185 http://sosains.greenvest.co.id
JURNAL
SOSAINS
JURNAL SOSIAL DAN SAINS
VOLUME 3 NOMOR 2 2023
P-ISSN 2774-7018, E-ISSN 2774-700X
PENGARUH KOMPETENSI DAN MOTIVASI TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PADA KANTOR CABANG BRI KOTA
BEKASI
Dilla Puji Salvano, La Ode Labsin Naadu, Teuku Mahendri Hara
Universitas Budi Luhur
Email : dillapujis@gmail.com, labsinnaadu@yahoo.com,
teukumahendri@gmail.com
Kata kunci:
Kompentesi,
Motivasi, dan
Kinerja Karyawan
Keywords:
Employee
Compliance,
Motivation, and
Performance
ABSTRAK
Latar Belakang : Kinerja karyawan merupakan salah satu faktor yang penting dalam
meningkatkan keberhasilan suatu perusahaan.
Tujuan : Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kompetensi dan
motivasi terhadap kinerja karyawan.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
Jumlah responden yang diteliti dalam penelitian ini sebanyak 38 orang dengan
menggunakan kuesioner sebagai untuk mengumpulkan jawaban. Alat pengambilan
keputusan yang digunakan menggunakan analisis regresi linear berganda.
Hasil : Hasil penelitian secara simultan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara
kompetensi dan motivasi terhadap kinerja karyawan, sementara secara parsial
menunjukkan bahwa kompetensi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan,
sementara motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Kesimpulan: Kesimpulan yaitu kompetensi tidak berpengaruh signifikan secara
parsial terhadap kinerja karyawan. Hal ini dibuktikan dengan thitung -0.663 > -
2.03011 ttabel. Semakin besar nilai kompetensi seorang karyawan tidak berpengaruh
terhadap kinerja karyawan.
ABSTRACT
Background: Employee performance is one of the important factors in increasing the
success of a company.
Purpose: This research was conducted to determine the influence of competence and
motivation on employee performance.
Method: This research is a descriptive research with a quantitative approach. The
number of respondents studied in this study was 38 people using questionnaires to
collect answers. The decision-making tools used use multiple linear regression
analysis.
Results: The results of the study simultaneously showed that there was an influence
between competence and motivation on employee performance, while partially
showing that competence had no effect on employee performance, while motivation
had an effect on employee performance.
Conclusion: The conclusion is that competence does not have a partial significant
effect on employee performance. This is evidenced by the calculation of -0.663 > -
2.03011 ttabel. The greater the value of an employee's competence does not affect
employee performance.
Pengaruh Kompetensi dan Motivasi terhadap Kinerja
Karyawan Pada Kantor Cabang Bri Kota Bekasi
2023
Dilla Puji Salvano, La Ode Labsin Naadu,Teuku Mahendri Hara 186
PENDAHULUAN
Semua Bank pasti memerlukan manajemen yang berkaitan dengan usaha-usaha
untuk mencapai tujuan tertentu bagi bank tersebut. Selain bank swasta, bank pemerintah
juga memerlukan manajemen yang baik agar dapat memberikan layanan kepada publik
atau masyarakat (Sugiyono, 2009). Berhasil atau tidaknya suatu organisasi dalam
mencapai tujuan tergantung oleh keberhasilan individu itu sendiri dalam menjalankan
tugas mereka. Semua aspek termasuk sumber daya manusia dituntut untuk bekerja lebih
giat, serba bisa dan menghasilkan prestasi semua itu hanya bisa didapat dengan kinerja
yang cakap juga terampil. Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,
pengalaman dan kesungguhan serta waktu kinerja seorang individu (Hasibuan dalam
Darmadi, 2018:214). Kinerja biasanya dipengaruhi oleh motivasi, kemampuan, dan
dukungan yang diterima juga hubungannya di tempat kerja. Seorang yang memiliki
kinerja tinggi biasanya berorientasi pada prestasi, memliki kepercayaan diri,
berpengendalian diri juga berkompetensi. Menurut Mangkunegara (dalam Zulkarnaen et
al., 2020) kinerja atau prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya.
Keberhasilan sebuah perusahaan dalam mencapai apa yang menjadi tujuan dan
sasaran yang ditetapkan dapat dilihat dari dua aspek internal dan eksternal (Suhardi,
2019). Kinerja seorang karyawan merupakan hal yang bersifat individual, karena setiap
karyawan mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda - beda dalam mengerjakan
tugasnya. Pihak manajemen dapat mengukur karyawan atas unjuk kerjanya berdasarkan
kinerja dari masing - masing karyawan. Kompetensi merupakan seperangkat
keterampilan, pengetahuan, dan perilaku yang harus dimiliki, dipahami dan aplikasikan
oleh semua karyawan yang ada didalam perusahaan untuk mewujudkan tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu dari pernyataan ini dapat
disimpulkan bahwa kompetensi karyawan merupakan faktor yang sangat penting baik
bagi individu maupun bagi perusahaan. Pernyataan ini didukung oleh hasil penelitian
Suhartini (2015) dalam penelitiannya Suhartini mengungkapkan bahwa kompetensi
mempengaruhi kinerja karyawan. Lebih jauh Yuliana (2017) mengungkapkan dalam hasil
penelitiannya bahwa selain kompetensi faktor yang tidak kalah pentingnya dalam
mendukung kinerja karyawan yaitu motivasi. Penelitian yang dilakukan oleh Hustia
(2020) mengemukakan bahwa motivasi kerja karyawan mempengaruhi kinerja karyawan.
