114 http://sosains.greenvest.co.id
JURNAL
SOSAINS
JURNAL SOSIAL DAN SAINS
VOLUME 3 NOMOR 2 2023
P-ISSN 2774-7018, E-ISSN 2774-700X
PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PENERAPAN CORE VALUES
AKHLAK TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PT ELNUSA
FABRIKASI KONSTRUKSI
Edi Sudiar Manurung, Citra Nonon Wulandari, Mahendra Dwi
Angga Putra
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Budi Luhur
Email : edisudiar@gmail.com, citraqiyala@gmail.com,
hendraputra.hp25@gmail.com
Kata kunci:
Akhlak, Nilai Inti,
Produktivitas.
Keywords:
Morals, Core
Values,
Productivity.
ABSTRAK
Latar Belakang : Penerapan dan kesadaran atas pentingnya menumbuhkan nilai-nilai
unggul masyarakat menunjukkan kepada forum G20 dan dunia bahwa Indonesia
adalah bangsa besar. Salah satunya adalah dihidupkannya nilai-nilai AKHLAK
(Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) bagi semuaa insan
BUMN termasuk PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi. Nilai-nilai inti BUMN dirancang
untuk memfasilitasi transformasi sumber daya manusia di dalam BUMN untuk
meningkatkan daya saing BUMN dan memimpin mereka menadi pemain global dan
menghasilkan talenta terbaik.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh core values AKHLAK
terhadap produktivitas kerja di PT Elnusa Fabrication Construction.
Metode : Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang
diperoleh dari kuesioner yang didistribusikan dan terkait dengan masalah yang diteliti.
Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan di PT Elnusa Fabrication Construction,
berjumlah 100 orang, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan
kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah Uji
Validitas dan Reliabilitas, Uji Normalitas, Analisis Regresi Linier Berganda, Uji
Statistik t, Uji F dan Uji Koefisien Determinasi (R²).
Hasil : Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan perhitungan statistik melalui
aplikasi Statistical Package for the Social Science (SPSS) versi 25 menunjukkan
bahwa Competent, Loyal, and Collaborative Core Values berpengaruh signifikan
terhadap produktivitas kerja di PT Elnusa Fabrication Construction, sedangkan Nilai
Inti Amanah, Harmonic dan Adaptif.
Kesimpulan: Kesimpulan dari definisi ini, dapat dilihat bahwa produktivitas sistem
terdiri dari hubungan antara keluaran dan masukan, yaitu kemampuan pengguna untuk
menggunakan SDM untuk memilih pekerjaan tertentu dalam kerangka waktu yang
sudah ditentukan.
ABSTRACT
Background: The application and awareness of the importance of cultivating superior
values of society shows the G20 forum and the world that Indonesia is a great nation.
One of them is the revival of AKHLAK values (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptive, Collaborative) for all BUMN personnel, including PT Elnusa Fabrikasi
Konstruksi. The core values of SOEs are designed to facilitate the transformation of
human resources within SOEs to increase the competitiveness of SOEs and lead them
to become global players and produce the best talent.
Volume 2, Nomor 2, Februari 2023
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
115 http://sosains.greenvest.co.id
Purpose: This study aims to determine the influence of AKHLAK core values on work
productivity at PT Elnusa Fabrication Construction.
Method: The type of data used in this study is quantitative data obtained from
questionnaires distributed and related to the problem under study. The sample in this
study was employees at PT Elnusa Fabrication Construction, totaling 100 people, the
data collection techniques used were observation and questionnaires. The data
analysis techniques used to test hypotheses are Validity and Reliability Test, Normality
Test, Multiple Linear Regression Analysis, Statistical Test t, F Test and Coefficient of
Determination Test (R²).
Results: Based on the results of data processing using statistical calculations through
the Statistical Package for the Social Science (SPSS) version 25 application, it shows
that Competent, Loyal, and Collaborative Core Values have a significant effect on
work productivity at PT Elnusa Fabrication Construction, while the Core Values of
Amanah, Harmonic and Adaptive.
Conclusion: In conclusion of this definition, it can be seen that the productivity of the
system consists of the relationship between output and input, that is, the ability of users
to use HR to select a specific job in a predetermined time frame.
