JURNA���������������������������������������������������� �� SOSAINS JURNA SOSIA DAN SAINS VOUME 3 NOMOR 3 2023 P-ISSN 2774-7018, E-ISSN 2774-700X |
||
PENGARUH
SISTEM HYBRID WORKING, GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI PEKERJA TERHADAP
KEPUASAN KERJA KARYAWAN SEAMA PANDEMI COVID-19 Hatri Wahyumar Universitas Pembangunan Nasiona Veteran
Jakarta, Indonesia Emai : [email protected], [email protected], [email protected] |
||
Kata kunci: Nilai yang
dirasakan hijau, Kepedulian lingkungan, Kepercayaan hijau, Niat membeli
hijau. Keywords: Green perceived vaue, Environmenta concern, Green trust, Green purchase
intention.. |
ABSTRAK Latar Beakang : Aspek lingkungan dan aspek ekonomi memiiki hubungan kompeks yang berpengaruh pada tingkat pembangunan ekonomi. Dalam ekonomi berkembang, biasanya lingkungan �mengalami degradasi akibat dari peningkatan skala produksi dalam memenuhi permintaan yang semakin meningkat atas komoditas material.
Tujuan : Penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh green
perceived value, environmenta
concern, dan green trust terhadap green purchase intention. Metode : Metode analisis
terhadap green trust sebagai variabe intervening yang memediasi hubungan
antara green perceived vaue dan environmenta concern terhadap green purchase
intention. Penelitian ini dilakukan terhadap 130 responden yang merupakan
konsumen green product perawatan tubuh di wialyah Jabodetabek. Pengumpuan data dilakukan dengan secara onine. Kemudian data
diolah menggunakan software SmartPS 3.0. Hasi : Hasil �penelitian menunjukkan bahwa green
perceived value berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap green trust. Sementara
itu, environmenta concern
berpengaruh tidak signifikan terhadap green
trust. Hasil penelitian juga menunjukkan
bahwa green trust berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap green
purchase intention. Kesimpuan: Kesimpluan ditemukan bahwa
green trust hanya memediasi hubungan antara green perceived vaue terhadap
green purchase intention sedangkan hubungan antara environmenta concern
terhadap green purchase intention tidak dapat dimediasi. ABSTRACT Background: Environmental
aspects and economic aspects have complex relationships that affect the level
of economic development. In developing economies, it is common for the
environment to experience degradation as a result of increasing the scale of
production to meet the increasing demand for material commodities. Purpose: This
research was conducted to determine the effect of green perceived value,
environmental concern, and green trust on green purchase intention. Method: Method of
analysis of green trust as an intervening variable that mediates the
relationship between green perceived value and environmental concern for
green purchase intention. This research was conducted on 130 respondents who
are consumers of green body care products in the Greater Jakarta area. Data
collection is done online. Then the data is processed using SmartPS 3.0 software. Result:
The results showed that green perceived value has a positive and significant
effect on green trust. Meanwhile, environmental concern has no significant
effect on green trust. The results of the study also show that green trust
has a positive and significant effect on green purchase intention. Resuts: The results showed that green perceived value has a
positive and significant effect on green trust. Meanwhile, environmental
concern has no significant effect on green trust. The results of the study
also show that green trust has a positive and significant effect on green
purchase intention. Concusion: It was
found that green trust only mediates the relationship between green perceived
value and green purchase intention, while the relationship between
environmental concern and green purchase intention cannot be mediated. |
|
PENDAHUUAN
Aspek
lingkungan dan aspek ekonomi memiliki hubungan kompleks yang berpengaruh pada tingkat pembangunan ekonomi. Dalam ekonomi berkembang,
biasanya lingkungan mengalami degradasi akibat dari peningkatan
skala produksi dalam memenuhi permintaan yang semakin meningkat atas komoditas material (Vu & Huang, 2020). Krisis ekologi dapat terjadi ketika
adanya upaya dalam memaksimalkan keuntungan, termasuk dengan cara yang tidak etis, seperti
perusakan lingkungan (Kurnia et al., 2020).
