Volume 1, Nomor 3, Maret 2021
p-ISSN2774-7018 e-ISSN2774-700X
154 http://sosains.greenvest.co.id
PENINGKATAN KREATIVITAS DAN EFEKTIVITAS
PEMBELAJARAN METODE LEMAS GOCAZ PADA MASA PANDEMI
COVID-19
Nina Dwi Suryani
SMA Negeri 1 Porong, Sidoarjo
Diterima: 04
Maret 2021
Direvisi: 11
Maret 2021
Disetujui: 13
Maret 2021
Abstrak
Peningkatan kasus COVID-19 semakin tak terkendali. Salah
satu upaya pencegahan penyebaran virus tersebut adalah
membuat kebijakan pembelajaran jarak jauh. Kebijakan
pembelajaran jarak jauh secara tidak langsung telah mengubah
paradigma sistem pembelajaran konvensional yang semula tatap
muka di kelas kemudian berubah menjadi secara virtual dan
tidak bertemu langsung di kelas. SMA Negeri 1 Porong, Sidoarjo
merupakan sekolah yang berada di wilayah zona merah,
sehingga pembelajaran harus dilaksanakan secara daring.
Berdasarkan hasil pengamatan dan data kuisioner tentang
kerativitas dan efektifitas pembelajaran daring di SMA Negeri 1
Porong, Sidoarjo menunjukkan bahwa hampir sebagian 90%
siswa dan guru bahkan orang tua mengeluh tentang pembelajaran
daring. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pembelajaran metode Lemas Gocaz, Learning Management
System Berbasis Google Classroom dan Zoom dalam
meningkatkan kreativitas dan efektifitas pembelajaran. Validitas
Lemas Gocaz sebagai media pembelajaran pada aspek tampilan
dinyatakan sangat valid dengan total nilai 91,55%. Kepraktisan
penggunaan Lemas Gocaz sebagai media pembelajaran dapat
dilihat dari keterlaksanaan penggunaan Lemas Gocaz sebagai
media pembelajaran secara keseluruhan dengan baik. Ini terlihat
dari hasil respon guru yang memperoleh persentase rata-rata
93,15%, dan hasil respon siswa yang memperoleh persentase
rata-rata 92,28%. Hal ini menunjukkan Lemas Gocaz sebagai
media pembelajaran yang dikembangkan termasuk pada kategori
“sangat praktis”.
Kata Kunci : Pembelajaran Jarak Jauh, Lemas Gocaz, Google
Classroom, Zoom.
Abstract
The increase in COVID-19 cases is getting out of control. One of
the efforts to prevent the spread of the virus is to create a
distance learning policy. The distance learning policy has
indirectly changed the paradigm of the conventional learning
system, which was originally face-to-face in class and then
turned virtual and did not meet in person in class. SMA Negeri 1
Porong, Sidoarjo is a school in the red zone, so learning must be
carried out boldly. Based on the results of observations and
questionnaire data on creativity and effectiveness of learning at
SMA Negeri 1 Porong, Sidoarjo, it shows that almost 90% of
students and teachers are even and sheet. This research aims to
see the effect of learning the LEMAS GOCAZ method, "Google
Peningkatan Kreativitas dan Efektivitas Pembelajaran
Metode Lemas Gocaz pada Masa Pandemi COVID-19
2021
Nina Dwi Suryani 155
Pendahuluan
COVID-19 terdeksi masuk Indonesia di bulan Februari 2020, membawa
dampak perubahan yang besar dalam dunia pendidikan. Peningkatan setiap bulan
kasus COVID-19 semakin tak terkendali, sebagaimana data yang dirilis oleh
gugus tugas penanganan COVID-19 per tanggal 15 November tahun 2020 pukul
05.00 pasien terkonfirmasi positif bertambah 4.265 orang menjadi 478.720
orang, pasien sembuh 3.711 orang sehingga total dari sebelumnya menjadi
402.347 orang dan kasus meninggal dunia mengalami penambahan sebanyak 110
orang sehingga total kasus menjadi 15.503 orang (Susilawati, Falefi, & Purwoko,
2020).