Berangkat dari uraian latar belakang diatas maka penulis tertarik membahas dan
menganalisis tentang pengaruh kompetensi dan motivasi yang dikaitkan dengan kinerja
karyawan administrasi pada Kantor Notaris di Kota Bekasi.
Penelitian terdahulu yang dimaksud didalam penelitian skripsi ini adalah penelitian
yang sudah ada, kemudian dijadikan sebagai sumber literatur atau sumber bacaan
terhadap penelitian skripsi ini. Penelitian terdahulu yang penulis jadikan sebagai acuan
didalam menyusun skripsi ini adalah sebagai berikut:
Penelitian Rande (2016) dengan judul Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja
Pegawai pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Mamuju
Utara. Tujuan dari penelitian ini; (1) untuk mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh
pada kinerja karyawan kompetensi simultan Departemen Perhubungan, Komunikasi dan
Informasi Teknologi Kabupaten Mamuju Utara; (2) untuk mengidentifikasi dan
menganalisis pengaruh parsial kompetensi pada kinerja staf di Departemen Perhubungan,
Komunikasi dan Teknologi Informasi Kabupaten Mamuju Utara. Jenis penelitian ini
dengan kuantitatif. Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif dan kuantitatif. Staf
penelitian populasi di Departemen Perhubungan, Komunikasi, dan Teknologi Informasi
Mamuju Utara kabupaten berjumlah 38 orang yang diambil menggunakan teknik sensus
sehingga semua penduduk sampel. Data dianalisis menggunakan regresi linier. Hasilnya
menunjukkan; (1) pengaruh kompetensi secara bersamaan pada kinerja staf di
Volume 3, Nomor 2, Februari 2023
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
187 http://sosains.greenvest.co.id
Departemen Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Mamuju Utara ditentukan oleh
motif, properti, konsep diri, pengetahuan dan keterampilan, Hebat pengaruh terhadap
kinerja kompetensi karyawan adalah 78,9% dengan tingkat kompetensi hubungan antara
kinerja karyawan "sangat kuat". Ini berarti meningkatnya kompetensi, itu akan
meningkatkan kinerja karyawan di Departemen Perhubungan, Komunikasi dan Teknologi
Informasi Kabupaten Mamuju Utara; (2) pengaruh kompetensi secara parsial pada kinerja
karyawan Departemen Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Mamuju Utara
ditentukan oleh motif, sifat, konsep diri, pengetahuan dan keterampilan. Sebagai hasil
statistik deskriptif menunjukkan Dimensi properti (traits) untuk memperoleh persentase
tinggi, sedangkan dimensi yang lebih rendah adalah pengetahuan dan keterampilan.
Penelitian Yuliana, (2017) dengan judul Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Haluan Star Logistic. Tujuan dari penelitian ini
untuk mengetahui bagaimana pengaruh kompetensi dan motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan PT Haluan Star Logistic. Sampel penelitian ini adalah seluruh karyawan pada
PT Haluan Star Logistic dengan jumlah karyawan sebanyak 45 orang. Pengumpulan data
dengan menggunakan kuesioner yang disusun berdasarkan skalalikert. Penelitian ini
menggunakan analisis regresi linier berganda dan koefisien determinasi. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa kompetensi signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan. Sedangkan motivasi kerja tidak signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan.
Penelitian Amalia dan Fakhri, (2016) dengan judul penelitian Pengaruh Motivasi
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Gramedia Asri Media Cabang Emerald
Bintaro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap
kinerja karyawan pada PT. Gramedia Asri Media Cabang Emerald Bintaro (Mustofa,
Suddin, & Wardiningsih, 2019). Permasalahan yang dikaji didalam penelitian ini adalah
bagaimana motivasi kerja dan kinerja karyawan yang ada di PT. Gramedia Asri Media
Cabang Emerald Bintaro dengan pencapaian kinerja karyawan yang belum memenuhi
target dan harapan yang ditetapkan PT Gramedia Asri Media.Penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif dan kausal (Sutrisno, Estiana, &
Purnomo, 2022). Dalam penelitian ini, semua populasi dijadikan penelitian. dengan
jumlah responden sebanyak 51 responden. Teknik analisis data yang digunakan yaitu
analisis deskriptif dan analisis regresi linier sederhana. Berdasarkan hasil uji hipotesis
secara keseluruhan motivasi kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan pada PT. Gramedia Asri Media Cabang Emerald Bintaro. Berdasarkan
koefisien determinasi, motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan sebesar
68,06% dan sisanya 31,94% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini mendeskripsikan dan menganalisis lebih jauh pengaruh kompetensi
dan motivasi baik secara parsial maupun simultan terhadap kinerja karyawan pada kantor
cabang BRI Kota Bekasi. Dimana penelitian dilakukan sejak 1 oktober 2022 hingga 31
Desember 2022. Wibowo (dalam Anjani, 2019) mengungkapkan bahwa kompetensi
merupakan sebuah karakteristik dasar seseorang yang mengindikasikan cara berpikir,
bersikap, dan bertindak serta menarik kesimpulan yang dapat dilakukan dan
dipertahankan oleh seseorang pada waktu periode tertentu. Dimensi yang digunakan
dalam mengukur kompetensi antara lain pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill),
dan sikap (attitude).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif. Tujuan dari metode deskriptif kuantitatif ini yaitu
membuat suatu uraian yang sistematis mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari objek
yang diteliti kemudian menggabungkan hubungan antar variabel yang digunakan.