Untuk
membuktikan komitmen para pelaku bisnis terhadap
tanggung jawab sosial dan kegiatan operasi yang berkelanjutan, perusahaan di seluruh dunia mulai melakukan produksi, desain, dan promosi ramah lingkungan
untuk mendapat keunggulan kompetitif di pasar hijau global (Chang et al., 2019; Papadas et al., 2019). Perusahaan mulai menekankan
bahwa produk mereka bisa didaur
ulang, berpolusi rendah, hemat sumber
daya, mempromosikan perilaku konsumsi yang ramah lingkungan, dan mengeksplorasi peluang untuk membuat budaya
perusahaan yang hijau. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi niat membeli dan keputusan membeli konsumen sangatlah penting untuk meningkatkan kesesuaian antara produk hijau dan kebutuhan konsumen serta meningkatkan daya saing pasar (Jaiswal & Kant, 2018).
Di Indonesia, perhatian dan kesadaran akan kesehatan serta kelestarian lingkungan sudah mengubah tingkah laku serta
gaya hidup banyak masyarakat termasuk juga para pelaku bisnis. Green marketing adalah sebuah fokus baru dalam kegiatan
bisnis, yang merupakan pendekatan strategi pemasaran dengan upaya untuk
memanfaatkan peluang untuk menjangkau pasar yang peduli dengan lingkungan
dan kesehatan. Aktivitas bisnis yang coba dilakukan oleh perusahaan dalam meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan adalah dengan mempromosikan
perilaku pembelian ramah lingkungan (Liobikienė et al., 2017). Green marketing mempengaruhi perilaku konsumsi hijau dengan mendorong
konsumen untuk membeli produk hijau sehingga bisa mengurangi polusi. Konsep ini juga mendorong konsumen untuk berkontribusi terhadap masa depan dunia dengan membeli produk hijau yang memiliki sedikit dampak negatif pada lingkungan. Banyak perusahaan telah memprioritaskan penggunaan green
marketing dan mempromosikan produk
hijau untuk meningkatkan pengenalan dan kepercayaan akan suatu merek yang kemudian bisa mendorong
niat membeli produk hijau (Lai & Cheng, 2016). Konsumen di Indonesia telah
mempertimbangkan faktor dampak lingkungan dalam membeli suatu
produk. Hal ini dibuktikan dengan survey yang dilakukan oleh Katadata insight
Center (KIC) tentang alasan
konsumen dalam membeli produk baru.
Gambar 1 Faktor konsumen
dalam membei produk
Sumber: Katadata
Insight Center, 2021
Grafik
di atas menunjukkan bahwa salah satu faktor konsumen dalam membeli produk
baru adalah faktor lingkungan dan kesehatan yang jumlahnya sebanyak 20,3% responden. Meskipun bukan menjadi alasan utama dalam membeli
sutau produk, hal ini menunjukkan
bahwa konsumen di Indonesia
sudah mulai mempertimbangkan faktor lingkungan dalam membeli suatu barang.
Survey tersebut juga dilakukan
untuk mengetahui produk ramah lingkungan
apa yang paling banyak dibeli oleh konsumen. Hasil
survey menunjukkan bahwa produk yang paling banyak di beli adalah produk
makanan, rumah tangga, pakaian, kesehatan/kosmetik, elektronik, dan kendaraan.
Gambar 2 Jenis produk
ramah lingkungan yang diberi dalam 1 tahun
Sumber: Katadata
Insight Center, 2021
Produk
perawatan tubuh, yang termasuk dalam kategori produk kesehatan/kecantikan merupakan produk yang digunakan oleh masyarakat secara rutin. Berdasarkan
hasil survey di atas, produk perawatan tubuh yang ramah lingkungan cukup banyak dibeli oleh konsumen. Melihat data di atas, sangat menarik untuk mengetahui bagaimana konsumen tertarik untuk membeli produk ramah lingkungan. Green purchase
intention merupakan kemungkinan seorang
konsumen untuk membeli produk tertentu yang ramah terhadap lingkungan (Chang et al., 2019). Penelitian-penelitian terdahulu
mengenai faktor yang mempengaruhi green purchase intention telah banyak dilakukan.
Green trust merupakan faktor
yang berpengaruh positif terhadap green purchase intention, semakin percaya konsumen terhadap suatu produk atau
produsennya maka semakin besar kemungkinan
konsumen untuk membeli produk ramah lingkungan tersebut (Rakhmawati et al., 2019).
