470 http://sosains.greenvest.co.id
JURNAL
JURNAL SOSIAL DAN SAINS
VOLUME 3 NOMOR 5 2023
P-ISSN 2774-7018, E-ISSN 2774-700X
DAMPAK PEMBELAJARAN ONLINE TERHADAP MOTIVASI
BELAJAR SISWA: SEBUAH STUDI EMPIRIS
Wistina Seneru
Buddhist Communication Science Department, Jinarakkhita Buddhist College
Email : wistina_seneru@stiab-jinarakkhita.ac.id
Kata kunci:
motivasi belajar
siswa;
pembelajaran
daring
Keywords:
student's
motivation to
study; online
learning
ABSTRAK
Latar Belakang : Proses pembelajaran melibatkan interaksi antara pendidik, peserta
didik, teman sekelas, atau orang lain dengan tujuan mencapai hasil belajar yang
maksimal. Agar efektif, interaksi antara guru dan peserta didik harus optimal, sehingga
pendidik perlu memiliki kemampuan dan keahlian tertentu untuk menciptakan suasana
kelas yang mendorong pembelajaran yang efektif.
Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk membantu pendidik memperbaiki dan
memfasilitasi pembelajaran online yang efektif dan membangkitkan motivasi belajar
peserta didik.
Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus
dan jenis penelitian lapangan. Sumber data primer yang dikumpulkan berbentuk kata-
kata atau gambar dan hasil penelitian bersifat deskriptif.
Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran online berdampak
positif terhadap motivasi belajar peserta didik . Kualitas konten pembelajaran,
kemudahan akses, dan kepuasan peserta didik terhadap pengalaman pembelajaran
online adalah faktor penting yang mempengaruhi motivasi belajar peserta didik. Oleh
karena itu, penggunaan teknologi dalam pembelajaran dapat memberikan manfaat yang
signifikan bagi peserta didik.
Kesimpulan: Salah satu implikasi dari hasil penelitian ini adalah pentingnya institusi
pendidikan untuk memperhatikan kualitas konten pembelajaran online dan memastikan
bahwa peserta didik merasa puas dengan pengalaman pembelajaran online. Selain itu,
perlu ada upaya untuk meningkatkan kemudahan akses peserta didik terhadap
pembelajaran online.
ABSTRACT
Background: The learning process involves interactions between educators, students,
classmates, or other people with the aim of achieving maximum learning outcomes. To
be effective, the interaction between teachers and students must be optimal, so
educators need to have certain skills and expertise to create a classroom atmosphere
that encourages effective learning.
Purpose: The aim of this research is to help educators improve and facilitate effective
online learning and generate student learning motivation.
Methods: This study uses a qualitative approach with a case study method and a type
of field research. The primary data sources collected are in the form of words or
pictures and the results of the research are descriptive in nature.
Results: The results of this study indicate that online learning has a positive impact on
students' learning motivation. The quality of learning content, ease of access, and
student satisfaction with online learning experiences are important factors that
influence student learning motivation. Therefore, the use of technology in learning can
Volume 3, Nomor 5, Mei 2023
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
Wistina Seneru
471
provide significant benefits for students.
Conclusion: One of the implications of the results of this study is the importance of
educational institutions to pay attention to the quality of online learning content and
ensure that students are satisfied with the online learning experience. In addition,
there needs to be an effort to increase the ease of access of students to online learning.
PENDAHULUAN
Proses pembelajaran melibatkan interaksi antara pendidik, peserta didik, teman
sekelas, atau orang lain dengan tujuan mencapai hasil belajar yang maksimal. Agar
efektif, interaksi antara guru dan peserta didik harus optimal, sehingga pendidik perlu
memiliki kemampuan dan keahlian tertentu untuk menciptakan suasana kelas yang
mendorong pembelajaran yang efektif. Motivasi belajar yang dihasilkan dari suasana
belajar yang nyaman dan kondusif akan memotivasi peserta didik untuk mengikuti
kegiatan belajar guna mencapai hasil belajar yang setinggi-tingginya. Selain menciptakan
suasana pembelajaran yang efektif, pendidik juga perlu mengikuti perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk memastikan pendidikan berkualitas.
Saat ini, kegiatan pembelajaran dilakukan secara online menggunakan teknologi karena
pandemi virus corona yang sedang melanda Indonesia.