PENDAHULUAN
Kelangsungan hidup jangka panjang perusahaan diperkirakan berdasarkan nilai-
nilai prinsip yang dipegang teguh dan dijadikan sebagai share value. Share Value, seperti
yang didefinisikan oleh (Porter, 2013), adalah konsep fundamental dalam strategi bisnis
yang menekankan pentingnya menggabungkan kebutuhan dan isu sosial ke dalam desain
strategi perusahaan. Akibatnya, nilai saham terkait erat dengan nilai inti perusahaan, yang
merupakan prinsip mulia yang dijunjung tinggi di seluruh operasinya (Arisanti, 2019).
Organisasi harus lebih dinamis karena dinamika bisnis. Akibatnya, organisasi
membutuhkan sumber daya manusia yang mampu untuk menghadapi dinamika bisnis.
Sumber daya manusia perlu memiliki nilai-nilai yang kuat, fleksibel, dan mampu berubah
dengan lingkungan. Sumber daya manusia juga perlu memiliki kapasitas yang dibangun
di atas landasan yang kokoh sehingga mampu memenuhi kebutuhan bisnis (Laili &
Anwar, 2018). Sumber daya manusia yang berbasis kompetensi berpotensi untuk
membangun pondasi dan meningkatkan produktivitas kerja karena jika orang yang
bekerja pada perusahaan memiliki kompetensi yang sesuai dengan tuntutan pekerjaannya
maka ia akan dapat bekerja dengan baik dalam artian pengetahuan dan keterampilan nilai
yang kuat, dan dia akan selalu siap menghadapi perubahan sesuai dengan kebutuhan
organisasi tanpa kehilangan identitasnya. Kompetensi secara sederhana mengacu pada
kualitas yang dimiliki karyawan terbaik untuk mendukung kesuksesan mereka. Dampak
organisasi tidak akan cukup untuk mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan jika tidak
ada karyawan yang kompeten (Ningsih, Rudi, & Rafani, 2017).
Meskipun istilah "turbulensi" diciptakan, setiap organisasi saat ini mengalami
dinamika yang signifikan, dan lingkungan di mana organisasi beroperasi menjadi lebih
kompetitif. Digitalisasi, "Industri 4.0", dan pandemi Covid-19 mendatangkan malapetaka
pada bisnis, membuat mereka sulit bertahan. Perusahaan Mereka yang mampu
mengungguli persaingan di dunia bisnis biasanya memiliki kemampuan untuk berubah
dan beradaptasi, serta budaya organisasi yang kuat merupakan keunggulan yang
signifikan. Organisasi transformasi adalah salah satu metode yang menunjukkan
kemampuan beradaptasi. Ketika perusahaan menghadapi tantangan atau peluang untuk
berubah, transformasi organisasi terjadi ketika diperlukan perubahan yang signifikan.
Konteks perusahaan biasanya terdiri dari berbagai tingkat manajemen ketika melihat
Pengaruh Faktor-Faktor Penerapan Core Values
Akhlak terhadap Produktivitas Kerja Pt Elnusa
Fabrikasi Konstruksi
2023
Edi Sudiar Manurung, Citra Nonon Wulandari, Mahendra Dwi Angga Putra 116
lebih dalam, atau organisasi yang dalam. Selain tingkat korporat, tingkat manajemen
perusahaan yang lebih rendah seperti unit, divisi, atau departemen mungkin memiliki
budaya tertentu biasanya disebut sebagai subkultur yang diikuti dan pada akhirnya
terintegrasi dengan nilai-nilai inti perusahaan. Budaya organisasi yang diperkuat ini
mendukung tercapainya tujuan organisasi. Subkultur, di sisi lain, juga dapat merusak
prinsip-prinsip organisasi.
Penerapan dan kesadaran atas pentingnya menumbuhkan nilai-nilai unggul
masyarakat menunjukkan kepada forum G20 dan dunia bahwa Indonesia adalah bangsa
besar. Salah satunya adalah dihidupkannya nilai-nilai AKHLAK (Amanah, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) bagi semuaa insan BUMN termasuk PT Elnusa
Fabrikasi Konstruksi. Nilai-nilai inti BUMN dirancang untuk memfasilitasi transformasi
sumber daya manusia di dalam BUMN untuk meningkatkan daya saing BUMN dan
memimpin mereka menadi pemain global dan menghasilkan talenta terbaik.
AKHLAK singkatan dari Amanah (Terpercaya), Kompeten (Berkompeten),
Harmonis (Harmonis), Loyal (Setia), Adaptif (Adaptif) dan Kolaboratif (Kerja sama).