Penelitian
lain menunjukkan bahwa environmental
concern dan green trust berpengaruh positif terhadap green
purchase intention. Semakin peduli
seseorang terhadap lingkungan maka semakin besar minat
belinya terhadap produk ramah lingkungan.
Semakin besar kepercayaan seseorang terhadap produk atau produsen produk
tersebut juga meningkatkan minat beli terhadap
produk tersebut (Chairy & Alam, 2019). Hasil penelitian ini
juga menunjukkan bahwa green
trust dapat berperan sebagai variabel intervening pada
hubungan antara encironmental concern terhadap
green purchase intention. Penelitian lain juga
menunjukkan bahwa green
perceived value berpengaruh positif
terhadap green purchase intention dengan green trust sebagai
variabel intervening (Kresno, 2019).
Green perceived value merupakan faktor yang berpengaruh
terhadap green purchase intention (Ahmad & Zhang, 2020;
Curvelo et al., 2019; Pradnyadewi & Warmika, 2019). Environmental concern merupakan faktor yang berpengaruh
positif terhadap green
purchase intention (Li et al., 2021). Green trust merupakan faktor yang berpengaruh
positif terhadap green
purchase intention (Ahmad & Zhang, 2020;
Guerreiro & Pacheco, 2021; Marcelino et al., 2020; Wasaya et al., 2021). Berdasarkan penelitian-penelitian
sebelumnya, penlitian ini dilakukan untuk
menganalisis pengaruh green
perceived value, environmental concern, dan green trust terhadap green purchase intention. Selain itu, penelitian
ini juga dilakukan untuk mengetahui apakah green trust dapat berperan sebagai variabel intervening pada hubungan
antara green perceived value terhadap green purchase intention dan hubungan antara environmental
concern terhadap green purchase intention.
Berdasarkan
uraian-uraian di atas, hubungan antar variabel dari penelitian
ini dapat digambarkan melalui model penelitian berikut:
Gambar 3 Model penelitian
Berdasarkan hubungan antar variabel dari model penelitian di atas, dapat dirumuskan
hipotesis penelitian sebagai berikut:
H1: green
perceived value berpengaruh positif
terhadap green trust
H2: environmentall concern berpengalruh
positif terhaldalp green
trust
H3: green
perceived value berpengaruh positif
terhadap green purchalse
intention
H4: environmentall concern berpengalruh
positif terhaldalp green purchalse intention
H5: green trust berpengalruh positif terhaldalp green purchalse
intention
H6: green
perceived vallue berpengalruh
positif terhaldalp green purchalse intention melallui
green trust
H7: environmental
concern berpengaruh positif
terhadap green purchase intention melalui
green trust
METODE PENEITIAN
Penelitian
ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data primer. Penelitian
dilakukan terhadap konsumen green product perawatan tubuh Love Beauty and
Planet yang berdomisili di area Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang,
Bekasi). Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 130 responden yang terdiri
dari laki-laki dan perempuan dengan rentang usia antara 17 tahun sampai lebih
dari 43 tahun. Pengumpulan data penelitian dilakukan secara daring melalui
aplikasi google form. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan
aplikasi SmartPLS 3.0.
Karakteristik responden dikategorikan berdasarkan jenis kelamin, usia, dan domisili. Tabel berikut ini
merupakan karakteristik responden.
Tabe 1 Karakteristik
responden
Demografi |
Kategori |
Persentase |
Jenis Kelamin |
laki-laki |
22% |
Perempuan |
78% |
|
Usia |
<17 tahun |
2% |
17-25 tahun |
88% |
|
26-34 tahun |
7% |
|
35-43 tahun |
2% |
|
>43 tahun |
1% |
|
Domisili |
Jakarta |
67,5% |
Bogor |
10,8% |
|
Depok |
13,1% |
|
Tangerang |
18,1% |
|
Bekasi |
22,2% |
Berdasarkan jenis kelamin, yang paling banyak membeli produk perawatan tubuh ramah lingkungan adalah perempuan. Kemudian berdasarkan usia, yang paling banyak membeli adalah konsumen dengan rentang usia antara
17-25 tahun. Sementara itu, konsumen yang berdomisili di Jakarta adalah
yang paling banyak membeli produk tersebut.
