Volume 1, Nomor 3, Maret 2021
p-ISSN2774-7018 e-ISSN2774-700X
132 http://sosains.greenvest.co.id
N, P dan K yang cukup tinggi agar hasil panen tebu tetap tinggi dan daya dukung tanah
dapat dipertahankan. Dalam hal pemupukan, rekomendasi pemupukan N, P, K untuk
tanaman tebu ditetapkan secara umum, dan tidak didasarkan pada status hara tanah.
Dengan cara ini sangat mungkin dosis pupuk yang diberikan tidak rasional dan
berimbang. Kaidah 5 tepat dalam pemupukan harus dilaksanakan yaitu tepat jenis, tepat
jumlah, tepat waktu, tepat lokasi, dan tepat cara. Pupuk NPK majemuk mengandung
unsur nitrogen, fosfor, dan kalium yang berperan dalam pembentukan kualitas benih
(mutu benih) dan pertumbuhan tanaman. Nitrogen diserap tanaman dalam bentuk ion
NO3
-
dan NH4
+
. Menurut (Purba, 2020) menyebutkan bahwa keuntungan lain dari pupuk
majemuk adalah unsur hara yang dikandung oleh pupuk majemuk NPK telah lengkap
sehingga tidak perlu menyediakan atau mencampurkan berbagai pupuk tunggal.
Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti
pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat
atau cair yang dapat digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.
Pupuk organik yang berkualitas baik ditandai dengan warna hitam kecoklatan hingga
hitam, tidak berbau, bertekstur remah dan matang (C/N < 20) (Bela Pratiwi, 2017).
Kompos kascing merupakan salah satu jenis pupuk organik yaitu pupuk kompos yang
dibuat dengan stimulator cacing tanah (Lumbricus rubellus). Kascing adalah kotoran
cacing tanah yang bercampur dengan tanah atau bahan lainnya yang merupakan pupuk
organik yang kaya akan unsur hara dan kualitasnya lebih baik dibandingkan dengan
pupuk organik jenis lain (Sudirja, et al., 2005). Kualitas pupuk kascing ditentukan oleh
pakan dari cacing tersebut. Menurut pendapat (Arifah, 2015) menyebutkan bahwa pakan
yang diberikan kepada cacing akan menentukan jumlah dan kualitas kascing yang
dihasilkan. Secara umum yang dapat dijadikan bahan pakan cacing berupa limbah
organik, seperti limbah sayuran, serbuk gergaji atau sisa media jamur, limbah hijauan,
kotoran ternak, pelepah, daun, batang dan bongkol pisang, limbah jerami padi, ampas
tahu dan limbah blotong. Penggunaan kompos kascing merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan pertumbuhan dan produksi suatu tanaman. Pupuk kasing memiliki manfaat
sebagai pupuk organik yang ramah lingkungan, serta dapat mengembalikan kemampuan
lahan atau media tanam, sehingga penggunaan kascing didalam kegiatan penanaman
perlu digalakkan pemakaiannya, namun permasalahannya bagaimanakah cara dan dosis
pemakaian pupuk kascing yang tepat pada tanaman tebu sehingga dapat meningkatkan
produktivitas tanaman tebu.
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh dan interaksi pemberian
pupuk kascing blotong dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan tanaman tebu serta
mengetahui dosis perpaduan pupuk kasing dan blotong terbaik untuk pertumbuhan
tanaman tebu.
Metode Penelitian
Penelitian dilaksanakan di kebun praktik Politeknik LPP Wedomartani, Kab.
Sleman, Yogyakarta pada bulan Januari sampai dengan Mei 2020. Bahan dan alat yang
digunakan pada penelitian ini adalah bibit bagal tebu varietas Bululawang sebanyak 135
bibit bagal, pupuk NPK sebanyak 1,67 kg, pupuk kascing blotong sebanyak 40,5 kg
cangkul, parang, ember, kamera, timbangan analitik, dan jangka sorong.
Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dua faktor. Faktor
pertama adalah perlakuan pemberian dosis pupuk kascing blotong yaitu P0 tanpa diberi
pupuk kascing (0 g/bagal), P1 dosis pupuk kascing 3.00g/bagal (1.500 g/2m), dan P2
dosis pupuk kascing 6.00g/bagal (3.000g/2m). Faktor perlakuan kedua adalah pemberian