Amanah memegang teguh kepercayaan yang diberikan. Kompeten terus belajar dan
mengembangkan kapabilitas. Harmonis saling peduli dan menghargai perbedaan. Loyal
berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara. Adaptif terus berinovasi
dan antusias dalam menggerakan ataupun menghadapi perubahan. Kolaboratif
membangung kerja sama yang sinergis. Dengan menerapkan nilai-nilai tersebut kinerja
dan produktivitas PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi dapat meningkat dan menjadi lebih
baik dari tahun ke tahun.
AKHLAK juga sebagai pedoman moral dalam menghadapi berbagai guncangan di
era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) yaitu yang serba berubah,
tak tentu, kompleksitas dan ambigu. Hal ini sangat penting bagi perusahaan untuk maju
karena adanya berbagai permasalahan yang harus dihadapi BUMN belakangan ini yaitu
nilai-nilai moral yang tidak dijunjung tinggi. AKHLAK sebagai nilai moral pula yang
akan membawa BUMN serta individu di dalamnya untuk maju dan berkontribusi bagi
negeri (Thohir & Agustian, 2020).
Nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi perusahaan dalam operasinya dan nilai
saham sangat erat kaitannya satu sama lain. Proses pemilihan nilai-nilai luhur tersebut
kemudian berkembang sangat pesat; Perubahan yang paling baru adalah memasukkan
nilai-nilai spiritual sebagai landasan nilai-nilai inti dalam menentukan seberapa baik
kinerja sebuah perusahaan. Penerapan nilai-nilai spiritualitas sebagai budaya organisasi
merupakan salah satu nilai spiritual yang dikembangkan dan diimplementasikan oleh
berbagai bisnis dalam upaya meningkatkan kinerja.
Setiap sikap dan tindakan karyawan dipengaruhi oleh budaya organisasi. Perilaku
yang dibentuk oleh budaya organisasi ini akan menghasilkan kinerja perusahaan yang
lebih baik. Kesuksesan jangka panjang perusahaan secara konsisten dan konsisten
ditentukan oleh budaya organisasi (Rijal, Hamzah, Kara, AR, & Abdullah, 2019).
Perusahaan dapat memanfaatkan budaya organisasi perusahaan. Agar bisnis
mendapatkan hasil maksimal dari budaya organisasinya, ia harus menanamkan nilai yang
sama pada semua karyawannya. Ketika karyawan mematuhi budaya atau seperangkat
nilai yang sama, mereka merasa lebih aman dan bersatu.
Sebagai sebuah perusahaan, PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi yang bergerak dalam
bidang jasa penguliran pipa dan penjualan pipa serta pembuatan connector, coupling dan
peralatan lainnya yang digunakan untuk pengeboran minyak dan gas bumi memiliki nilai-
nilai yang selalu menjadi dasar kehidupan dan kebijakan perusahaan. nilai-nilai tersebut
antara lain adalah nilai agama berdasarkan dari keyakinan masing-masing, nilai budaya
dan kultur yang bersumber dari budaya setempat, nilai kemasyarakatan yang
mengutamakan kepentingan masyarakat, nilai ketaatan pada aturan Negara, menunaikan
Volume 2, Nomor 2, Februari 2023
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
117 http://sosains.greenvest.co.id
kewajiban kepada karyawan terlebih dahulu dengan sebaik-baiknya, dan terakhir kepada
pemilik dengan melalui kerja keras dan professional.
Arah langkah kegiatan dipengaruhi oleh nilai-nilai inti, yaitu nilai-nilai yang
dinyatakan dalam bentuk kumpulan prinsip-prinsip yang tidak lekang oleh waktu.
Kemampuan bisnis terbaik dunia untuk membangun nilai inti yang kokoh adalah
alasan kesuksesan mereka. Konsistensi adalah fondasi di mana bisnis yang sukses
membangun nilai inti yang kokoh dari waktu ke waktu. Untuk pemikiran dan perilaku
berorientasi masa depan, diperlukan nilai-nilai inti. Lebih mudah untuk menjadi produktif
di siang hari dan dengan percaya diri melanjutkan rencana jangka panjang ketika nilai-
nilai inti diikuti dan dipatuhi. Eksistensi lembaga pendidikan tumbuh lebih kuat dan lebih
produktif ketika nilai-nilai intinya diinternalisasi dan dimasukkan ke dalam operasi
sehari-hari (Fauzi, 2018).