Sejak bulan Maret 2020 pembelajaran di seluruh jenjang
pendidikan dilaksanakan secara daring atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Dipastikan bahwa kualitas pembelajaran tidak akan sesuai dengan target
(Astini, 2020). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menghimbau kepada
seluruh sekolah untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) sebagai usaha
untuk memutus rantai menularnya COVID-19, keputusan tersebut
tertuang dalam instruksi Presiden Republik Indonesia melalui
Mendikbud dengan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan
pendidikan dalam masa darurat COVID-19. Selanjutnya dalam Surat
Keputusan Bersama 4 Menteri tahun 2020, dalam ketentuan umum disebutkan
bahwa satuan pendidikan yang berada di daerah zona kuning, orange dan merah
dilarang melakukan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan dan tetap
melanjutkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Pemerintah Provinsi Jawa Timur
melalui Surat Edaran No. 420/1780/101.1/2020 juga memberlakukan kegiatan
pembelajaran di semua jenjang dilaksanakan di rumah (Pemerintah Provinsi Jawa
Timur, 2020).
SMA Negeri 1 Porong, Sidoarjo merupakan sekolah yang berada di wilayah
zona merah, sehingga pembelajaran harus dilaksanakan secara daring.
Berdasarkan hasil pengamatan dan data kuisioner tentang krativitas dan efektifitas
pembelajaran daring di SMA Negeri 1 Porong, Sidoarjo menunjukkan bahwa
hampir sebagian 90% siswa dan guru bahkan orang tua mengeluh tentang
pembelajaran daring. Hal ini disebabkan terdapat beberapa masalah terutama
Classroom-Based Learning Management System and Zoom" in
increasing the creativity and effectiveness of learning. The
validity of Lemas Gocaz as a learning medium on the display
aspect was stated to be very valid with a total value of 91.55%.
The practicality of using Lemas Gocaz as a learning medium can
be seen from the implementation of using Lemas Gocaz as a
learning medium well. This can be seen from the results of the
teacher's response who obtained an average proportion of
93.15%, and the results of the student's response with an
average proportion of 92.28%. This shows that Lemas Gocaz as
a learning medium developed is included in the "very practical"
category.
Keywords: Distance Learning, LEMAS GOCAZ, Google
Classroom, Zoom
Volume 1, Nomor 3, Maret 2021
p-ISSN2774-7018 e-ISSN2774-700X
156 http://sosains.greenvest.co.id
perubahan mindset yang semula pembelajaran tatap muka tanpa daring, tiba-tiba
100% daring, kesiapan guru dalam menyiapkan dan menyesuaikan materi saat
daring, ketersedian alat pembelajaran, jaringan internet, pembiayaan, interaksi dan
motivasi dalam pembelajaran (Subhi, 2020).
Menurut (Asmuni, 2020) dalam situasi luar biasa ini, guru dituntut untuk
melaksanakan banyak peran tambahan, diantaranya:
1. Memastikan tercapainya tujuan pendidikan dan pemenuhan target akademik
dan non akademik
2. Mempersiapkan materi dan hasil evaluasi pembelajaran.
3. Memiliki tanggung jawab dalam memastikan keselamatan peserta didik
secara fisik dan psikis.
4. Memberikan penguatan aktif dan pemahaman kepada siswa guna mentaati
semua protokol kesehatan.
5. Memprioritaskan fasilitasi terhadap pembelajaran siswa.
6. Memberikan dukungan emosional bagi siswa, orang tua dan keluarga.
7. Melakukan komunikasi dan mengembangkan kerja sama yang baik dengan
kepala sekolah, orang tua/keluarga siswa untuk membangun kepercayaan dan
mendukung proses pendidikan.
Tuntutan kompetensi guru yang perlu dimiliki di masa pandemi
COVID-19 diantaranya:
1. Kemampuan berinovasi, memanfaatkan beragam digital tools,
menyelenggarakan kelas daring, penerapan kurikulum yang memperkuat
model multidisiplin dan kolaboratif dalam belajar mengajar.
2. Kemampuan menata ulang akuntabilitas.
3. Menentukan metode dalam proses assesment.
4. Kemampuan menyelenggarakan pendidikan yang membantu siswa
berkembang secara akademik, fisik dan psikis, dengan menyeimbangkan
antara "old" knowledge dengan mekanisme digital.
5. Kemampuan menyajikan pendidikan dan pengajaran yang merata termasuk
bagi yang paling rentan.
6. Kemampuan komunikasi untuk mensinergikan pandangan dan visi proses
pendidikan anak dengan kepala sekolah termasuk orang tua/keluarga.