Virus Covid-19 memiliki kemampuan untuk menyebabkan komplikasi pada
saluran napas dan organ lainnya yang dapat menyebabkan kematian. Virus ini menyebar
melalui sekresi tubuh dan bisa menempel pada benda di sekitarnya. Karena pandemi ini
memiliki kemampuan untuk menginfeksi orang secara bersamaan di wilayah geografis
yang luas, maka diperlukan upaya dari semua pihak untuk mencegah penyebaran virus,
salah satunya dengan menghormati protokol kesehatan seperti mencuci tangan dan
menjaga jarak. Dalam situasi pandemi, e-learning menjadi solusi untuk tetap memenuhi
tujuan pendidikan dan menghindari penyebaran virus (HM, 2019). Di kota Bandar
Lampung, e-learning menjadi semakin penting karena jumlah kasus Covid-19 terus
meningkat.
Pandemi COVID-19 telah memaksa peralihan mendadak dari pembelajaran tatap
muka ke pembelajaran jarak jauh, namun terdapat kurangnya kesiapan dari para
pemangku kepentingan seperti pendidik, peserta didik, dan orang tua, terutama di kelas
bawah pendidikan dasar. Peserta didik mengalami kesulitan pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti karena karakteristik anak pada usia ini
masih membutuhkan bantuan dari orang dewasa. Terbatasnya kuota internet dan sinyal
yang tidak stabil menjadi kendala dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, dan
perubahan rutinitas sehari-hari peserta didik mengakibatkan mereka bosan dengan
pembelajaran daring. Hal ini berdampak pada perubahan perilaku, seperti kurangnya
keteraturan dalam menyelesaikan tugas dan kelelahan orang tua yang harus membantu
peserta didik dengan pekerjaan rumah dan mencari nafkah. Bahkan pendidik
mengeluhkan kesulitan dalam pembelajaran daring karena anak-anak sulit belajar dan
mengerjakan tugas.
Penelitian diarahkan untuk mengevaluasi efektivitas dan motivasi belajar peserta
didik dalam pembelajaran online pada mata pelajaran Pendidikan Agama Buddha dan
Budi Pekerti. Tujuan penelitian ini adalah untuk membantu guru memperbaiki dan
memfasilitasi pembelajaran online yang efektif dan membangkitkan motivasi belajar
peserta didik. Studi sebelumnya menunjukkan ketidak-efisienan dan kurangnya motivasi
belajar peserta didik saat menggunakan e-learning pada mata pelajaran umum. Oleh
karena itu, penelitian ini penting untuk mengidentifikasi permasalahan dan memberikan
solusi yang tepat untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan motivasi belajar
peserta didik mata pelajaran Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti.
Penelitian ini menyoroti masalah-masalah yang memengaruhi keefektifan
pembelajaran daring dan motivasi belajar peserta didik, seperti ketidaksiapan pihak
Dampak Pembelajaran Online terhadap Motivasi
Belajar Siswa : Sebuah Studi Empiris
2023
Wistina Seneru
472
terkait, kapasitas internet yang terbatas, dan perubahan perilaku peserta didik. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efektivitas pembelajaran daring dan motivasi
belajar peserta didik serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan.
Penelitian ini merupakan studi orisinal yang berfokus pada efektivitas dan motivasi
belajar pada pembelajaran daring untuk mata pelajaran agama Buddha dan budi pekerti.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dan praktis, serta menjadi
referensi bagi peneliti lain yang ingin meneliti efektivitas pembelajaran daring dan
motivasi belajar pada mata pelajaran tertentu. Hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai masukan bagi pendidik, peserta didik, sekolah dasar, dan peneliti.
Pembelajaran efektif merupakan keseimbangan antara tujuan dan hasil yang
dicapai dengan efisiensi sebagai ukurannya. Hal ini memerlukan perilaku mengajar
efektif dari pendidik, strategi tertentu, kesempatan belajar dan berlatih seluas-luasnya
bagi peserta didik, dan pendekatan khusus untuk mencapai tujuan pembelajaran secara
optimal (Abidin et al., 2020). Pembelajaran daring dapat membantu, namun tantangannya
adalah keterampilan teknologi dan kondisi masing-masing peserta didik serta jenis
sumber belajar yang digunakan.