Pengaruh Kompetensi dan Motivasi terhadap Kinerja
Karyawan Pada Kantor Cabang Bri Kota Bekasi
2023
Dilla Puji Salvano, La Ode Labsin Naadu,Teuku Mahendri Hara 188
Penelitian ini juga menekankan analisisnya pada data-data numerik (angka) yang diolah
dengan menggunakan metode statistika.
Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder.
Sebelum penulis melakukan analisa terhadap masalah penelitian, tahap awal yang
dilakukan adalah dengan melakukan coding data atau dari data kualitatif (jawaban
kuesioner) menjadi data kuantitatif (nilai pada skala likert). Kemudian dilanjutkan dengan
uji validitas dan reliabilitas instrumen-instrumen penelitian, hal ini dilakukan untuk
memastikan bahwa data yang dipakai adalah data yang baik. Analisis dalam penelitian ini
menggunakan uji asumsi klasik yaitu
1. Uji Heteroskedestisitas
Uji Heteroskedestisitas bertujuan untukmenguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Widayati,
Rahardjo, & Febriyanti, 2017). Jika model regresi dari residual satu pengamat ke
pengamat yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Salah satu cara menditeksi
heteroskedestisitas adalah dengan melihat grafik scatterplots of residuals. Jika dalam
regresi scatterplots of residuals tidak membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar,
kemudian menyempit, pola linear atau kuadratis) maka dalam regresi asumsi
heteroskedastisitas tidak terjadi.
2. Uji Multikolinieritas
Untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas
dalam suatu model regresi linear berganda. Jika terdapat korelasi yang tinggi antara
variabel bebas dengan variabel terikat menjadi terganggu (Simarmata et al., 2021).
Deteksi terhadap ada tidaknya multikolinearitas yaitu dengan menganalisis nilai tolerance
serta nilai Variance Inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance>0,10 atau sama dengan
nilai VIF > 10, maka model terbebas dari multikolinearitas
3. Transformasi Data (Peningkatan Data Ordinal Ke Data Interval)
Husein Umar (2018:45) mengemukakan bahwa setelah melakukan uji reliabilitas
dan validitas terhadap butir-butir kuesioner, langkah selanjutnya adalah merubah data /
peningkatan data ordinal (Skala Likert) ke data interval melalui Methode Of Successive
Interval (MSI) dengan cara seperti langkah-langkah berikut ini:
a. Mengadakan tabulasi data kuesioner dari item jawaban yang menggunakan
skala likerts (likert scale).
b. Mengadakan pengumpulan dari setiap item jawaban.
c. Menghitung nilai proporsi dan proporsi komulatifnya.
d. Menghitung nilai Z tabel distribusi normal untuk setiap proporsi
komulatifnya. Untuk data n > 30 dianggap mendekati luas daerah dibawah kurva
normal.
e. Menghitung nilai desintas untuk setiap proporsi komulatif dengan
memasukkan nilai Z pada tabel ordinal distribusi normal baku.
f. Menghitung SV (Scala Value) melalui model:
SV= Density at lower density at upper limit
Area under upper limit area under lower limit
g. Dengan demikian, SV (Scala Value) yang terkecil (negatif terbesar) diubah menjadi
satu.
Dalam usaha menganalisa dan membahas permasalahan yang dikemukakan pada
penelitian ini, peneliti menggunakan suatu teknik dan alat analisa yakni:
a. Analisis skoring
Analisa ini digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif, yakni data diperoleh
melalui pengisian kuesioner dengan menggunakan skor nilai pada setiap jawaban, skor
nilai tersebut adalah: Sangat setuju diberi nilai 5 (lima), Setuju diberi nilai 4 (empat),
Kurang setuju diberi skor 3 (tiga), Tidak setuju diberi skor 2 (dua), dan sangat tidak
setuju diberi skor 1 (satu) (Nurdin & Hartati, 2019).
