Bambang Yuniarto, Dede Rosada Kolbi, Reni Marliani, Ta’ti Mamlakah 1164
Sedangkan Quraisy Shihab mengatakan ilmu sihir adalah pengetahuan yang
seengganya seseorang memiliki kemampuan kejiwaan yang dapat melahirkan hal-hal
aneh dan sebab-sebab tersembunyi, termasuk setiap ucapan yang mengandung
pengagungan kepada selain Allah yang dipercaya oleh pengamalnya dapat
menghasilkan sesuatu dengan kadar-kadarnya dan merupakan alat setan untuk
Memperhatikan beberapa pengertian ilmu sihir yang dikemukakan oleh para ahli
di atas, maka dapat dipahami bahwa dukun atau tukang sihir baik melalui warisan,
pengalaman atau dipelajari sendiri dengan berbagai perangkapnya untuk dipergunakan
dalam menghadapi sasaran yang pada umumnya mengandung perlakuan negatif yang
memperdaya manusia, seperti teluh, tuju, nujum, santet, pelet dan sebagainya.
3. Bentuk-Bentuk Kepercayaan Masyarakat Terhadap Dukun dalam Perspektif Islam
Masyarakat dunia, Indonesia khususnya semakin maju, modern dan rasional,
sedangkan ilmu sihir, perlakuan dukun atau paranormal yang bersifat supranatural dan
metafisik, dengan kata lain tidak rasional. Seharusnya orang-orang rasional tidak
mempercayai sihir dan perdukunan itu, namun dalam kenyataannya terdapat orang-
orang dikalangan intelektual terlibat dalam praktik sihir, dukun dan paranormal, baik
sebagai pelaku (mengobati penyakit atau membantu penyelesaian masalah dengan teori
dan praktik tertentu) ataupun sebagai pasien.
Pernyataan tersebut diperkuat oleh hasil penelitian oleh Tb. Ronny Baskara,
Sianiar, R. Tumanggor, Kepercayaan terhadap ilmu sihir khususnya perdukunan pada
umumnya hidup dengan subur di pedesaan (Syofrianisda & Susanti, 2017). Akan tetapi,
hal ini tidak berarti bahwa masyarakat kota tidak mempercayai hal seperti itu.
Berdasarkan keterangan responden, menyebutkan bahwa banyak dari mereka yang
meminta jasa pelayanan adalah pejabat dan orang kota.
Berdasarkan pengamatan yang diperoleh penulis di lapangan banyak kasus yang
cukup memprihatinkan dan menggelikan yang diungkapkan terhadap dukun,
paranormal, orang pintar dan sebagainya, diantaranya :
Pejabat-pejabat dan calon pejabat yang ingin melanggengkan kedudukan atau
memperoleh kedudukan memerlukan dukungannya, apalagi sebentar lagi menghadapi
tahun pemilu, baik Pemilu Presiden, DPR/MPR/DPD, Gubernur, Bupati, Camat bahkan
sampai Kepala Desa.
Penyuksesan kegiatan akbar tingkat nasional seperti kejuaraan Motor GP
Mandalika, konser musik, meminta bantuannya agar tidak terjadi musibah hujan besar.
Kelancaran hajatan, baik di desa maupun di perkotaan, meminta jasa mereka supaya
lancar hajatannya, dijauhkan dari marabahaya, mencegah hujan dan bahkan supaya
banyak yang menghadiri hajatan tersebut (banyak amplop undangan) Balas dendam, iri
hati dan dengki.
Memperoleh ilmu kekebalan, seperti belakangan ini muncul fenomena
perhimpunan dukun yang mempraktekkan ilmu kebalnya di sebuah acara Podcash
Televisi. Persaingan meraih simpati, seperti yang lagi viral antara pesulap merah dengan
Gus Samsudin.
Di bidang pengobatan, kita masih ingat sosok anak kecil yang bisa
menyembuhkan berbagai macam penyakit dengan menggunakan media batu yang
ditemukan akibat pecahan petir dan pohon kelapa. Dan banyak lagi hal yang sudah
muncul dan bahkan sudah viral di Media Sosial tentang pertontonan ilmu-ilmu
demikian. Kesemuanya ditemukan subjeknya tidak lagi memperdulikan pengorbanan
materi, moral, etika, akhlak bahkan sudah termasuk penyimpangan akidah.