaraan bermotor. Disamping itu aktifitas peminjaman secara offline
Volume 2, Nomor 9, september 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1023 http://sosains.greenvest.co.id
(pinjaman ke bank) memiliki prosedur yang sulit dibandingkan dengan pinjaman Online
lewat aplikasi P2P Lending gajian duluan. Untuk itu menejemen gajian duluan perlu
memperhatikan tingkat resiko yang diterima oleh nasabah atau calon nasabah dalam hal
pembayaran cicilan dan bunga lewat pemotongan gaji yang lebih mudah dibandingkan
dengan proses di perbankan (offline).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya (Sijabat et al., 2019)
dimana persepsi kemudahan penggunaan, persepsi manfaat, persepsi kepercayaan,
persepsi risiko memiliki pengaruh terhadap niat penggunaan fintech Sebagai Alat
Pembayaran (Payment). Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Nurdin, Azizah, & Rusli, 2020) risiko berpengaruh terhadap minat
bertransaksi menggunakan fintech Pada Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (Iain)
Palu.
7. Pengaruh Promotion (X7) terhadap Intention to Use (Y1)
Berdasarkan hasil uji hipotesis pada tabel 4.20 di atas, menyatakan bahwa
hipotesis tujuh diterima yang berbunyi Promotion yang dilakukan pihak manajemen
Gajian Duluan memiliki pengaruh secara signifikan terhadap niat karyawan SSG dalam
menggunakan Layanan pinjaman Online (Gajian Duluan). Hasil uji hipotesis
menunjukkan bahwa T-value antara Promotion terhadap Intention to Use Karyawan
SSG dengan Gajian Duluan lebih besar dari 1,96 yaitu 2,452. Artinya, jika manajemen
Gajian Duluan mampu meningkatkan aktifitas sales Promotion, maka akan
meningkatkan niat karyawan SSG dalam menggunakan Layanan pinjaman Online
(Gajian Duluan). Untuk itu menejemen gajian duluan perlu meningkatkan aktifitas sales
Promotion yaitu sering melakukan pemberian doorprice berupa pemberian souvenir
barang elektronik maupun kendaraan bermotor kepada calon nasabah agar dapat
meningkatkan niat individu dalam menggunakan layanan pinjaman Online gajian
duluan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya (Puspitasari, 2016)
menunjukkan bahwa bauran pemasaran (Promotion), karakteristik konsumen, dan
psikologi konsumen mempunyai pengaruh secara signifikan dan simultan terhadap
minat beli konsumen pada kosmetik brand “w”.
8. Pengaruh Intention to Use (Y1) terhadap Use Behavior (Y2)
Berdasarkan tabel 4.20 diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai t-Values Intention
to Use 2,158 (lebih besar 1,96). Artinya Intention to Use memiliki pengaruh secara
signifikan terhadap Use Behavior. Sehingga hipotesis 8 diterima. Adapun besar
pengaruh Intention to Use terhadap Use Behavior sebesar 0.155 (15.5%) artinya ada
faktor lain yang memiliki pengaruh terhadap Use Behavior selain Intention to Use.
Untuk itu bagi peneliti selanjutnya yang meneliti terkait dengan Use Behavior perlu
mengkaji faktor-faktor lain tersebut selain faktor Intention to Use. Untuk itu menejemen
gajian duluan jika ingin meningkatkan Use Behavior maka menejemen perlu
meningkatkan niat nasabah untuk menggunakan layanan P2P Lending gajian duluan
dengan cara meningkatkan keinginan individu (calon nasabah) serta meningkatkan
keinginan individu untuk mencoba layanan P2P Lending gajian duluan. Hal ini dapat
dilakukan dengan sering melakukan aktifitas sales Promotion berupa pemberian
doorprice serta meningkatkan kepercayaan dengan memberikan jaminan keamanan
penggunaan layanan P2P Lending gajian duluan.