Volume 3, Nomor 2, Februari 2023
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
189 http://sosains.greenvest.co.id
b. Analisis statistik
Digunakan untuk menjawab permasalahan dan membuktikan hipotesis yang diajukan,
yakni melihat pengaruh kompetensi dan motivasi terhadap kinerja karyawan, baik
secara simultan maupun secara parsial. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan
bantuan Software Statistic Program For Social Science (SPSS) release 14.
c. Uji t (Pengujian Secara Parsial)
Uji t berarti melakukan pengujian terhadap koefisien regresi secara parsial. Pengujian
ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi peran secara parsial antara variabel
independen terhadap variabel dependen dengan mengasumsikan bahwa variabel
independen lain dianggap konstan.
d. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)
Untuk mengetahui sejauh mana variabel-variabel independen secara simultan yang
digunakan mampu menjelaskan variabel dependen. Pembuktian dilakukan dengan cara
membandingkan nilai krisis F (F table) dengan nilai F hitung yang terdapat dalam
table Analysis Of Variance SPSS.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data
Pada bagian ini, dijelaskan mengenai informasi responden yang telah berpartisipasi
dalam penelitian berdasarakan umur, jenis kelamin, dan jenjang pendidikan.
a. Frekuensi Berdasarkan Umur
Berikut ini dijelaskan mengenai responden yang telah berpartisipasi dalam
penelitian berdasarkan umur responden.
Tabel 1 Hasil Pengujian Statistik Deskriptif Frekuensi (Umur)
Umur
Percent
Valid
≥30
2.6
18-21
68.4
22-25
18.4
26-29
10.5
Total
100.0
Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS versi 23
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa rentang umur dari responden dengan
persebaran terbanyak ada pada rentang umur 18-21 tahun dengan jumlah responden
26 diikuti oleh responden yang berusia 22-25 tahun sebanyak 7 responden, sisanya
tersebar kedalam beberapa kelompok umur.
b. Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin
Berikut ini dijelaskan mengenai responden yang telah berpartisipasi dalam
penelitian berdasarkan jenis kelamin responden:
Tabel 2 Hasil Pengujian Statistik Deskriptif Frekuensi (Jenis Kelamin)
JK
Frequency
Percent
Valid
Lelaki
20
52.6
Perempua
18
47.4
Total
38
100.0
Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS versi 23
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dari 38 responden terdapat 20
responden berjenis kelamin laki laki dan 18 responden berjenis kelamin
perempuan.
c. Frekuensi Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Berikut ini dijelaskan mengenai responden yang telah berpartisipasi dalam
penelitian berdasarkan jenjang pendidikan responden:
Tabel 3 Hasil Pengujian Statistik Deskriptif Frekuensi (Pendidikan)
Pengaruh Kompetensi dan Motivasi terhadap Kinerja
Karyawan Pada Kantor Cabang Bri Kota Bekasi
2023
Dilla Puji Salvano, La Ode Labsin Naadu,Teuku Mahendri Hara 190
Pendidikan
Frequency
Percent
Valid
D3
7
18.4
S1
9
23.7
SMA/SMK
22
57.9
Total
38
100.0
Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS versi 23
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 22 atau 57.9% responden
memiliki latarbelakang Pendidikan SMA, 9 atau 23.7% responden memiliki
latarbelakan Pendidikan S1 dan 7 atau 18.4% memiliki latar belakang pendidikan
D3.
B. Hasil Pengujian
1. Pengujian Asumsi Klasik
a. Uji Asumsi Klasik Normalitas
Uji Asumsi Klasik Normalitas merupakan uji yang dilakukan untuk
mengetahui apakah data diambil dari populasi dan memiliki varians yang sama.
Apabila nilai signifikansi lebih besar daripada 0,05 (sig.> 0,05) maka data telah
terdistribusi normal. Berikut ini merupakan hasil pengujian normalitas:
Tabel 4 Uji Asumsi Klasik Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kinerja
Karyawan
Kompetensi
Motivasi
N
38
38
38
Normal Parameters
a,b
Mean
65.5000
41.4737
41.4211
Std.
Deviation
12.16053
6.17202
6.00284
Most Extreme
Differences
Absolute
.135
.116
.139
Positive
.117
.084
.120
Negative
-.135
-.116
-.139
Test Statistic
.135
.116
.139
Asymp. Sig. (2-tailed)
.078
c
.200
c,d
.060
c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS versi 23
Dari hasil pengujian yang dilakukan, diketahui bahwa nilai signifikansi
berada diangka 0.078 untuk variabel kinerja karyawan, 0.200 untuk variabel
kompetensi, dan 0.060 untuk variabel motivasi dimana ketiga nilai tersebut
lebih besar daripada nilai 0,05. Hasil tersebut telah memenuhi syarat yang telah
dijelaskan sebelumnya. Maka disimpulkan bahwa data telah terdistribusi
normal. Untuk lebih membuktikan bahwa data terdistribusi normal dalam
penelitian ini digunakan grafik histogram dan grafik p-plot.
Gambar 1 Grafik Histogram
Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS versi 23
Volume 3, Nomor 2, Februari 2023
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
191 http://sosains.greenvest.co.id
Dari hasil grafik hasil pengujian terhadap data dapat dilihat bahwa grafik
histogram membentuk lonceng, sehingga dapat disimpulkan bahwa data telah
terdistribusi normal.
