Volume 2, Nomor 11, November 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1191 http://sosains.greenvest.co.id
melalui perusahaan yang menyediakan jasa untuk penghancuran limbah karena kurang
efisiennya pengunaan kembali limbah. Dalam proses Green Distribution sendiri, dalam
penerapannya masih belum optimal dalam pemilihan vendor maupun supplier untuk
pembelian bahan baku dan packaging yang mana masih ada beberapa pemilihan vendor
maupun supplier yang memproduksi bahan baku & packging yang mengunakan bahan
baku kurang ramah lingkungan seperti bahan baku obat uuntuk kemasan botol plastik yang
semesti nya bisa diganti oleh botol kaca yang lebih ramah lingkungan dan dapat didaur
ulang, penggunaan kemasan luar yang masih mengunakan kertas sebagai bahan utamanya
yang mana bahan dari kertas itu sendiri bersumber dari pohon (Mustaniroh, Kurniawan, &
Deoranto, 2019). Dalam hal ini perlu nya standarisasi dalam pemilihan supplier guna dapat
menyalurkan bahan baku yang lebih ramah lingkungan serta dapat di daur ulang dan
digunakan kembali. Menurut (Yuniarti, Tama, Eunike, & Sumantri, 2018) Aktivitas
Reverse Logistics atau Return Product masih tinggi karena kurangnya perencanaan awal
dalam penjualan langsung ke konsumen dan distributor yang mana hal tersebut berdampak
pada menumpuknya stock produk lama dan tidak laku di gudang sehingga menghambat
proses keluar masuknya barang yang menganggu proses produksi serta distribusi.
(Irfansyah, 2019) Pembuatan produk yang berlebih ke konsumen & distributor sehingga
membuat stock berlebih dan dengan masa waktu pengunaan produk yang tidak cukup lama
mengakibatkan banyaknya pengembalian produk, kurangnya fasilitas untuk penyimpanan
produk–produk yang dikembalikan membuat pemborosan seperti penyewaan gudang guna
menyimpan kembali produk yang dikembalikan dan biaya untuk proses penghancuran dari
produk – produk yang telah dikembalikan yang sangat mahal sehingga pemborosan dari
pengeluaran operasional, hal tersebut mengganggu melakukan recovery terhadap barang
tersebut sehingga bagian atau seluruh barang dapat dimanfaatkan kembali. Barang yang
dikelola dapat berupa produk atau kemasan, seperti end of life (EOL) product, end of use
product, product recall, return untuk penyeimbangan stock, return bagi produk yang tidak
terjual (Massebali, Mamahit, & Opit, 2018).
METODE PENELITIAN
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif .
Menurut (Sugiyono, 2017) Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara
random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Dalam
penelitian ini bukan saja melakukan tabulasi namun juga melakukan analisis yang sesuai,
intrepretasi, perbandingan, identifikasi trend yang ada serta hubungan.Populasi dalam
penelitian ini adalah karyawan perusahaan sebanyak 70 sampel dengan menggunakan
Stratified Proportional Random Sampling dimana setiap unsur populasi mempunyai
kesempatan sama untuk bias dipilih menjadi sampel (Sumargo, 2020). Adapun penentuan
sampel dalam rumus Slovin. Metode pengambilan data melalui penelitian lapangan melalui
kuesioner dengan menggunakan tehnik skala likert. Dalam pengujian menggunakan uji
validitas dan reliabilitas dengan rumus pearson product moment Teknik analisa data ini
mengunakan analisa korelasi dan regresi dengan pengolahan data dibantu dengan program
Statisrical Package for Social Science (SPSS) versi 25.00 dimana tehnik tersebut antara
lain uji asumsi klasik yaitu Uji Normalitas, Uji Heteroskedastisitas, Uji Autokorelasi & Uji
Multikolinearitas. Dalam tehnik analisis menggunakan Uji Regresi antara lain Uji
Determinasi, Uji F-test & Uji t-tes. Metode Analisis menggunakan Analisa Jalur (Path