Perkembangan teknologi pendidikan menjadi faktor penting dalam
menyelesaikan masalah pendidikan saat pandemi COVID-19. Teknologi
pendidikan dapat memberikan kemudahan informasi serta penyampaian materi
sehingga kegiatan pembelajaran yang dilakukan tidak menjadi kendala pada saat
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) (Salsabila, Sari, Lathif, Lestari, & Ayuning, 2020).
Berbagai macam teknologi yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Learning management system (LMS) adalah perangkat lunak yang dirancang
untuk membuat, mendistribusikan, dan mengatur penyampaian konten
pembelajaran. Sistem ini bisa membantu guru untuk merencanakan dan
membuat silabus, mengelola bahan pembelajaran, mengelola aktivitas belajar
para siswa, mengelola nilai, merekapitulasi absensi para siswa, menampilkan
transkrip nilai, dan mengelola tampilan e-learning (Rabiman, Nurtanto, &
Kholifah, 2020).
Peningkatan Kreativitas dan Efektivitas Pembelajaran
Metode Lemas Gocaz pada Masa Pandemi COVID-19
2021
Nina Dwi Suryani 157
2. Google kelas (Google Classroom) adalah layanan web gratis, yang
dikembangkan oleh Google untuk sekolah, yang bertujuan untuk
menyederhanakan, membuat, mendistribusikan dan menilai tugas tanpa harus
bertatap muka. Tujuan utama Google Classroom adalah untuk merampingkan
proses berbagi file antara guru dan siswa (Oka, 2019).
3. Zoom adalah aplikasi komunikasi menggunakan video dan dapat digunakan
dalam berbagai perangkat baik seluler maupun desktop. Aplikasi ini biasanya
digunakan untuk melakukan tatap muka secara jarak jauh dengan jumlah
peserta yang cukup banyak (Pakpahan & Fitriani, 2020).
Penugasan selama pembelajaran online ini dilakukan dirasa cukup
memberatkan siswa terbukti pada 30% mahasiwa menyatakan aspek ini tidak
sesuai dengan yang diharapkan. Sementara aspek paling memberatkan dilakukan
pembelajaran online salama pandemi COVID-19 ini adalah masalah jaringan yang
berkaitan dengan Sinyal dan Kuota Paket Data. siswa meyatakan bahwa aspek ini
dirasa tidak sesuai dengan yang diharapkan dan memberatkan. Whats App Group
adalah Platform Online yang paling diminati mahasiswa, sementara Zoom bukan
menjadi pilihan prioritas (Rachmawati et al., 2020).
Berbagai permasalahan yang muncul terkait dengan rendahnya kreativitas
dan efektivitas pembelajaran dimasa pandemi COVID-19, penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh pembelajaran metode Lemas Gocaz Learning
Management System Berbasis Google Classroom dan Zoom dalam meningkatkan
kreativitas dan efektifitas pembelajaran. Kombinasi pemanfaatan learning
management system berbasis Google Classroom dan Zoom menggunakan konsep
blended learning yang memadukan antara pembelajaran tatap muka secara virtual
dengan pembelajaran daring dan praktek. Manfaat dalam penelitian ini diharapkan
penerapan LEMAS GOCAZ di SMA Negeri 1 Porong, Sidoarjo, mampu
meningkatkan kreativitas dan efektifitas mutu pembelajaran, meskipun dalam
kondisi pandemi pembelajaran yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Porong,
Sidoarjo tetap efektif.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan secara diskrit pada bulan April-Mei 2020 dan
Oktober 2020 di SMA Negeri 1 Porong, Sidoarjo. Metode penelitian meliputi data
dan teknik pengumpulan data, model penelitian, definisi operasional variabel dan
metode analisis data. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan
pengembangan. Metode penelitian dan pengembangan (Research and
Development) juga didefinisikan sebagai penelitian yang secara sengaja,
sistematis, bertujuan/diarahkan untuk mencaritemukan, merumuskan,
memperbaiki, mengembangkan, menghasilkan, menguji keefektifan produk,
model, metode/strategi/cara, jasa, prosedur tertentu yang lebih unggul, baru,
efektif, efisien, produktif, dan bermakna (Putra, 2012). Penelitian ini
menggunakan rancangan penelitian pengembangan dengan model pengembangan
4D. Model 4D ini terdiri dari 4 tahap utama yaitu, Define (pembatasan), Design
(perancangan), Develop (pengembangan), dan Disseminate (penyebaran).