Gambar 2 Grafik P-Plots
Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS versi 23
b. Uji Asumsi Klasik Multikolenieritas
Untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel
bebas dalam suatu model regresi linear berganda. Deteksi terhadap ada tidaknya
multikolinearitas yaitu dengan menganalisis nilai tolerance serta nilai Variance
Inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance > 0,10 atau sama dengan nilai VIF >
10, maka model terbebas dari multikolinearitas. Berikut ini merupakan hasil
pengujian multikolenieritas
Tabel 5 Uji Asumsi Klasik Multikolenieritas
Coefficients
a
Model
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
1
(Constant)
Kompetensi
.374
2.672
Motivasi
.374
2.672
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS versi 23
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai tolerance dari variabel kompetensi
sebesar 0.374 dan nilai variance inflation factor sebesar 2.672. Nilai tolerance
dari variabel motivasi sebesar 0.374 dan nilai variance inflation factor dari
variabel motivasi sebesar 2.672. Dari hasil pengujian multikolenieritas terhadap
variabel kompetensi dan motivasi, telah memenuhi syarat yang telah dijelaskan
sebelumnya (tolerance kompetensi 0.374 > 0.1, variance inflation factor
kompetensi 2.672 < 10 dan tolerance motivasi 0.374 > 0.1, variance inflation
factor motivasi 2.672 < 10). Maka, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala
multikolenieritas.
c. Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedestisitas bertujuan untukmenguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Salah satu cara menditeksi heteroskedestisitas adalah dengan melihat
grafik scatterplots of residuals. Jika dalam regresi scatterplots of residuals tidak
membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar, kemudian menyempit, pola
linear atau kuadratis) maka dalam regresi asumsi heteroskedastisitas tidak
terjadi. Berikut ini merupakan hasil pengujian heteroskedastisitas:
Pengaruh Kompetensi dan Motivasi terhadap Kinerja
Karyawan Pada Kantor Cabang Bri Kota Bekasi
2023
Dilla Puji Salvano, La Ode Labsin Naadu,Teuku Mahendri Hara 192
Gambar 3 Grafi Scatterplots
Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS versi 23
Dari hasil pengujian heteroskedastisitas, dapat dilihat bahwa titik titik
menyebar diatas dan dibawah sumbu Y. Berdasarkan kriteria yang telah
dijelaskan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas.
C. Uji Koefisiensi
1. Uji Koefisiensi
Tabel 6 Uji Korelasi Secara Sederhana Antara kualitas Produk (X
1
)
Terhadap Kepuasan Pelanggan (Y)
Correlations
Kinerja Karyawan
Kompetensi
Kinerja
Karyawan
Pearson Correlation
1
.611
**
Sig. (2-tailed)
.000
N
38
38
Kompetensi
Pearson Correlation
.611
**
1
Sig. (2-tailed)
.000
N
38
38
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS versi 23
Nilai korelasi antara kualitas produk dan kepuasan pelanggan adalah 0.661 yang
berarti Kompetensi dan kinerja karyawan mempunyai hubungan yang positif.
Tabel 7 Uji Korelasi Secara Sederhana Antara Motivasi (X
2
) Terhadap
Kinerja Karyawan(Y)
Correlations
Kinerja
Karyawan
Motivasi
Kinerja Karyawan
Pearson Correlation
1
.821
**
Sig. (2-tailed)
.000
N
38
38
Motivasi
Pearson Correlation
.821
**
1
Sig. (2-tailed)
.000
N
38
38
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS versi 23
Nilai korelasi antara kualitas produk dan kepuasan pelanggan adalah 0.821 yang
berarti Motivasi dan kinerja karyawan mempunyai hubungan yang positif.
Tabel 8 Uji Korelasi Secara Simultan Antara Kompetensi (X
1
) dan Motivasi
(X
2
) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Model Summary
c
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
.611
a
.373
.356
9.76207
a. Predictors: (Constant), Kompetensi
Volume 3, Nomor 2, Februari 2023
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
193 http://sosains.greenvest.co.id
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS versi 23
Nilai korelasi antara kualitas produk, lokasi dan kepuasan pelanggan adalah
0.611 yang berarti kompetensi, motivasi dan kinerja karyawan mempunyai
hubungan korelasi yang positif.
a. Pengujian Koefisien Determinasi
Uji koofisien determinasi bertujuan untuk menentukan proporsi atau
persentase total variasi dalam variabel terikat yang diterangkan oleh variabel
independen. Besarnya nilai koofosien determinasi menunjukkan besarnya
persentase variasi nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan didalam model
regresi. Berikut ini merupakan hasil pengujian koefisien determinasi
1. Hasil Pengujian Determinasi Antara Kompetensi Terhadap Kinerja
Karyawan
Tabel 9 Uji Koefisien Determinasi Variabel X
1
terhadap Y
Model Summary
c
Model
R
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
1
.611
a
.373
.356
9.76207
a. Predictors: (Constant), Kompetensi
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS versi 23
Dari hasil tabel diatas menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R
Square) sebesar 0.373 atau sebesar 37.3%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
independen yaitu kompetensi memiliki pengaruh sebesar 37.3% terhadap
variabel dependen yaitu kinerja karyawan. Sedangkan sisanya, 62.7%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian
2. Hasil Pengujian Determinasi Antara Motivasi Terhadap Kinerja
Karyawan
Tabel 10 Uji Koefisien Determinasi Variabel X
2
Terhadap Y
Model Summary
b
Model
R
R
Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1
.821
a
.674
.665
7.03496
a. Predictors: (Constant), Motivasi
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS versi 23
Dari hasil tabel diatas menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R
Square) sebesar 0.674 atau sebesar 67.4%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
independen yaitu kompetensi dan motivasi memiliki pengaruh sebesar 67.4%
terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan. Sedangkan sisanya, 32.6%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian.