Hasil penelitian ini Relevan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Fauz,
Widodo, & Djatmiko, 2018) menemukan bahwa Behavioral Intention memiliki
Perilaku Peminjaman Online (Gajian Duluan)
Pada Karyawan di PT. Safe and Secure Guarding
2022
Diah Rahmatu Zakiyah 1024
pengaruh yang signifikan terhadap Use Behavior pada penggunaan aplikasi transportasi
Online.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa; Performance
Expectancy tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap Intention to Use Layanan
pinjaman Online (Gajian Duluan). Hal ini dikarenakan manfaat emosional belum dinilai
baik berupa peningkatan gengsi; Effort Expectancy tidak memiliki pengaruh secara
signifikan terhadap Intention to Use Layanan pinjaman Online (Gajian Duluan). Hal ini
dikarenakan mayoritas karyawan SSG termasuk generasi milenial dimana sudah terbiasa
menggunakan aplikasi digital, sehingga mereka tidak perlu usaha yang tinggi dalam
penggunaan aplikasi P2P Lending gajian duluan; Hedonic Motivation tidak memiliki
pengaruh secara signifikan terhadap Intention to Use Layanan pinjaman Online (Gajian
Duluan). Hal ini dikarenakan mayoritas karyawan SSG termasuk generasi milenial
disamping itu hampir semua aplikasi digital menerapkan kemudahan penggunaan serta
mendukung semua perangkat smartphone baik android maupun IOS; Perceived Security
memiliki pengaruh secara signifikan terhadap Intention to Use Layanan pinjaman Online
(Gajian Duluan), dengan besar pengaruh 24.2 persen; Trust memiliki pengaruh secara
signifikan terhadap Intention to Use Layanan pinjaman Online (Gajian Duluan), dengan
besar pengaruh 26.3 persen; Perceived Risk memiliki pengaruh secara signifikan terhadap
Intention to Use Layanan pinjaman Online (Gajian Duluan), dengan besar pengaruh 18.2
persen; Promotion memiliki pengaruh secara signifikan terhadap Intention to Use Layanan
pinjaman Online (Gajian Duluan), dengan besar pengaruh 26.7 persen; Intention to Use
memiliki pengaruh secara signifikan terhadap Use Behavior Layanan pinjaman Online
(Gajian Duluan), dengan besar pengaruh 15.5 persen.
Volume 2, Nomor 9, september 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1025 http://sosains.greenvest.co.id
BIBLIOGRAFI
Christiono, Daniel Ivan. (2018). Analisis Pengaruh Performance Expectancy Dan Effort
Expectancy Terhadap Behavioral Intention Pada Online Marketplace. Agora, 6(2).
Dewayani, Tantri. (2021). Menyikapi Pinjaman Online, Anugerah Atau Musibah.
Kementrian Keuangan Negara Republik Indonesia. Retrieved From
Https://Www.Djkn.Kemenkeu.Go.Id/Kanwil-Jabar/Baca-
Artikel/14040/Menyikapi-Pinjaman-Online-Anugerah-Atau-Musibah.Html
Fauz, Achmad, Widodo, Teguh, & Djatmiko, Tri. (2018). Pengaruh Behavioral Intention
Terhadap Use Behavior Pada Penggunaan Aplikasi Transportasi Online (Studi
Kasus Pada Pengguna Go-Jek Dan Grab Di Kalangan Mahasiswa Telkom
University). Eproceedings Of Management, 5(2).
Gewys, Alfian Natyo. (2021). Pengaruh Aktivitas Penggunaan Media Sosial Terhadap
Psychological Well-Being Pada Mahasiswa. Universitas Muhammadiyah Malang.
Ginantra, Ni Luh Wiwik Sri Rahayu, Simarmata, Janner, Purba, Ramen A., Tojiri, Moch
Yusuf, Duwila, Amin Ama, Siregar, Muhammad Noor Hasan, Nainggolan, Lora
Ekana, Marit, Elisabeth Lenny, Sudirman, Acai, & Siswanti, Indra. (2020).
Teknologi Finansial: Sistem Finansial Berbasis Teknologi Di Era Digital. Yayasan
Kita Menulis.
Hair, Joseph F., Risher, Jeffrey J., Sarstedt, Marko, & Ringle, Christian M. (2019). When
To Use And How To Report The Results Of Pls-Sem. European Business Review,
31(1), 224.
Irawan, Dwi, & Affan, Muhammad Wildan. (2020). Pengaruh Privasi Dan Keamanan
Terhadap Niat Menggunakan Payment Fintech. Jurnal Kajian Akuntansi, 4(1), 52
62.