(Barkhiyyah & Prasetyo, 2020) mengatakan bahwa rendahnya produktivitas kerja
di Indonesia disebabkan oleh kualitas sumber daya manusia yang rendah, kualitas
pendidikan yang rendah, kurikulum pendidikan yang tidak sesuai dengan kebutuhan pasar
kerja, fasilitas balai latihan kerja yang kurang memadai, dan rendahnya lima -tingkat
pemerintah daerah. Kurangnya penghargaan dan insentif bagi karyawan yang sukses
merupakan faktor lain dalam produktivitas yang rendah. Kesehatan mental karyawan dan
pengusaha harus diperhatikan sedemikian rupa sehingga dampak negatif terhadap tubuh,
pikiran, dan jiwa karyawan dapat diminimalkan. Akibatnya, untuk mencapai hubungan
yang lebih setara antara karyawan dan pengusaha, mayoritas orang harus menekankan
pentingnya tanggung jawab, rasa ikut, dan keberanian mawas diri dalam konteks
mempertahankan hidup organisasi.
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif atau hubungan.
Sugiyono (2014) mengemukakan pendekatan penelitian asosiatif adalah pendekatan
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.
Melalui penelitian ini diharapkan dapat diketahui pengaruh faktor-faktor penerapan core
values AKHLAK terhadap produktivitas kerja PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi.
B. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi atas objek dan subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya, (Siregar, 2018). Populasi dalam penelitian ini
merupakan Karyawan PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi yang berjumlah 100 orang.
Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Adapun penentuan jumlah sampel yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini
adalah dengan metode sensus berdasarkan ketentuan yang dikemukakan oleh Sugiyono
(2002:61-63), yang menyatakan bahwa:Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel
bila semuaa anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sampel yang diambil adalah
Karyawan PT Pertamina Jakarta sehingga jumlah sampel yang diperoleh berjumlah 100
orang.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah sumber data yang diperoleh langsung dari responden. Sumber
data primer yang diperoleh dengan membagikan kuesioner (angket penilaian) kepada
objek yang akan diteliti dalam hal ini karyawan PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi.
Pengaruh Faktor-Faktor Penerapan Core Values
Akhlak terhadap Produktivitas Kerja Pt Elnusa
Fabrikasi Konstruksi
2023
Edi Sudiar Manurung, Citra Nonon Wulandari, Mahendra Dwi Angga Putra 118
2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh bukan dari sumber pertama, tetapi
merupakan data olahan yang telah ada (Samsuni, 2017). Misalnya, data yang diperoleh
dari arsip perusahaan mengenai produktivitas kerja karyawan dari tahun-tahun
sebelumnya, selain itu juga dapat diperoleh dari penelitian terdahulu, literature, dan jurnal
yang berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian ini (Baiti, Djumali, &
Kustiyah, 2020).
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode dalam pengumpulan
data yaitu: teknik kuesioner, teknik observasi dan teknik wawancara.
E. Teknik Analiss Data
Analisis data yang digunakan adalah data kuantitatif. Data penelitian diolah
menggunakan program Statistical Package for the Social Science (SPSS) versi 25 dan
data dianalisis dengan menggunakan metode regresi linear berganda (multiple linier
regression) melalui uji data dan hipotesis.
1. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dapat digunakan untuk mengetahui apakah residual berdistribusi
normal atau tidak, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas pada model regresi. Model
regresi linear dapat disebut juga dengan model yang baik jika model tersebut memenuhi
beberapa asumsi klasik, yaitu data residual terdistribusi normal, tidak adanya
multikolinearitas dan heteroskedastisitas.
2. Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Ghozali (2017) Koefisien determinasi pada intinya yaitu bertujuan untuk
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel-variabel
dependen (Y). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol atau satu. Nilai R2 yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel independen (X) dalam menjelaskan variabel
dependen (Y) sangat terbatas.
3. Uji F (Kelayakan Model)
Menurut Ghozali (2016) Goodness of Fit atau uji kelayakan model merupakan uji
yang digunakan untuk mengukur ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai
actual yaitu apakah model yang digunakan dalam penelitian layak (fit) atau tidak. Model
dikatakan fit jika nilai-nilai profitabilitas kurang dari 5%.
4. Uji T (Hipotesis Penelitian)
Menurut Sujarweni (2015), uji t adalah pengujian koefisien regresi parsial individu
yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X1) secara individual
mempengaruhi variabel dependen (Y). model regresi uji t melihat nilai signifikansinya
lebih kecil dari 0,05 (5%).
5. Regresi Linear Berganda
Menurut Priyastama (2017) analisis regresi linear berganda adalah analisis untuk
mengukur sejauh mana pengaruh antar dua variabel atau lebih variabel independen
terhadap satu variabel dependen dan memprediksi variabel dependen dengan
menggunakan variabel independen.