3. Hasil Pengujian Determinasi Antara Kompetensi dan Motivasi
Terhadap Kinerja Karyawan
Tabel 11 Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model
R
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1
.824
a
.678
.660
7.09031
a. Predictors: (Constant), Motivasi, Kompetensi
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS versi 23
Pengaruh Kompetensi dan Motivasi terhadap Kinerja
Karyawan Pada Kantor Cabang Bri Kota Bekasi
2023
Dilla Puji Salvano, La Ode Labsin Naadu,Teuku Mahendri Hara 194
Dari hasil tabel diatas menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R
Square) sebesar 0.678 atau sebesar 67.8%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
independen yaitu kompetensi dan motivasi memiliki pengaruh sebesar 67.8%
terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan. Sedangkan sisanya, 32.2%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian.
2. Uji Regresi Linear Berganda
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi linear
berganda. Model regresi linear berganda memiliki rumus sebagai berikut:



Berikut ini merupakan hasil pengujian regresi linear berganda:
Tabel 12 Uji Regresi Linear Berganda
Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
-1.813
8.473
Kompetensi
-.205
.309
-.104
Motivasi
1.830
.317
.903
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS versi 23
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa persamaan regresi berganda yang
diperoleh dari hasil analisis yaitu :
a.     
Persamaan diatas mempunyai makna :
1. Koefisien konstanta -1.813 artinya jika variabel kompetensi (independen)
dianggap konstan, maka kepuasan pelanggan akan sebesar -1.813.
2. Pengaruh kompetensi dan kinerja karyawan adalah searah, hal tersebut
ditunjukkan pada koefisien regresi atau nilai b adalah persamaan regresi
tersebut menunjukkan angka sebesar -0.205 yang mengandung arti bahwa
setiap kenaikan kompetensi 1% maka akan diikuti kinerja karyawan sebesar
-0.205 dan demikian pula sebaiknya.
    
Persamaan diatas mempunyai makna :
1. Koefisien konstanta -1.813 artinya jika variabel motivasi (independen)
dianggap konstan, maka kinerja karyawan akan sebesar -1.813.
2. Pengaruh motivasi dan kinerja karyawan adalah berlawanan, hal tersebut
ditunjukkan pada koefisien regresi atau nilai b adalah persamaan regresi
tersebut menunjukkan angka sebesar 1.830 yang mengandung arti bahwa
setiap kenaikan motivasi 1% maka akan diikuti kenaikan motivasi sebesar
1.830 dan demikian pula sebaiknya.
b.   

  

Dengan persamaan regresi yang telah dihasilkan, maka dapat diperoleh
interpretasi sebagai berikut :
1. Konstan sebesar -1.813 menyatakan bahwa jika kompetensi dan motivasi
dianggap konstan atau nol, maka kinerja karyawan -1.813.
2. Koefisien regresi kualitas produk sebesar -0.205 menyatakan setiap kenaikan
kompetensi sebesar 1 maka kinerja karyawan turun sebesar 0.205. Koefisien
yang negatif artinya mempunyai hubungan yang negative antara kompetensi
dengan kinerja karyawan, semakin tinggi kompetensi maka kinerja karyawan
akan semakin menurun.
Volume 3, Nomor 2, Februari 2023
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
195 http://sosains.greenvest.co.id
3. Koefisien regresi motivasi sebesar 1.830 menyatakan setiap kenaikan
motivasi sebesar 1 maka kinerja karyawan naik sebesar 1.830. Koefisien
yang positif artinya mempunyai hubungan yang positif antara motivasi
dengan kinerja karyawan, semakin besar motivasi maka kinerja karyawan
akan semakin naik.
3. Pengujian Hipotesis
a. Uji Hipotesis Parsial
Uji t berarti melakukan pengujian terhadap koefisien regresi secara parsial.
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi peran secara parsial
antara variabel independen terhadap variabel dependen dengan mengasumsikan
bahwa variabel independen lain dianggap konstan. Untuk mengetahui apakah
ada pengaruh atau tidaknya antara variabel independent terhadap variabel
depeden dengan cara membandingkan antara nilai signifikansi dengan tingkat
kesalahan sebesar 0.05. Apabila nilai signifikansi berada dibawah 0.05 maka
dapat disimpulkan terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap
variabel dependen. Berikut ini merupakan hasil pengujian secara parsial
Tabel 13 Uji Hipotesis Parsial
Coefficients
a
Model
t
Sig.
