Volume 1, Nomor 4 , April 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
278 http://sosains.greenvest.co.id
Mengungkapkan kualitas-kualias emosional yang tampaknya penting bagi
keberhasilan hidup. Kualitas ini antara lain: empati, mengungkapkan dan memahami
perasaan, mengendalikan amarah, kemandirian, kemampuan menyesuaikan diri, disukai,
kemampuan memecahkan masalah pribadi, ketekunan, kesetiakawanan, keramahan dan
sikap hormat menurut Peter Palovi dan john mayer dalam (Fitriyani, 2015) termasuk
kemandirian belajar pada anak penting peran tua untuk mengajarkannya. Kemandirian
belajar adalah suatu perubahan dalam diri seseorang yang merupakan hasil dari
pengalaman dan latihan diri sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Dalam bertingkah
laku mempunyai kebebasan membuat keputusan, penilaian pendapat serta bertanggung
jawab tanpa menggantungkan kepada orang lain(Mahmudy & Bakhruddin, 2018). Setiap
anggota keluarga mempunyai peran, tugas, dan tanggung jawab masingmasing, dan
mereka memberi pengaruh melalui proses pembiasaan pendidikan di dalam keluarga
(Salafuddin et al., 2020)
Pola asuh mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan perilaku
moral pada anak, karena dasar perilaku moral pertama diperoleh oleh anak dari dalam
rumah yaitu dari orang tuanya(Jannah, 2012).Keluarga merupakan kesatuan terkecil di
dalam masyarakat tetapi menempati kedudukan yang sangat penting oleh sebab itu
keluarga mempunyai peranan yang besar dalam mempengaruhi kehidupan seorang anak,
terutama pada tahap awal maupun tahap-tahap kritisnya(Masni, 2016) tetapi tidak sedikit
orang tua beranggapan bahwa kemandirian anak terbentuk dengan sendirinya, seiring
dengan pertumbuhan dan pertambahan usia anak. Padahal kemandirian anak akan
terbentuk apabila anak sejak usia dini sudah diajarkan, dipersiapkan dan dibiasakan
belajar untuk melakukan sesuatu atau hal-hal yang bisa dilakukan sendiri (Hewi, Jakarta,
Jl, & Muka, 2015).
Melalui pendidikan anak dapat mengembangkan karakter yang dimilikinya sesuai
dengan watak yang baik salah satunya adalah sikap mandiri. Banyak faktor yang
mempengaruhi perilaku mandiri. Kemandirian anak usia dini dapat dilihat dari
pembiasaan dan kemampuan anak dalam kemampuan fisik, percaya diri,
bertanggungjawab, disiplin, pandai bergaul, mau berbagi, mengendalikan emosimenurut
Diane Krister Dogde dalam (Komala, 2015). Perilaku mandiri akan menjadikan
kebanggaan tersendiri bagi orang tua, karena anak dapat mengerti dirinya sendiri maupun
orang tua untuk tidak bergantung pada orang lain. Anak yang tidak bisa mandiri akan
mengalami kesulitan dalam menjalankan tugas dan dapat membebani orang tua karena
akan terus bergantung kepada orang lain. Oleh sebab itu kemandirian adalah aspek
penting dalam kehidupan seorang manusia yang harus dilatih agar tidak menghambat
tugas dan perkembangan selanjutnya.
Pola asuh orang tua harus sesuai untuk menciptakan keadaan berkualitas agar
mampu membentuk karakter kemandirian pada diri anak, orang tua harus bisa
menstimulus dengan bagus terhadap anak agar kemampuan dalam diri anak mampu
berkembang sehingga sikap mandiri akan unggul tertanam pada diri anak, karena dengan
keadaan yang mempunyai kualitas di lingkungan keluarga merupakan salah satu upaya
untuk menciptakan keadaan anak yang mempunyai perkembangan secara matang sesuai
dengan usianya terutama pada kemandirian, selanjutnya anak akan dapat melewati
serangkaian tantangan kehidupan pada masa mendatang sesuai dengan norma serta aturan
berlaku. Sebaliknya, bila pola asuh orang tua serta stimulus yang diberi tidak sesuai
kepada anak, maka anak akan berpotensi memiliki sikap menyimpang, anak tidak mampu
menyesuaikan diri diluar rumah serta terbentuk sifat manja yang jauh dari perlaku
mandiri. (Tsani, Herawati, & Istianti, 2016)
Penelitian yang dilakukan (Sunarty, 2016)yang berjudul “Hubungan Pola Asuh