Tabe 2 Analisis deskriptif
|
N |
Mean |
Min |
Max |
GPV1 |
130 |
4,400 |
2 |
5 |
GPV2 |
130 |
4,454 |
1 |
5 |
GPV3 |
130 |
4,385 |
2 |
5 |
GPV4 |
130 |
4,331 |
2 |
5 |
GPV5 |
130 |
4,523 |
3 |
5 |
EC1 |
130 |
4,562 |
1 |
5 |
EC2 |
130 |
4,608 |
2 |
5 |
EC3 |
130 |
4,631 |
3 |
5 |
EC4 |
130 |
4,608 |
2 |
5 |
EC5 |
130 |
4,708 |
3 |
5 |
EC6 |
130 |
4,715 |
2 |
5 |
EC7 |
130 |
4,738 |
2 |
5 |
GT1 |
130 |
4,362 |
2 |
5 |
GT2 |
130 |
4,269 |
2 |
5 |
GT3 |
130 |
4,269 |
2 |
5 |
GT4 |
130 |
4,292 |
2 |
5 |
GT5 |
130 |
4,315 |
2 |
5 |
GT6 |
130 |
4,308 |
2 |
5 |
GPI1 |
130 |
4,208 |
2 |
5 |
GPI2 |
130 |
4,338 |
2 |
5 |
GPI3 |
130 |
4,269 |
2 |
5 |
GPI4 |
130 |
4,454 |
1 |
5 |
Tabel di atas merupakan hasil analisis dari jawaban
responden yang diolah menggunakan aplikasi SmartPLS 3.0. Dari skala 1-5, jawaban responden dari tiap indikator
selalu lebih besar dari 4 yang artinya adalah responden setuju dengan pertanyaan pada tiap indikator tersebut. Selanjutnya, analisis selanjutnya yang dilakukan adalah menghitung loading factor untuk mengetahui pengaruh setiap indikator terhadap suatu variabel. Analisis ini juga dilakukan untuk menyatakan suatu indikator valid atau tidak. Suatu
indikator dapat dikatakan valid apabila memiliki nilai loading factor
yang lebih besar dari 0,7.
Gambar 4 Loading factor
Berdasarkan gambar di atas, semua indikator
pada variabel environmental concern memiliki nilai loading factor lebih besar dari
0,7 sehingga semua indikator dianggap valid. Semua indikator pada variabel green purchase intention juga memiliki
nilai loading factor yang lebih
besar dari 0,7 maka semua indikator
juga valid. Akan tetapi pada variabel
green perceived value ada satu
indikator yang memiliki nilai loading factor yang lebih kecil dari 0,7 yalitu GPV5. Nalmun indikaltor tersebut malsih dapat dianggap
valid karena masih berada pada rentang 0,5 � 0,7. Kemudian semua indikator pada variabel green
trust juga memiliki nilai
loading factor yang lebih besar
dari 0,7 sehingga semua indikatornya juga valid.
Tabe 3 Uji T-statistik
|
T-Statistics |
P Vaues |
Keterangan |
GPV
→ GT |
11,388 |
0,000 |
Signifikan |
EC → GT |
0,805 |
0,421 |
Tidak Signifikan |
GPV → GPI |
4,305 |
0,000 |
Signifikan |
EC → GPI |
3,294 |
0,001 |
Signifikan |
GT → GPI |
2,960 |
0,003 |
Signifikan |
GPV → GT → GPI |
2,816 |
0,005 |
Signifikan |
EC → GT → GPI |
0,761 |
0,447 |
Tidak Signifikan |
Melalui tabel di atas, kita dapat
melihat hubungan antar variabel pada penelitian. Dengan mengetahui hubungan antar variabel tersebut, kemudian dapat diuji pula hipotesis yang telah dibuat sebelumnya. Hubungaln valrialbel dalpalt dikaltalkaln signifikaln jikal memiliki nilali t-staltistik > 1,96 sertal nilali P Vallue ≤ 0,05.
1.
Pengalruh Green Perceived Vallue terhaldalp
Green Trust
Halsil penelitialn menunjukkaln balhwal
green perceived vallue berpengalruh secalral
positif daln signifikaln
terhaldalp
green trust.
Halsil penelitialn
ini menunjukkaln balhwal green perceived vallue
memiliki
pengalruh yalng
sealralh
terhaldalp
green trust. Alrtinyal,
jikal green perceived vallue meningkalt
malkal
green trust alkaln
meningkalt pulal.