Volume 1, Nomor 3, Maret 2021
p-ISSN2774-7018 e-ISSN2774-700X
158 http://sosains.greenvest.co.id
1. Analisis Data
Pengambilan data validitas Lemas Gocaz sebagai media pembelajaran dengan
menggunakan angket (kuisioner). Peneliti memberikan angket kepada dua orang
validator untuk memvalidasi tampilan Lemas Gocaz Lemas Gocaz sebagai media
pembelajaran yang dikembangkan.
2. Analisis Data Uji Praktikalitas
Respon guru terhadap praktikalitas Lemas Gocaz sebagai media
pembelajaran yaitu 93,15%, sehingga dapat masuk pada kategori sangat valid”.
Sedangkan respon siswa terhadap praktikalitas Lemas Gocaz sebagai media
pembelajaran yaitu 92,28%, sehingga dapat masuk pada kategori “sangat valid”.
Metode ini dapat memberikan ruang interaksi antara guru dan siswa. Siswa dapat
dengan leluasa bediskusi antar teman dan dengan guru. Pembelajaran dua arah
berlangsung dengan metode ini. Berdasarkan data laporan aktivitas belajar siswa
menunjukkan bahwa dengan penerapan Lemas Gocaz, mampu meningkatkan
kreatifitas dan efektifitas pembelajaran secara signifikan. Selain data diatas
peningkatan juga terlihat pada beberapa sisi antara lain:
1. Dari sisi guru
a. Dengan adanya Lemas Gocaz, guru mendapatkan kemudahan dalam
mengorganisir Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
b. Guru mendapatkan kemudahan dalam melaksanakan program penilaian.
c. Guru lebih mudah dalam memantau progress hasil belajar siswa.
d. Guru mendapatkan fasilitas pelatihan daring untuk meningkatkan
kapasitasnya dalam mengajar.
2. Dari sisi siswa
a. Siswa memiliki kesempatan belajar secara luas dan fleksibel, bisa kapan
saja dimana saja.
b. Siswa lebih mudah memahami materi karena tersedia ribuan konten video
dan materi pembelajaran yang bisa diputar berulang-ulang untuk
menambah pemahaman.
c. Siswa mendapatkan berbagai fasilitas penunjang Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM), seperti tes gaya belajar, minat bakat dan persiapan
masuk perguruan tinggi.
3. Dari sisi orang tua
a. Orang tua bisa ikut memantau perkembangan belajar anaknya.
b. Orang tua merasa puas karena meskipun PJJ, akan tetapi sekolah
memberikan layanan pembelajaran yang efektif dan bermutu.
4. Dari sisi sekolah
a. Sekolah mendapatkan kemudahan dalam memonitoring aktivitas
pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru, serta kemudahan dalam
memantau perkembangan belajar siswa.
b. Sekolah lebih mudah memberikan pembinaan kepada guru.
c. Sekolah dapat menghemat biaya operasional PTS dan PAT.
Peningkatan Kreativitas dan Efektivitas Pembelajaran
Metode Lemas Gocaz pada Masa Pandemi COVID-19
2021
Nina Dwi Suryani 159
Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini diharapkan akan menghasilkan luaran sebuah metode sebagai
media pembelajaran di SMA Negeri 1 Porong yang valid dan praktis. Model ini
menggunakan penelitian dan pengembangan 4D, dimana tahap pengembangan)
sebagai media pembelajaran:
a) Tahap pendefinisian (Define), berupa analisis kurikulum, analisis siswa;
b) Tahap Perancangan (Design), berupa rancangan Lemas Gocaz sebagai media
pembelajaran;
c) Tahap Pengembangan (Develop) berupa uji validasi, dan praktikalitas terhadap
Lemas Gocaz sebagai media pembelajaran; dan
d) Tahap Penyebaran (Disseminate) berupa tahap penyebarluasan Lemas Gocaz
sebagai media pembelajaran yang dikembangkan.