Y =
ɑ
+ β1X1 + β2X2 + β3X3
Volume 2, Nomor 2, Februari 2023
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
119 http://sosains.greenvest.co.id
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Uji Validitas
Berdasarkan hasil uji validitas, semua pernyataan dari variabel core values
AKHLAK dan produktivitas kerja seluruhnya valid, karena nilai r hitung pada tabel
Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari nilai r tabel. Nilai r tabel adalah sebesar
0,1966.
B. Uji Reliabilitas
Berdasarkan hasil uji reliabilitas, semua pernyataan dari variabel core values
AKHLAK dan produktivitas kerja seluruhnya dikatakan reliable, karena seluruh nilai
Cronbach’s alpha dari seluruh varibel lebih besar dari 0,6.
C. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Dari graifk P-P Plot diketahui semua data yang ada berdistribusi normal, karena
semua data menyebar dan membentuk garis lurus searah dengan garis diagonal maka data
tersebut memenuhi asumsi normal atau mengikuti garis normalitas.
Tabel 1 Uji Kolmogorov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
100
Normal Parametersa,b
.0000000
Most Extreme
Differences
1.73059821
Most Extreme Differences
.051
.035
-.051
Test Statistic
.051
Asymp. Sig. (2-tailed)
.200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
e. Sumber: Hasil Pengolahan SPSS
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS
Dilihat dari niliai signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,200 > 0,050 maka dapat
disimpulkan bahwa data berdistribusi normal
2. Uji Multikolinearitas
Nilai tolerance variabel amanah (0,623 > 0.05), variabel kompeten (0,454 > 0,05),
dan variabel harmonis (0,907 > 0,05), loyal (0,303 > 0.05), variabel adaptif (0,459 >
0,05), dan variabel kolaboratif (0,313 > 0,05) sedangkan nilai VIF variabel amanah
(1,606 < 10), variabel kompeten (2,203 < 10), dan variabel harmonis (1,102 < 10), loyal
(3.295 < 10), variabel adaptif (2,180 < 10), dan variabel kolaboratif (3,195 < 10). Maka
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terdapat gejala
multikolinearitas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Hasil pengujian dengan menggunakan metode scatterplots, hasil uji ini
menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di
bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan dalam model regresi ini kedua
persamaan tersebut tidak terjadi masalah heteroskedastisitas (Pangestika, Astari, Silaban,
& Haitami, 2019).
Pengaruh Faktor-Faktor Penerapan Core Values
Akhlak terhadap Produktivitas Kerja Pt Elnusa
Fabrikasi Konstruksi
2023
Edi Sudiar Manurung, Citra Nonon Wulandari, Mahendra Dwi Angga Putra 120
4. Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel 2 Regresi Linier Berganda
Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t
Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error
Beta
Tolerance
VIF
1
(Constant)
2.670
1.758
1.519
.132
Amanah
.106
.060
.113
1.751
.083
.623
1.606
Kompeten
.163
.079
.156
2.063
.042
.454
2.203
Harmonis
-.059
.059
-.053
-.994
.323
.907
1.102
Loyal
.329
.101
.301
3.245
.002
.303
3.295
Adaptif
-.014
.065
-.017
-.221
.826
.459
2.180
Kolaboratif
.388
.079
.445
4.878
.000
.313
3.195
a. Dependent Variable: Produktivitas_kerja
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS
Berdasarkan Tabel 2 di atas, diketahui persamaan regresi linear berganda sebagai
berikut:
Persamaan regresi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
1. Nilai 2,670 adalah nilai konstana (α) yang artinya ketika variabel Amanah (X1),
Kompeten (X2), Harmonis (X3), Loyal (X4), Adaptif (X5) dan Kolaboratif (X6)
adalah 0 (nol), maka besarnya nilai untuk variabel Produktivitas Kerja (Y) adalah
sebesar 2,670.
2. Nilai 0,106 adalah nilai koefisien variabel Amanah (X1), artinya jika variabel
amanah (X1) mengalami kenaikan 1 persen, maka tingkat pengaruh terhadap
variabel produktivitas kerja (Y) akan mengalami peningkatan 10,6%.
3. Nilai 0,163 adalah nilai koefisien variabel Kompeten (X2), artinya jika variabel
kompeten (X2) mengalami kenaikan 1 persen, maka tingkat pengaruh terhadap
variabel produktivitas kerja (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 16,3%.