Dengaln kaltal lalin, untuk meningkaltkaln green trust malkal yalng
dalpalt
dilalkukaln
aldallalh dengaln meningkaltkaln green perceived vallue. Untuk dalpalt meningkaltkaln
green perceived vallue, sualtu
produk halrus memiliki kriterial dalpalt
memberikaln malnfalalt balik
balgi konsumen daln
memberikaln dalmpalk balik terhaldalp lingkungaln. Halsil penelitialn ini sesuali dengaln penelitialn yalng dilalkukaln
2.
Pengalruh Environmentall Concern terhaldalp
Green Trust
Halsil penelitialn menunjukkaln balhwal
environmentall concern berpengalruh tidalk signifikaln terhaldalp
green trust. Meskipun
pengalruh environmentall concern terhaldalp green trust positif nalmun
pengalruh tersebut tidalk signifikaln. Dengaln kaltal
lalin, jikal
environmentall concern meningkalt nilalinyal
malkal
green trust tidalk alkaln terpengalruh oleh peningkaltaln tersebut. Halsil
penelitialn mengindikalsikaln balhwal
aldal
falktor lalin
yalng berpengalruh
paldal
hubungaln lalngsung
alntalral environmentall
concern terhaldalp green trust. Halsil penelitialn ini tidalk sesuali dengaln penelitialn yalng
dilalkukaln
3.
Pengalruh Green Perceived Vallue terhaldalp
Green Purchalse Intention
Halsil
penelitialn yalng
dilalkukaln menunjukkaln
balhwal green perceived vallue
berpengalruh secalral
positif daln signifikaln terhaldalp
green purchalse intention. Hubungaln
lalngsung alntalral green perceived vallue terhaldalp green purchalse
intention aldallalh
positif daln signifikaln.
Halsil ini sesuali
dengaln penelitialn
yalng dilalkukaln,
4.
Pengalruh Environmentall Concern terhaldalp
Green Purchalse Intention
Halsil
penelitialn menunjukkaln
balhwal environmentall
concern berpengalruh secalral
positif daln signifikaln terhaldalp
green purchalse intention. Pengaruh positif environmental
concern terhadap green purchase intention akan menyebabkan perbandingan yang berbanding lurus, jika environmental
concern meningkat maka green
purchase intention akan meningkat
pula. Semakin banyak orang
yang memiliki kepedulian lingkungan maka akan semakin banyak
juga orang yang bersedia membeli
produk ramah lingkungan. Hal ini dapat menjadi peluang
bagi pelaku bisnis untuk dapat
meningkatkan kepedulian lingkungan masyarakat agar minat beli produk
ramah lingkungan ikut meningkat. Hasil temuan ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan
5.
Pengalruh Green Trust terhaldalp
Green Purchalse Intention
Halsil penelitialn menunjukkaln balhwal
green trust berpengalruh secalral positif daln signifikaln terhaldalp green purchalse intention.
Halsil penelitialn menunjukkaln balhwal
green trust memiliki hubungaln yalng
sealralh
dengaln green purchalse intention. Alrtinyal, jikal terjaldi
peningkaltaln
paldal
green trust malkal
green purchalse intention alkaln meningkalt pulal,
begitu pun seballiknyal.
Dallalm
hall ini, Unilever sebalgali produsen dalri produk Love Bealuty alnd
Plalnet perlu meningkaltkaln kredibilitalsnyal sebalgali produsen yalng memproduksi produk ralmalh lingkungaln. Merekal halrus
bisal memalstikaln balhwal
mulali dalri
proses produksi hinggal distribusinyal selallu mementingkaln alspek-alspek
yalng balik
balgi lingkungaln.
