Dampak Pembelajaran Online terhadap Motivasi
Belajar Siswa : Sebuah Studi Empiris
Wistina Seneru
472
terkait, kapasitas internet yang terbatas, dan perubahan perilaku peserta didik. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efektivitas pembelajaran daring dan motivasi
belajar peserta didik serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan.
Penelitian ini merupakan studi orisinal yang berfokus pada efektivitas dan motivasi
belajar pada pembelajaran daring untuk mata pelajaran agama Buddha dan budi pekerti.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dan praktis, serta menjadi
referensi bagi peneliti lain yang ingin meneliti efektivitas pembelajaran daring dan
motivasi belajar pada mata pelajaran tertentu. Hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai masukan bagi pendidik, peserta didik, sekolah dasar, dan peneliti.
Pembelajaran efektif merupakan keseimbangan antara tujuan dan hasil yang
dicapai dengan efisiensi sebagai ukurannya. Hal ini memerlukan perilaku mengajar
efektif dari pendidik, strategi tertentu, kesempatan belajar dan berlatih seluas-luasnya
bagi peserta didik, dan pendekatan khusus untuk mencapai tujuan pembelajaran secara
optimal (Abidin et al., 2020). Pembelajaran daring dapat membantu, namun tantangannya
adalah keterampilan teknologi dan kondisi masing-masing peserta didik serta jenis
sumber belajar yang digunakan.
Pembelajaran daring memiliki manfaat seperti komunikasi yang efektif antara
pendidik dan peserta didik, melatih kemandirian peserta didik, memudahkan interaksi,
dan memberikan materi yang mudah diunduh. Namun, kekurangan-kekurangan seperti
kurangnya interaksi, tuntutan menguasai teknologi, motivasi belajar rendah, dan
minimnya fasilitas dapat menjadi kendala. Pembelajaran daring dilakukan dengan
teknologi seperti smartphone dan komputer, dan menggunakan aplikasi pendukung
seperti WhatsApp, Zoom, Web Blog, dan Edmodo (Nugraha et al., 2020).
Pembelajaran daring dilakukan secara online tanpa tatap muka, namun tetap
memanfaatkan aplikasi-aplikasi pendukung. Aspek-aspek penting dalam menciptakan
pembelajaran yang efektif meliputi pembelajaran yang terstruktur, kegiatan pembelajaran
yang bermutu dengan menggunakan media yang bervariasi, waktu yang dimanfaatkan
semaksimal mungkin, motivasi yang tinggi, dan jalinan komunikasi yang baik antara
pendidik dan peserta didik. (Susanto, 2014:54-55). Dalam agama Buddha, proses
pendidikan terbuka dan memberikan kesempatan luas bagi individu untuk memahami
ajaran Buddha melalui pengkajian dan pengalaman. Sang Buddha dalam Sigalovada Sutta
(D.III.189) menyebutkan lima cara pendidik memperlakukan peserta didik yaitu
memberikan instruksi, memastikan peserta didik menangkap materi, memberikan
pengetahuan, membicarakan hal-hal baik tentang peserta didik, dan menjaga
kesejahteraan dan keamanan peserta didik.
Buddha menekankan bahwa pendidik harus memiliki kemampuan sebagai
pembabar yang baik dan ekspresif dalam makna serta kemampuan mengajarkan,
mendorong, menginspirasi, dan menggembirakan teman-temannya agar pembelajaran
efektif dan memberikan manfaat bagi peserta didik (A.VIII.62, M.I.46). Jalinan
komunikasi yang baik dan pengorganisasian materi yang baik juga menjadi faktor penting
dalam pembelajaran yang efektif. Pembelajaran sebaiknya dilakukan secara bertahap, dari
yang mudah sampai sulit, dengan pengurutan materi secara jelas dan teratur (A.X.73).
Motivasi belajar adalah dorongan dari dalam dan luar individu yang mendorong
semangat belajar untuk mempelajari sesuatu dan memaksimalkan keberhasilan
pembelajaran. Peserta didik dengan motivasi belajar menunjukkan minat, perhatian,
konsentrasi, dan berorientasi pada prestasi, dan motivasi belajar yang tinggi sangat
dibutuhkan agar tujuan pembelajaran tercapai. Sang Buddha juga menekankan
pentingnya usaha tekun, semangat, disiplin, dan pengendalian diri untuk mencapai tujuan
Nurhasanah (2016)., Pratama (2019)., Ariati (2017)., Damanik, 2019., Emda, 2017.,
D.II.79., Dhp. 24., dan Dhp. 25).
METODE PENELITIAN