4. Nilai -0,059 adalah nilai koefisien variabel Harmonis (X3), artinya jika variabel
harmonis (X3) mengalami kenaikan 1 persen, maka tingkat pengaruh terhadap
variabel produktivitas kerja (Y) akan mengalami penurunan sebesar -5,9%.
5. Nilai 0,329 adalah nilai koefisien variabel Loyal (X4), artinya jika variabel loyal
(X4) mengalami kenaikan 1 persen, maka tingkat pengaruh terhadap variabel
produktivitas kerja (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 32,9%.
6. Nilai -0,014 adalah nilai koefisien variabel Adaptif (X5), artinya jika variabel
adaptif (X5) mengalami kenaikan 1 persen, maka tingkat pengaruh terhadap
variabel produktivitas kerja (Y) akan mengalami penurunan sebesar -1,4%.
7. Nilai 0,388 adalah nilai koefisien variabel Kolaboratif (X6), artinya jika variabel
kolaboratif (X6) mengalami kenaikan 1 persen, maka tingkat pengaruh terhadap
variabel produktivitas kerja (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 38,8%.
5. Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 3 Koefisen Determinasi (R2)
Model Summary
b
Model
R
R
Adjusted
Std. Error
Change Statistics
Volume 2, Nomor 2, Februari 2023
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
121 http://sosains.greenvest.co.id
Square
R Square
of the
Estimate
R Square
Change
F
Change
df1
df2
Sig. F
Chang
e
1
.871
a
.758
.742
1.78555
.758
48.505
6
93
.000
a. Predictors: (Constant), Kolaboratif, Harmonis, Amanah, Kompeten, Adaptif, Loyal
b. Dependent Variable: Produktivitas_kerja
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS
Dari tabel 3 diatas menunjukkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,742 atau 74,2%
yang berarti penerapan variabel produktivitas kerja karyawan yang ada pada penelitian ini
dijelaskan oleh variabel independen sebesar 74,2% dan sisanya 25,8% dijelaskan oleh
variabel lain diluar penelitian ini (Mulyani & Utami, 2021).
6. Uji F
Tabel 4 Uji F
ANOVA
a
Model
Sum of
Squares
df
Mean
Square
F
Sig.
1
Regression
927.865
6
154.644
48.505
.000
b
Residual
296.502
93
3.188
Total
1224.367
99
a. Dependent Variable: Produktivitas_kerja
b. Predictors: (Constant), Kolaboratif, Harmonis, Amanah, Kompeten,
Adaptif, Loyal
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS
Dari tabel 4 diatas di peroleh nilai F hitung sebesar 48,505 dengan probabilitas
0,000 karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05 maka dapat di katakan bahwa amanah,
kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif berpengaruh terhadap produktivitas
kerja, sedangkan nilai F tabel sebesar 2,66 dengan angka df1 = 6 dan df2 = 100-6-1,
sehingga F hitung (48,505) > F tabel (2,20) dan nilai signifikansi sebesar 0,000
menunjukkan bahwa signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), menunjukkan
bahwa model regresi dapat digunakan dalam penelitian ini.
7. Uji Hipotesis (Uji t)
Tabel 5 Uji t
Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t
Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std. Error
Beta
Toleranc
e
VIF
1
(Const
ant)
2.670
1.758
1.519
.132
Aman
ah
.106
.060
.113
1.751
.083
.623
1.606
Komp
eten
.163
.079
.156
2.063
.042
.454
2.203
Pengaruh Faktor-Faktor Penerapan Core Values
Akhlak terhadap Produktivitas Kerja Pt Elnusa
Fabrikasi Konstruksi
2023
Edi Sudiar Manurung, Citra Nonon Wulandari, Mahendra Dwi Angga Putra 122
Harm
onis
-.059
.059
-.053
-.994
.323
.907
1.102
Loyal
.329
.101
.301
3.245
.002
.303
3.295
Adapt
if
-.014
.065
-.017
-.221
.826
.459
2.180
Kolab
oratif
.388
.079
.445
4.878
.000
.313
3.195
a. Dependent Variable: Produktivitas_kerja
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS
1. Hasil perhitungan variabel amanah menunjukkan bahwa nilai signifikan lebih dari
0,05 (0,083 > 0,05) dan nilai t hitung lebih kecil dari t tabel (1,751 < 1,985), jadi
dapat disimpulkan hipotesis H1 ditolak, artinya amanah secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel produktivitas kerja.