Selalin itu, merekal
jugal dalpalt meningkaltkaln
alktivitals
nyaltal
dallalm
mengkalmpalnyekaln upalyal
pelestalrialn
lingkungaln. Hall-hall tersebut dalpalt
meningkaltkaln
green trust sehinggal nialt
membeli malsyalralkalt terhaldalp produk Love Bealuty alnd Plalnet
alkaln
meningkalt pulal. Halsil
penelitialn ini turut didukung oleh penelitialn-penelitialn sebelumnyal yalng dilalkukaln
Pengalruh Green Perceived Vallue terhaldalp
Green Purchalse Intention melallui Green Trust
Halsil penelitialn menunjukkaln aldalnyal pengalruh yalng
positif daln signifikaln
paldal
hubungaln tidalk
lalngsung alntalral green perceived vallue terhaldalp green purchalse
intention melallui green trust. Halsil
penelitialn bermalknal balhwal
selalin peningkaltaln persepsi konsumen altals produk yalng bermalalnfalalt balgi dirinyal daln lingkungaln sekitalr, kepercalyalaln
konsumen terhaldalp
produsen produk tersebut jugal turut mempengalruhi nialt konsumen dallalm membeli produk ralmalh lingkungaln. Hal ini menunjukan
bahwa green trust berperan
sebagai variabel intervening
dalam memediasi hubungan antara green
perceived value terhadap green purchalse intention secara parsial. Hasil ini didukung penelitian sebelumnya yang dilakukan
6.
Pengalruh Environmentall Concern terhaldalp
Green Purchalse Intention melallui Green Trust
Hasil penelitian menemukaln aldalnyal pengalruh yalng
positif daln tidalk
signifikaln paldal hubungaln tidalk
lalngsung alntalral environmentall concern terhaldalp green purchalse
intention melallui green trust. Halsil
penelitialn mengindikalsikaln balhwal
environmentall concern tidalk
alkaln
berpengalruh terhaldalp green purchalse
intention meskipun
aldal
peraln green trust dallalm memedialsi hubungaln ini. Hall ini menunjukkaln balhwal green trust tidalk dalpalt berperaln sebalgali valrialbel intervening dallalm memedialsi hubungaln alntalral environmentall concern terhaldalp green purchalse intention. Halsil penelitialn ini tidalk sesuali dengaln penelitialn sebelumnyal yalng dilalkukaln
KESIMPUAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa green perceived
value berpengaruh positif terhadap green trust. Green perceived value juga berpengaruh positif terhadap green purchase intention. Semakin
tinggi manfaat yang diterima seseorang dari suatu produk
ramah lingkungan maka semakin tinggi
pula kepercayaannya terhadap
produk tersebut. Semakin tinggi manfaat yang diterima seseorang dari suatu produk ramah
lingkungan juga meningkatkan
minat beli terhadap produk tersebut. Penelitian ini juga menemukan bahwa environmental concern tidak
berpengaruh positif terhadap green trust. Akan tetapi
environmental concern berpengaruh positif
terhadap green purchase intention.
Tingginya kepedulian seseorang terhadap lingkungan tidak menjamin kepercayaan terhadap suatu produk ramah
lingkungan akan tinggi pula. Namun tingginya kepedulian seseorang terhadap lingkungan akan meningkatkan minat belinya terhadap produk ramah lingkungan.
Meningkatnya kepercayaan seseorang terhadap suatu produk ramah
lingkungan akan diikuti dengan meningkatnya pula minat beli terhadap produk
ramah lingkungan.
Penelitian ini juga menemukan bahwa green trust hanya memediasi hubungan antara green perceived value terhadap
green purchase intention sedangkan hubungan antara environmental
concern terhadap green purchase intention tidak dapat dimediasi.
Untuk penelitian selanjutnya, variabel-variabel
pada penelitian ini perlu dimodifikasi lagi dan dilakukan penelitian terhadap objek yang berbeda untuk mengetahui faktor lain yang berpengaruh terhadap minat beli pada produk ramah lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, W., & Zhang, Q. (2020). Green purchase intention: Effects of electronic
service quality and customer green psychology. Journal of Cleaner Production,
267, 122053. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2020.122053
Chairy, C., & Alam, M. E. N.
(2019). The Influence of Environmental Concern, Green Perceived Knowledge, and
Green Trust on Green Purchase Intention. Jurnal Manajemen, 10(2), 131.
https://doi.org/10.32832/jm-uika.v10i2.2431
Chang, K. C., Hsu, C. L., Hsu, Y. T.,
& Chen, M. C. (2019). How green marketing, perceived motives and incentives
influence behavioral intentions. Journal of Retailing and Consumer Services,
49(January), 336�345. https://doi.org/10.1016/j.jretconser.2019.04.012
Curvelo, I. C. G., Watanabe, E. A. de
M., & Alfinito, S. (2019). Purchase intention of organic food under the influence
of attributes, consumer trust and perceived value. Revista de Gest�o, 26(3),
198�211. https://doi.org/10.1108/rege-01-2018-0010
Guerreiro, J., & Pacheco, M.