1
(Constant)
-.214
.832
Kompetensi
-.663
.511
Motivasi
5.766
.000
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS versi 23
Hasil pengujian hipotesis kompetensi terhadap kinerja karyawan
H
01
: Kompetensi tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kinerja
karyawan.
H
a1
: Kompetensi berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kinerja
karyawan.
Pada penelitian ini, telah diketahui N= 38 (df= N-k) (df= 38-3=35), nilai
signifikansi (α) =5% (0,05) sehingga nilai t
tabel
sebesar 2,03011. Pada tabel
diatas, nilai t
hitung
pada variabel kompetensi sebesar -0.663 > -2.03011 dan nilai
signifikansi kompetensi adalah sebesar 0,511 > 0.05. Karena -t
hitung
> -t
tabel
dan
nilai signifikansi > dari 0,05 maka H
01
diterima dan H
a1
ditolak. Artinya tidak
terdapat signifikan secara parsial pengaruh antara kompetensi terhadap kinerja
karyawan.
Pada penelitian ini tidak dipengaruhinya kompetensi terhadap kinerja
karyawan dikarenakan bahwa kompetensi yang dimiliki oleh karyawan belum
tentu sesuai dengan pekerjaan yang dihadapinya. Sebagaimana dalam penelitian
dimana jenjang pendidikan yang dimiliki karyawan beragam namun tidak
mempengaruhi kinerja karyawan karena adanya standar kerja yang dimiliki dan
ditetapkan oleh perusahaan kepada karyawannya yang terkadang belum tentu
sama dengan kompetensi yang dimiliki oleh karyawan.
Hasil pengujian hipotesis kompetensi terhadap kinerja karyawan
H
02
: Motivasi tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kinerja
karyawan.
H
a2
: Motivasi berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kinerja
karyawan.
Pada penelitian ini, telah diketahui N= 38 (df= N-k) (df= 38-3=35), nilai
signifikansi (α) =5% (0,05) sehingga nilai t
tabel
sebesar 2,03011. Pada tabel
diatas, nilai t
hitung
pada variabel motivasi sebesar 5.766 > 2.03011 dan nilai
signifikansi motivasi adalah sebesar 0,000 < 0.05. Karena t
hitung
> t
tabel
dan nilai
Pengaruh Kompetensi dan Motivasi terhadap Kinerja
Karyawan Pada Kantor Cabang Bri Kota Bekasi
2023
Dilla Puji Salvano, La Ode Labsin Naadu,Teuku Mahendri Hara 196
signifikansi < dari 0,05 maka H
01
ditolak dan H
a1
diterima. Artinya terdapat
pengaruh signifikan secara parsial antara motivasi terhadap kinerja karyawan.
Berpengaruhnya motivasi terhadap kinerja karyawan sejalan dengan
penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara motivasi
dengan kinerja karyawan. Karyawan yang memiliki motivasi dalam
perkerjaannya akan cenderung berbuat yang terbaik yang bisa dilakukannya
sehingga dapat menghasilkan hasil pekerjaan yang dia harapkan. Implikasinya
dengan memotivasi karyawan agar dapat berbuat lebih baik perusahaan dapat
meningkatkan kinerja karyawannya sehingga tujuan yang telah ditetapkan
perusahaan dapat tercapai.
b. Uji Hipotesis Simultan
Uji F adalah pengujian terhadap koefisien regresi secara simultan. Pengujian
ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang
terdapat di dalam model secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel
dependen. Hasil perhitungan pengujian secara simultan dibandingkan dengan f
tabel
yang diperoleh dengan menggunakan tingkat resiko atau signifikan level 5%
dan dengan degree freedom= n k 1 dengan kriteria apabila H
a
diterima jika
F
hitung
> F
tabel
yang berarti terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara
variabel independen terhadap variabel dependen. Berikut ini adalah hasil
pengujian simultan:
Tabel 14 Uji Hipotesis Simultan
ANOVA
a
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
3711.963
2
1855.982
36.918
.000
b
Residual
1759.537
35
50.272
Total
5471.500
37
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
b. Predictors: (Constant), Motivasi, Kompetensi
Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS versi 23
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai F
hitung
sebesar 36.918 dan nilai
signifikansi adalah sebesar 0,000. Hipotesis dengan derajat kepercayaan sebesar
0,05:
H
03
: Tidak terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara variabel
kompetensi dan variabel motivasi terhadap kinerja perusahaan
H
a3
: Terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara variabel kompetensi
dan variabel motivasi terhadap kinerja perusahaan
Pada penelitian ini, telah diketahui N = 38 df(n1)= k-1, df (n2) n-k (df =3-1=
2, df 38-3=35),nilai signifikansi (α) = 5% (0,05) sehingga nilai F
tabel
adalah
sebesar 2,870. Berdasarkan tabel tersebut, diketahui hasil untuk pengujian
variabel independen secara simultan memiliki nilai F
hitung
sebesar 14,839. Dapat
dilihat nilai 36.918 > 2,870 artinya F
hitung
> F
tabel
dan nilai signifikansi sebesar
0,000 yang berarti 0,000 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa H
04
ditolak dan
H
a4
diterima yang artinya terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara
variabel kompetensi dan variabel motivasi terhadap variabel kinerja karyawan.