Lemas Gocaz sebagai media pembelajaran ini telah melalui tahap uji coba
validitas dan praktikalitas. Pada uji coba validitas dilakukan dengan cara meminta
pendapat kepada validator melalui penyebaran kuisioner. Uji coba praktikalitas
dilakukan dengan cara meminta pendapat siswa melalui quisioner. Dari uji coba
praktikalitas yang dilakukan didapatkan hasil bahwa Lemas Gocaz ini praktis
untuk digunakan sebagai salah satu media pembelajaran. Sesudah dilakukan
beberapa perbaikan dan revisi dari validator, kemudian validator satu memberikan
nilai persentase 88,98% dengan kategori “sangat valid” dan validator dua
memberikan nilai persentase 94,12% dengan kategori “sangat valid”, didapat
persentase rata-rata data validasi penyajian sebanyak 91,55% dengan kategori
“Sangat Valid”. Dari keseluruhan nilai validasi yang diberikan oleh masing-
masing validator berturut-turut nilai validasi isi/materi sebesar 94,50, nilai
validasi tampilan Lemas Gocaz sebagai media pembelajaran sebesar 91,55 dapat
diambil rata-rata validasi Lemas Gocaz sebagai media pembelajaran yaitu
91,55%, sehingga dapat disimpulkan media tersebut masuk pada kategori “Sangat
Valid”. Validator dapat mengakses dan berinteraksi dengan Lemas Gocaz seperti
halnya kegiatan belajar mengajar tatap muka.
Pembahasan secara lengkap dan detail adalah sebagai berikut. Lemas Gocaz
sebagai media pembelajaran ini dikembangkan menggunakan metode Four-D
yang melalui beberapa tahap, antara lain:
1. Tahap Pendefenisian (Define) dilakukan untuk mendapatkan gambaran kondisi
di lapangan. Tahapan ini menganalisis kebutuhan yang diperlukan untuk proses
pengembangan Lemas Gocaz sebagai media pembelajaran.
Observasi yang dilakukan di SMA Negeri 1 Porong, Sidoarjo, didapat hasil
yaitu belum adanya media pembelajaran belum memanfaatkan fasilitas internet
sebagai penunjang proses belajar mengajar, sekolah belum menerapkan Lemas
Gocaz sebagai media pembelajaran. Sehingga, proses pembelajaran yang
berlangsung masih berpusat kepada guru dan akhirnya membuat siswa mudah
menjadi bosan dan jenuh.
2. Tahap Perancangan (Design), hasil analisis dari tahap penemuan (define)
digunakan untuk tahap selanjutnya yaitu tahap perancangan (design). Pada
tahap ini dilakukan perancangan Lemas Gocaz sebagai media pembelajaran.
3. Tahap Pengembangan (Development), tahap ini bertujuan untuk mendapatkan
Lemas Gocaz sebagai media pembelajaran yang valid, dan praktis. Tahap
Volume 1, Nomor 3, Maret 2021
p-ISSN2774-7018 e-ISSN2774-700X
160 http://sosains.greenvest.co.id
pengembangan ini terdiri dari; uji validitas penyajian multimedia Lemas Gocaz
sebagai media pembelajaran menurut penilaian validator, dan uji praktikalitas
menurut penilaian guru dan siswa.
Adapun proses-proses dari tahap pengembangan Lemas Gocaz sebagai media
pembelajaran adalah sebagai berikut :
a. Tahap Validasi Lemas Gocaz sebagai media pembelajaran. Data yang akan
dipakai untuk mengukur validitas Lemas Gocaz sebagai media pembelajaran
ini adalah data yang didapat melalui masukan dari validator menggunakan
angket (kuisioner). Peneliti memberikan angket kepada dua orang validator
yang memvalidasi Lemas Gocaz sebagai media pembelajaran yang
dikembangkan. Kedua Validator melakukan validasi terhadap penyajian pada
Lemas Gocaz sebagai media pembelajaran yang dikembangkan.
b. Tahap Praktikalitas
i) Praktikalitas Guru, Praktikalitas berkaitan dengan kemudahan dalam
penggunaaan Lemas Gocaz sebagai media pembelajaran yang
dikembangkan. Praktikalitas Lemas Gocaz sebagai media pembelajaran
diperoleh dari tanggapan praktisi tentang kepraktisan penggunaan Lemas
Gocaz sebagai media pembelajaran. Praktisi untuk praktikalitas respon
guru.
ii) Praktikalitas siswa, Praktikalitas Lemas Gocaz sebagai media
pembelajaran juga diperoleh dari tanggapan/respon siswa tentang
kepraktisan penggunaan Lemas Gocaz sebagai media pembelajaran.