(2021). How green trust, consumer brand engagement and green word-of-mouth
mediate purchasing intentions. Sustainability (Switzerland), 13(14).
https://doi.org/10.3390/su13147877
Jaiswal, D., & Kant, R. (2018).
Green purchasing behaviour : A conceptual framework and empirical
investigation of Indian consumers Journal of Retailing and Consumer Services
Green purchasing behaviour : A conceptual framework and empirical
investigation of Indian consumers. January 2020, 2017�2018. https://doi.org/10.1016/j.jretconser.2017.11.008
Kresno, Z. (2019). Malnalgement Alnallysis
Journall. The Influence of Green Perceived Vallue, Risk alnd Quallity Towalrd
Green Purchalse Intention Through Green Trust. In Malnalgement Alnallysis
Journall (Vol. 8, Issue 1). http://malj.unnes.alc.id
KURNIA, P., DARLIS, E., & PUTRA,
A. A. (2020). Carbon Emission Disclosure, Good Corporate Governance, Financial
Performance, and Firm Value. Journal of Asian Finance, Economics and Business,
7(12), 223�231. https://doi.org/10.13106/JAFEB.2020.VOL7.NO12.223
Lai, C. K. M., & Cheng, E. W. L.
(2016). Green purchase behavior of undergraduate students in Hong Kong. Social
Science Journal, 53(1), 67�76. https://doi.org/10.1016/j.soscij.2015.11.003
Li, G., Yang, L., Zhang, B., Li, X.,
& Chen, F. (2021). How do environmental values impact green product
purchase intention? The moderating role of green trust. Environmental Science
and Pollution Research, 28(33), 46020�46034.
https://doi.org/10.1007/s11356-021-13946-y
Liobikienė, G.,
Grincevičienė, �., & Bernatonienė, J. (2017). Environmentally
friendly behaviour and green purchase in Austria and Lithuania. Journal of Cleaner
Production, 142, 3789�3797. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2016.10.084
Marcelino, D., Widodo, A., Administrasi
Bisnis, P., & Komunikasi dan Bisnis, F. (2020). Green Purchase Intention on
Nutrifood�s Consumer in Bandung: The Role of Environment Concern With Green
Trust Mediation Green Purchase Intention Pada Konsumen Nutrifood di Bandung:
Peran Environment Concern Dengan Mediasi Green Trust. http://jurnal.asmtb.ac.id/index.php/jsab
Papadas, K. K., Avlonitis, G. J.,
Carrigan, M., & Piha, L. (2019). The interplay of strategic and internal
green marketing orientation on competitive advantage. Journal of Business
Research, 104(November 2017), 632�643.
https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2018.07.009
Pradnyadewi, N. L. P. M., &
Warmika, I. G. K. (2019). ). Peraln Green Trust Memedialsi Pengalruh Green
Perceived Vallue Terhaldalp Green Purchalse Intention. E-Jurnal Manajemen
Universitas Udayana, 8(5), 2753.
https://doi.org/10.24843/ejmunud.2019.v08.i05.p06
Rakhmawati, D., Puspaningrum, A.,
& Hadiwidjojo, D. (2019). Hubungan green perceived value, green brand
image, dan green trust terhadap green purchase intention. Iqtishoduna, 1(1),
1�16. https://doi.org/10.18860/iq.v1i1.5957
VU, T. Van, & HUANG, D. C.
(2020). Economic Development, Globalization, Political Risk and CO2 Emission:
The Case of Vietnam. Journal of Asian Finance, Economics and Business, 7(12),
21�31. https://doi.org/10.13106/JAFEB.2020.VOL7.NO12.021
Wasaya, A., Saleem, M. A., Ahmad, J.,
Nazam, M., Khan, M. M. A., & Ishfaq, M. (2021). Impact of green trust and
green perceived quality on green purchase intentions: a moderation study.
Environment, Development and Sustainability, 23(9), 13418�13435.
https://doi.org/10.1007/s10668-020-01219-6
�
This
work is icensed under a Creative
Commons Attribution-ShareAike 4.0 Internationa icense. |