Volume 2, Nomor 12, December 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
1333 http://sosains.greenvest.co.id
Berubah untuk melihat peningkatan pengetahuan dan perilaku masyarakat saat
mereka beradaptasi dengan situasi sosial yang berbeda sekarang (Poluakan, Dikayuana,
Wibowo, & Raharjo, 2019). Upaya masyarakat untuk menjadikan pengetahuan
pengembangan diri lebih kompetitif merupakan langkah untuk membentuk kemampuan
individu untuk mencapai hasil yang diinginkan. Tentu saja, tindakan tersebut berdampak
pada bagaimana masyarakat pedesaan beradaptasi dengan kehidupan perkotaan
(FAUZIYYAH, 2018). Namun, tidak semua perubahan yang terjadi di masyarakat
pedesaan telah selesai. Adanya sistem nilai budaya yang relatif terjaga menunjukkan hal
tersebut. Mangongkal holi merupakan salah satu ritual adat yang terkenal di Tanah Batak
dan juga Sumatera Utara. Ritual ini diawali dengan kisah nenek moyang atau leluhur
yang hadir kepada salah satu anggota keluarga melalui pengelihatan maupun mimpi.
Dalam mimpi, leluhur memohon kepada keluarganya agar dipindahkan serta disatukan ke
tempat yang lebih baik, layak, dan sempurna dari tempat sebelumnya, sehingga hal
tersebut harus dilaksanakan dengan segera. Itu yang menjadi salah satu latar belakang
dilaksanakannya ritual tersebut. Ritual ini dilakukan oleh kelompok marga yang sudah
memiliki keturunan besar dan juga tersebar di seluruh daerah (Nasution, 2019)
Kegiatan ini merupakan ritual yang dilakukan oleh suku Batak Toba sebagai
bentuk penghormatan mereka terhadap leluhur mereka yang sudah meninggal dunia
(Hutagaol & Prayitno, n.d.). Ritual adat ini sudah dilakukan sejak nenek moyang orang
Batak ada, dan masih berlangsung hingga sekarang ini. Namun, ritual adat ini telah
mengalami perubahan semenjak Kekristenan datang ke Tanah Batak. Kekristenan
menganggap bahwa ritual ini mengandung unsur dinamisme, animisme, spritisme, dan
lain sebagainya, sehingga bertentangan dengan ajaran Kristen. Karena itu, lembaga
keagamaan seperti gereja berusaha mengawasi dan menyesuaikan ritual ini dengan ajaran
Kristen yang berlaku. Meskipun begitu, masih ada beberapa nilai yang masih tetap
bertahan dalam ritual tersebut.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang bertujuan menemukan dan menggambarkan secara naratif
aktivitas, tindakan, dan efek manusia sepanjang hidup mereka. Dalam Rukajat (2018),
Creswell (2010) menjelaskan bahwa tujuan penelitian kualitatif adalah memasukkan
informasi tentang partisipan penelitian serta fenomena yang diselidiki. menjelaskan
bahwa penelitian kualitatif merupakan tradisi tertentu dalam ilmu-ilmu sosial yang pada
dasarnya bergantung pada pengamatan terhadap kehidupan manusia. , baik dalam bidang
atau peristiwa dengan cara mengidentifikasi item-item yang relevan dengan berbagai
kondisi manusia, dunia, tindakan, kepercayaan, dan kepentingan dengan fokus pada
perbedaan sehingga menghasilkan jawaban.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Praktik totemisme masyarakat simalungun dengan memaknai totemisme sebagai
representasi dari tradisi mangokal holi Ketika kelompok-kelompok soa bergabung
menjadi satu desa atau negara, masing-masing tuang belulang menyimpan totemismenya
sendiri. manggokal holi sudah biasa dilakukan dan bahkan menjadikan tampaknya telah
menunjukkan identitas mereka sendiri dalam keberadaan ini. Dengan praktik totemistik
mereka, sifat orang Hutumuri telah menjadi fakta (Koner, Pal, & Adak, 2012).
Menurut Watloly (2007:9), “upaya untuk memahami hakikat masyarakat tidak
semata-mata dari analisis keberadaannya atau keberadaannya sebagai fakta, tetapi dari
analisis keberadaannya”. Keberadaan didefinisikan sebagai "analisis keberadaan mereka."
Jika analisis eksistensi dan eksistensi hanya mengungkap dan menjawab pertanyaan
tentang esensinya, maka analisis eksistensi menggali lebih dalam substansi sosial