Volume 2, Nomor 12, December 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1269 http://sosains.greenvest.co.id
dalam memberikan pelayanan medis atau tindakan medis karena tenaga medis harus
mengetahui riwayat pasien, tindakan apa saja yang telah diberikan sebelumnya dan
pemberian obat terhadap pasien (Depkes RI, 2008).
Laporan Operasi merupakan prosedur pembedahan terhadap pasien (Febrianti &
Sugiarti, 2019). Laporan operasi harus segera dibuat setelah pembedahan dan dimasukkan
dalam rekam kesehatan. Bila terjadi penundaan dalam pembuatannya maka informasi
tentang pembedahan harus dimasukkan dalam catatan perkembangan, perlu diperhatikan
catatan operasi yang terlalu singkat dapat mengakibatkan ketidakjelasan urutan prosedur
dan hal tersebut dapat menimbulkan permasalahan serius terutama bila sampai di
pengadilan (Erawantini, KM, Suryana, Khoirunnisa’Afandi, & Kom, 2021).
Caesar merupakan tindakan yang dilakukan bertujuan untuk melahirkan bayi
melalui tindakan pembedahan dengan membuka perut dan dinding rahim (Rusdiana,
2016). Menurut sejarah operasi caesar, bayi terpaksa dilahirkan melalui cara ini apabila
cara alami sudah tidak efektif. Bedah caesar disebut juga dengan c-section adalah proses
persalinan dengan melalui pembedahan dimana irisan dilakukan di perut ibu dan rahim
untuk mengeluarkan bayi. Bedah caesar umumnya dilakukan ketika proses persalinan
normal melalui vagina tidak memungkinkan karena berisiko kepada komplikasi medis
lainnya (Ikhlasia & Riska, 2017). Sebuah prosedur persalinan dengan pembedahan
umumnya dilakukan oleh tim dokter yang beranggotakan spesialis kandungan, spesialis
anak, spesialis anastesi serta bidan (PANGESTY, 2021). Oleh sebab itu lembar laporan
operasi Caesar perlu di periksa kelengkapannya agar tidak terjadi kesalahan dalam
pelaporannya. Isi lembar laporan operasi caesar sekurang-kurangnya memuat : identitas
pasien, diagnosis masuk dan indikasi pasien dirawat, ringkasan hasil pemeriksaan fisik
dan penunjang, diagnosis akhir, pengobatan dan tindak lanjut, dan nama dan tanda tangan
dokter yang memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan minimal
rumah sakit (Harry Oxorn dan William R. Forte, 2010).
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif dengan menggunakan
analisis kuantitatif, yaitu untuk menggambarkan bagaimana kelengkapan pengisian
laporan operasi di RSUD Kembangan. Populasi yaitu keseluruhan objek yang akan
diteliti. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh formulir laporan operasi RSUD
Kembangan pada bulan Januari-Desember tahun 2021 sebanyak 252 berkas laporan
operasi SC, dan sampel pada penelitian ini yaitu 74 laporan operasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian Standar Prosedur Operasional (SPO) Pengisian Laporan
Operasi di RSUD Kembangan dengan nomor dokumen SPO yaitu
KMB/SPO/YANMED-08/14, sudah ada, SPO diterbitkan pada tanggal 16 Februari 2018.
Berdasarkan hasil observasi formulir laporan operasi di RSUD Kembangan sudah ada
standar prosedur oprasional (SPO) sebagai alat yang di gunakan menjadi pedoman kerja
dalam pencapaian tujuan kegiatan (ELYSA NURWIDAYANTI, 2019). Standar prosedur
oprasional sudah mengikuti acuan departemen kesehatan seperti dalam hal pengisian
formulir laporan operasi yaitu yang harus ada nama, nomor registrasi, nama pasien, nama
ahli bedah, asisten, nama ahli anestesi, diagnosa pra operasi, diagnosa post operasi,
tindakan operasi, jenis operasi dan dikirim untuk pemeriksaan patologi, tanggal operasi,
jam operasi di mulai, jam operasi selesai, laporan operasi : ( jika perlu dapat di lakukan di
halaman sebelah), tanda tanga dokter ahli bedah. Dari 79 sampel laporan operasi
diperoleh :