Kominfo. (2018). Jumlah Pengguna Internet 2017 Meningkat, Kominfo Terus Lakukan
Percepatan Pembangunan Broadband. Retrieved From
Https://Www.Kominfo.Go.Id/Index.Php/Content/Detail/12640/Siaran-Pers-No-
53hmkominfo022018-Tentang-Jumlah-Pengguna-Internet-2017-Meningkat-
Kominfo-Terus-Lakukan-Percepatan-Pembangunan-Broadband/0/Siaran_Pers
Kristanto, Vigih Hery. (2018). Metodologi Penelitian Pedoman Penulisan Karya Tulis
Ilmiah:(Kti). Deepublish.
Nag, Amit Kumar, & Gilitwala, Bhumiphat. (2019). E-Wallet-Factors Affecting Its
Intention To Use. International Journal Of Recent Technology And Engineering,
8(4), 34113415.
Nurdin, Nurdin, Azizah, Winda Nur, & Rusli, Rusli. (2020). Pengaruh Pengetahuan,
Kemudahan Dan Risiko Terhadap Minat Bertransaksi Menggunakan Finansial
Technology (Fintech) Pada Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (Iain) Palu.
Jurnal Perbankan Dan Keuangan Syariah Vol, 2(2).
Otoritas Jasa Keuangan. (2020). Penyelenggara Fintech Terdaftar Dan Berizin Di Ojk Per
11 Juni 2020.
Puspitasari, Vina. (2016). Pengaruh Produk, Harga, Dan Bintang Iklan (Celebrity
Endorser) Terhadap Minat Beli Ulang Kosmetik Wardah (Survei Pengunjung
Kosmetik Wardah Di Bandung Indah Plaza). Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Unpas
Bandung.
Putri, Zahramutya Nadapertiwi. (2019). Faktor Yang Memengaruhi Kecenderungan
Perilaku (Behavioral Intention) Individu Pada Masyarakat Ibu Kota Dki Jakarta
Dalam Menggunakan Layanan Keuangan Digital Peer To Peer Lending. Ppm
Manajemen.
Putro, Ascaryo, & Hendratmoko, Hendratmoko. (2019). Faktor-Faktor Yang Memengaruhi
Perilaku Peminjaman Online (Gajian Duluan)
Pada Karyawan di PT. Safe and Secure Guarding
2022
Diah Rahmatu Zakiyah 1026
Individu Dalam Menggunakan Peer To Peer Lending Dan Equity Crowd Funding Di
Dki Jakarta. Jurnal Manajemen, 9(1).
Rumondang, Astri, Sudirman, Acai, Effendy, Faried, Simarmata, Janner, & Agustin, Tuti.
(2019). Fintech: Inovasi Sistem Keuangan Di Era Digital. Yayasan Kita Menulis.
Safitri, Teti Anggita. (2020). The Development Of Fintech In Indonesia. 1st Borobudur
International Symposium On Humanities, Economics And Social Sciences (Bis-
Hess 2019), 666670. Atlantis Press.
Sijabat, Yacobo P., Hutajulu, Dinar Melani, & Sihombing, Pardongan. (2019). Determinasi
Technology Acceptance Model Terhadap Niat Penggunaan Fintech Sebagai Alat
Pembayaran (Payment). Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ekonomi Untidar
2019.
Soendari, Tjutju. (2012). Metode Penelitian Deskriptif. Bandung, Upi. Stuss, Magdalena
& Herdan, Agnieszka, 17.
Ujang, Sumarwan, & Noor, Yuliati Lilik. (2020). Factors Encouraging The Use Of Peer-
To-Peer Lending By Farmers. Russian Journal Of Agricultural And Socio-Economic
Sciences, 7(103), 7281.
Ulum, Miftahul. (2014). Analisis Structural Equation Modeling (Sem) Untuk Sampel Kecil
Dengan Pendekatan Partial Least Square (Pls).
Yusuf, Muhammad. (2019). Perlindungan Hukum Terhadap Debitur Pada Layanan
Pinjaman Uang Berbasis Financial Technology. Skripsi, Uin Syarif Hidayatullah
Jakarta.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike
4.0 International License.