2. Hasil perhitungan variabel kompeten menunjukkan bahwa nilai signifikan kurang
dari 0,05 (0,042 > 0.05) dan nilai t hitung lebih besar dari t tabel (2,063 > 1,985),
jadi dapat disimpulkan hipotesis H2 diterima. Artinya kompeten secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap variabel produktivitas kerja.
3. Hasil perhitungan variabel harmonis menunjukkan nilai signifikan lebih dari 0,05
(0,323 > 0,05) dan nilai t hitung lebih kecil dari t tabel (-0,994 < 1,985), jadi dapat
disimpulkan hipotesis H3 ditolak. Artinya harmonis secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja.
4. Hasil perhitungan variabel loyal menunjukkan bahwa nilai signifikan kurang dari
0,05 (0,002 < 0,05) dan nilai t hitung lebih besar dari t tabel (3,245 > 1,985), jadi
dapat disimpulkan hipotesis H4 diterima, artinya loyal secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap variabel produktivitas kerja.
5. Hasil perhitungan variabel adaptif menunjukkan bahwa nilai signifikan lebih dari
0,05 (0,826 > 0.05) dan nilai t hitung lebih kecil dari t tabel (-0,221 < 1,985), jadi
dapat disimpulkan hipotesis H5 ditolak. Artinya adaptif secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel produktivitas kerja.
6. Hasil perhitungan variabel kolaboratif menunjukkan nilai signifikan kurang dari
0,05 (0,000 < 0,05) dan nilai t hitung lebih besar dari t tabel (4,878 > 1,985), jadi
dapat disimpulkan hipotesis H6 diterima. Artinya kolaboratif secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa core values amanah, harmonis dan adaptif
tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja, dengan nilai signifikan lebih besar dari
0,05 (0,083 > 0,05). Hasil penelitian yang telah dilakukan yakni pengaruh faktor-faktor
penerapan Core Values AKHLAK terhadap Produktivitas Kerja, maka diperoleh hasil
persamaan regresi yang menunjukkan bahwa Core Values amanah, kompeten, loyal dan
kolaboratif bernilai positif, sedangkan harmonis dan adaptif bernilai negative. Hal ini
berarti banyaknya pegawai yang mengabaikan keharmonisan dalam bekerja serta
kurangnya keinginan pegawai untuk terus berinovasi dan kurangnya antusias dalam
menggerakan ataupun menghadapi perubahan (Ghozali, 2016). Kurangnya rasa saling
peduli dan menghargai perbedaan antar sesama individu dilingkungan kerja membuat
produktivitas kerja jadi menurun.
Penerapan dan kesadaran atas pentingnya menumbuhkan nilai-nilai unggul
masyarakat menunjukkan kepada forum G20 dan dunia bahwa Indonesia adalah bangsa
besar. Dengan dihiduokannya nilai-nilai AKHLAK bagi semuaa insan BUMN termasuk
PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi. Nilai-nilai inti BUMN dirancang untuk memfasilitasi
transformasi sumber daya manusia di dalam BUMN untuk meningkatkan daya saing
Volume 2, Nomor 2, Februari 2023
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
123 http://sosains.greenvest.co.id
BUMN dan memimpin mereka menjadi pemain global dan menghasillkan talenta terbaik.
Sesuai dengan yang disampaikan Erick Thohir dan Ary Ginanjar “AKHLAK menjadi
‘nada dasar dari sebuah reputasi kelas dunia”. AKHLAK sendiri dicanangkan sebagai
sprit bersama di dunia profesionalisme BUMN yang diformulasikan sebagai core values
yang ingin diterapkan menjadi satu akronim dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Koloaboratif (Yusuf & Al Arif, 2015).
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan dengan menggunakan metode
kuantitatif dapat ditarik kesimpulan s bahwa Core Values Amanah tidak berpengaruh
signifikan terhadap produktivitas kerja pada PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi. Core
Values Kompeten berpengaruh positif dan signifikan serta nyata dalam meningkatkan
produktivitas pegawai, dimana semakin baik penerapan indikator-indikator Core Values
Kompeten maka produktivitas pegawai akan semakin meningkat pada Kerja PT Elnusa
Fabrikasi Konstruksi.