iii) Tahap Penyebarluasan (Disseminate), dilakukan dengan menerapkan
Lemas Gocaz sebagai media pembelajaran ini di kelas lain.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian hasil yang dicapai, dapat disimpulkan bahwa penerapan
Lemas Gocaz Learning Management System Berbasis Google Classroom dan
Zoom sebagai berikut : Secara signifikan dapat meningkatkan kreatifitas dan
efektifitas guru SMA Negeri 1 Porong, Sidoarjo dalam melaksanakan proses
pembelajaran dimasa pandemi COVID-19. Peningkatan terjadi pada semua unsur,
mulai dari unsur siswa, guru, sekolah bahkan orang tua siswa. Dengan adanya
peningkatan kreatifitas dan efektifitas pembelajaran maka akan berdampak pada
kepuasan orang tua terhadap layanan pembelajaran yang diberikan oleh sekolah,
sehingga berdampak pula pada pembayaran keuangan sekolah. Validitas Lemas
Gocaz sebagai media pembelajaran pada aspek tampilan Lemas Gocaz sebagai
media pembelajaran dinyatakan sangat valid dengan total nilai 91,55%.
Kepraktisan penggunaan Lemas Gocaz sebagai media pembelajaran dalam
pembelajaran dapat dilihat dari keterlaksanaan penggunaan Lemas Gocaz sebagai
media pembelajaran secara keseluruhan dengan baik. Ini terlihat dari hasil respon
guru yang memperoleh persentase rata-rata 93,15% , dan hasil respon siswa yang
memperoleh persentase rata-rata 92,28%. Hal ini menunjukkan Lemas Gocaz
sebagai media pembelajaran yang dikembangkan termasuk pada kategori “sangat
praktis”.
Peningkatan Kreativitas dan Efektivitas Pembelajaran
Metode Lemas Gocaz pada Masa Pandemi COVID-19
2021
Nina Dwi Suryani 161
Bibliography
Asmuni, Asmuni. (2020). Problematika Pembelajaran Daring di Masa Pandemi
Covid-19 dan Solusi Pemecahannya. Jurnal Paedagogy, 7(4), 281288.
Astini, Ni Komang Suni. (2020). Pemanfaatan teknologi informasi dalam
pembelajaran tingkat sekolah dasar pada masa pandemi covid-19.
Lampuhyang, 11(2), 1325.
Oka, Gde Putu Arya. (2019). Persepsi Mahasiswa STKIP Citra Bakti terhadap
Kelas Virtual berbasis Google Classroom. EJURNAL IMEDTECH, 3(1), 85
95.
Pakpahan, Roida, & Fitriani, Yuni. (2020). Analisa pemanfaatan teknologi
informasi dalam pembelajaran jarak jauh di tengah pandemi virus corona
covid-19. Journal of Information System, Applied, Management, Accounting
and Research, 4(2), 3036.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). , (2020).
Putra, Nusa. (2012). Research & development penelitian dan pengembangan:
Suatu pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Rabiman, Rabiman, Nurtanto, Muhammad, & Kholifah, Nur. (2020). Design and
Development E-Learning System by Learning Management System (LMS)
in Vocational Education. Online Submission, 9(1), 10591063.
Rachmawati, Yuanita, Ma’arif, Muhammad, Fadhillah, Ninik, Inayah, Nailil,
Ummah, Khoirotul, Siregar, Muh Nuh Fathsyah, Amalyaningsih, Rela,
Aftannailah, Fahira, & Auliyah, Aisyatul. (2020). Studi Eksplorasi Studi
Eksplorasi Pembelajaran Pendidikan IPA Saat Masa Pandemi COVID-19 di
UIN Sunan Ampel Surabaya. Indonesian Journal of Science Learning, 1(1),
3236.
Salsabila, Unik Hanifah, Sari, Lailli Irna, Lathif, Khusna Haibati, Lestari, Ayu
Puji, & Ayuning, Asyharinur. (2020). Peran Teknologi Dalam Pembelajaran
Di Masa Pandemi Covid-19. Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian Dan Kajian
Sosial Keagamaan, 17(2), 188198.
Subhi, Imam. (2020). Urgensi Upaya Menjaga Mutu Pembelajaran di Tengah
Pandemi Covid 19. Edification Journal: Pendidikan Agama Islam, 3(1), 35
56.
Susilawati, Susilawati, Falefi, Reinpal, & Purwoko, Agus. (2020). Impact of
COVID-19’s Pandemic on the Economy of Indonesia. Budapest
International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities
and Social Sciences, 3(2), 11471156.