KESIMPULAN
Dari penelitian yang telah dilakukan peneliti, maka ditarik kesimpulan bahwa
kompetensi tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan. Hal
ini dibuktikan dengan thitung -0.663 > -2.03011 ttabel. Semakin besar nilai kompetensi
seorang karyawan tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Volume 3, Nomor 2, Februari 2023
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
197 http://sosains.greenvest.co.id
Motivasi berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan. Hal ini
dibuktikan dengan thitung 5.766 > 2.03011 ttabel. Semakin besar motivasi suatu
karyawan maka akan meningkatkan kinerja karyawan dan begitu pula sebaliknya
Kompetensi dan Motivasi berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kinerja
karyawan. Hal ini dibuktikan dengan nilai Fhitung 36.918 > 2,870 Ftabel. Semakin besar
nilai kompetensi dan motivasi akan meningkatkan kinerja karyawan perusahaan dan
begitu pula sebaliknya.
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, Syarah, & Fakhri, Mahendra. (2016). Pengaruh motivasi kerja terhadap
kinerja karyawan pada PT. Gramedia Asri Media cabang Emerald Bintaro.
Jurnal Computech & Bisnis, 10(2), 119127.
Anjani, Ayu. (2019). Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan. 3(1), 110.
Darmadi. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia Kekepalasekolahan
“Melejitkan Produktivitas Kerja Kepala Sekolah dan Faktor-Faktor yang
Memengaruhi.” Yogyakarta: Deepublish.
Hustia, Anggreany. (2020). Pengaruh Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja Dan
Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan WFO Masa
Pandemi. Jurnal Ilmu Manajemen, 10(1), 81.
https://doi.org/10.32502/jimn.v10i1.2929
Mustofa, Sahli, Suddin, Alwi, & Wardiningsih, Suprihatmi Sri. (2019). Analisis
Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Dengan
Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening (Pada KSP Mekar Surya
Karanganyar). Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, 13(1).
Nurdin, Ismail, & Hartati, Sri. (2019). Metodologi penelitian sosial. Media
Sahabat Cendekia.
Rande, Dina. (2016). Pengaruh kompetensi terhadap kinerja pegawai pada dinas
perhubungan, komunikasi dan informatika kabupaten mamuju utara. Jurnal
Katalogis, 4(2), 101109.
Simarmata, Hengki Mangiring Parulian, Hidayatulloh, A. Nururrochman, Revida,
Erika, Hasibuan, Abdurrozzaq, Komariyah, Imas, Kuswandi, Sony,
Hutabarat, Moses Lorensius Parlinggoman, Purba, Sukarman, Firdaus,
Erwin, & Tjiptadi, Diena Dwidienawati. (2021). Organisasi: Manajemen dan
Kepemimpinan. Yayasan Kita Menulis.
Sugiyono, Prof Dr. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R &D,
Alfabeta. Denzin, NK, & Lincoln, S. Yvonna.
Suhardi, Suhardi. (2019). Pengaruh Motivasi Kerja, Kompetensi, Lingkungan
Kerja dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Asuransi Jiwa di
Kota Batam Dengan Organizational Citizenship Behavior Sebagai Variabel
Intervening. Jurnal Benefita, 4(2), 296315.
Suhartini, Eka. (2015). Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai (Studi
Perbandingan Antara Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Dan Fakultas
Syariah Dan Hukum Uinam). Paper Knowledge . Toward a Media History of
Documents, 3(April), 4958.
Sutrisno, Niantoro, Estiana, Ria, & Purnomo, D. (2022). Kompetensi Profesional
dan Disiplin Kerja Serta Motivasi Sebagai Variabel Intervening Terhadap
Kinerja Dosen Selama Pandemi Covid-19. ATRABIS: Jurnal Administrasi
Bisnis (e-Journal), 8(1), 817.
Pengaruh Kompetensi dan Motivasi terhadap Kinerja
Karyawan Pada Kantor Cabang Bri Kota Bekasi
2023
Dilla Puji Salvano, La Ode Labsin Naadu,Teuku Mahendri Hara 198
Widayati, Catur, Rahardjo, Thea H., & Febriyanti, Melly. (2017). Pengaruh Gaya
Kepemimpinan Transformasional, Motivasi Dan Kompensasi TEerhadap
Kinerja Karyawan. Jurnal Ekonomi, 22(3).
Yuliana. (2017). Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja
Karyawan Perusahaan pada PT. Haluan Star Logistic. Jurnal Ilmiah
Manajemen Bisnis, 17(2), 135150.
Zulkarnaen, Wandy, Dewi Fitriani, Iis, Sadarman, Budi, & Yuningsih, Nina.
(2020). Evaluasi Kinerja Distribusi Logistik KPU Jawa Barat Sebagai
Parameter Sukses Pilkada Serentak 2018. Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen,
Ekonomi, & Akuntansi), 4(2), 244264.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike
4.0 International License.