Core Values Harmonis tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja
pada PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi. Core Values Loyal berpengaruh positif dan
signifikan serta nyata dalam meningkatkan produktivitas pegawai, dimana semakin baik
penerapan indikator-indikator Core Values Loyal maka produktivitas pegawai akan
semakin meningkat pada Kerja PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi. Core Values Adaptif
tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja pada PT Elnusa Fabrikasi
Konstruksi. Core Values Kolaboratif berpengaruh positif dan signifikan serta nyata dalam
meningkatkan produktivitas pegawai, dimana semakin baik penerapan indikator-indikator
Core Values Kolaboratif maka produktivitas pegawai akan semakin meningkat pada
Kerja PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi.
DAFTAR PUSTAKA
Arisanti, Ivon. (2019). Pengaruh Etos Kerja dan Restrukturisasi Organisasi Terhadap
Produktivitas Karyawan: Studi Kasus pada PT Citra Agro Lombok Sebagai
Pengelola Rph Banyumulek. Jurnal Tambora, 3(1), 3238.
Baiti, Khairunisa Nur, Djumali, Djumali, & Kustiyah, Eny. (2020). Produktivitas Kerja
Karyawan Ditinjau dari Motivasi, Disiplin Kerja dan Lingkungan pada PT.
Iskandar Indah Printing Textile Surakarta. Jurnal Ilmiah Edunomika, 4(01).
Barkhiyyah, Nur Shofa, & Prasetyo, Ari. (2020). Pengaruh Motivasi Islam dan Kepuasan
Kerja terhadap Kinerja Karyawan Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal
Hidayatullah Surabaya. Jurnal Ekonomi Syariah Teori Dan Terapan, 7(1), 183
198.
Fauzi, Fauzi. (2018). Pembentukan dan Transformasi Core Values di Sekolah Alam.
Jurnal Ilmiah Visi, 13(1), 1727.
Ghozali, Imam. (2016). Aplikasi Analisis multivariete dengan program IBM SPSS 23
(Edisi 8). Cetakan Ke VIII. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro,
96.
Laili, Wakhidah Nur Rohmatul, & Anwar, Moch Khoirul. (2018). Pengaruh Budaya
Organisasi Syariah Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan. Jurnal Ekonomi
Islam, 1(1), 2938.
Mulyani, Mulyani, & Utami, Ermi. (2021). Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap
Produktivitas Karyawan Pada PT Berkat Anugerah Sejahtera Di Samarinda.
Borneo Student Research (BSR), 2(2), 12541260.
Ningsih, Yulia, Rudi, Anggo, & Rafani, Yudi. (2017). Analisis Pengaruh Etos Kerja,
Lingkungan Kerja, dan Kompetensi Karyawan Terhadap Produktivitas Kerja (Studi
Kasus Pada PT Indosat Tbk Pangkalpinang). Jurnal Progresif Manajemen Bisnis,
Pengaruh Faktor-Faktor Penerapan Core Values
Akhlak terhadap Produktivitas Kerja Pt Elnusa
Fabrikasi Konstruksi
2023
Edi Sudiar Manurung, Citra Nonon Wulandari, Mahendra Dwi Angga Putra 124
17(2), 3848.
Pangestika, Kirana Dwi, Astari, Glady Olivia, Silaban, Mediana, & Haitami, Maymunah.
(2019). Pengaruh Pelatihan dan Disiplin terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.
Perkebunan Sumatera Utara. Jurnal Mutiara Manajemen, 4(1), 323330.
Porter, M. (2013). Creating shared value as business strategy. Boston MA: Shared Value
Leadership Summit.
Rijal, Syamsul, Hamzah, M. Nasir, Kara, Muslimin, AR, Muh Sabri, & Abdullah, M.
Wahyuddin. (2019). IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM DALAM
PEMBENTUKAN BUDAYA ORGANISASI DAN PENGUKURAN KINERJA
PERUSAHAAN KALA GROUP. Jurnal Iqtisaduna, 5(1), 4661.
Samsuni, Samsuni. (2017). Manajemen sumber daya manusia. Al-Falah: Jurnal Ilmiah
Keislaman Dan Kemasyarakatan, 17(1), 113124.
Siregar, Nurafrina. (2018). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli
konsumen dalam menggunakan indihome sebagai penyedia jasa internet di kota
medan (studi kasus kantor plaza telkomcabang iskandar muda no. 35 medan baru).
Jumant, 7(1), 6576.
Thohir, Erick, & Agustian, Ary Ginanjar. (2020). Akhlak Untuk Negeri. Arga Tilanta.
Yusuf, Burhanuddin, & Al Arif, M. Nur Rianto. (2015). Manajemen sumber daya
manusia di lembaga keuangan syariah. Rajawali Pers.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike
4.0 International License.