Pembelajaran daring memiliki manfaat seperti komunikasi yang efektif antara
pendidik dan peserta didik, melatih kemandirian peserta didik, memudahkan interaksi,
dan memberikan materi yang mudah diunduh. Namun, kekurangan-kekurangan seperti
kurangnya interaksi, tuntutan menguasai teknologi, motivasi belajar rendah, dan
minimnya fasilitas dapat menjadi kendala. Pembelajaran daring dilakukan dengan
teknologi seperti smartphone dan komputer, dan menggunakan aplikasi pendukung
seperti WhatsApp, Zoom, Web Blog, dan Edmodo (Nugraha et al., 2020).
Pembelajaran daring dilakukan secara online tanpa tatap muka, namun tetap
memanfaatkan aplikasi-aplikasi pendukung. Aspek-aspek penting dalam menciptakan
pembelajaran yang efektif meliputi pembelajaran yang terstruktur, kegiatan pembelajaran
yang bermutu dengan menggunakan media yang bervariasi, waktu yang dimanfaatkan
semaksimal mungkin, motivasi yang tinggi, dan jalinan komunikasi yang baik antara
pendidik dan peserta didik. (Susanto, 2014:54-55). Dalam agama Buddha, proses
pendidikan terbuka dan memberikan kesempatan luas bagi individu untuk memahami
ajaran Buddha melalui pengkajian dan pengalaman. Sang Buddha dalam Sigalovada Sutta
(D.III.189) menyebutkan lima cara pendidik memperlakukan peserta didik yaitu
memberikan instruksi, memastikan peserta didik menangkap materi, memberikan
pengetahuan, membicarakan hal-hal baik tentang peserta didik, dan menjaga
kesejahteraan dan keamanan peserta didik.
Buddha menekankan bahwa pendidik harus memiliki kemampuan sebagai
pembabar yang baik dan ekspresif dalam makna serta kemampuan mengajarkan,
mendorong, menginspirasi, dan menggembirakan teman-temannya agar pembelajaran
efektif dan memberikan manfaat bagi peserta didik (A.VIII.62, M.I.46). Jalinan
komunikasi yang baik dan pengorganisasian materi yang baik juga menjadi faktor penting
dalam pembelajaran yang efektif. Pembelajaran sebaiknya dilakukan secara bertahap, dari
yang mudah sampai sulit, dengan pengurutan materi secara jelas dan teratur (A.X.73).
Motivasi belajar adalah dorongan dari dalam dan luar individu yang mendorong
semangat belajar untuk mempelajari sesuatu dan memaksimalkan keberhasilan
pembelajaran. Peserta didik dengan motivasi belajar menunjukkan minat, perhatian,
konsentrasi, dan berorientasi pada prestasi, dan motivasi belajar yang tinggi sangat
dibutuhkan agar tujuan pembelajaran tercapai. Sang Buddha juga menekankan
pentingnya usaha tekun, semangat, disiplin, dan pengendalian diri untuk mencapai tujuan
Nurhasanah (2016)., Pratama (2019)., Ariati (2017)., Damanik, 2019., Emda, 2017.,
D.II.79., Dhp. 24., dan Dhp. 25).
METODE PENELITIAN
Volume 3, Nomor 5, Mei 2023
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
Wistina Seneru
473
Alur penelitian dalam penelitian ini Sugiyono (2010) meliputi identifikasi
permasalahan, kajian teori, penentuan informan kunci, pengumpulan data, analisis data,
uji keabsahan data, penyajian data, pembuatan kesimpulan, dan penyusunan laporan
penelitian. Metode yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi,
dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Hasil penelitian berupa data
deskriptif dan dianalisis dengan metode triangulasi.
Prosedur penelitian terdiri dari beberapa tahap, yaitu pra-lapangan, pelaksanaan,
analisis data, kesimpulan, dan pelaporan. Tahap pengumpulan data penting dan
memerlukan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi yang dapat memenuhi
standar data yang ditentukan. Sumber data dibedakan menjadi sumber primer (diperoleh
dari informan melalui wawancara dan observasi di lapangan) dan sumber sekunder
(diperoleh dari dokumen dan literatur). Sumber data utama dalam penelitian kualitatif
adalah perkataan dan perbuatan orang yang diteliti Moleong (2014)., Hardani (2020).,
Triyono (2013)., Nugrahani, 2014., dan Sugiyono, 2017).
Analisis data kualitatif adalah proses memahami data non-numerik dari
wawancara, observasi, dan dokumen dengan tujuan mengungkap pola, tema, dan
wawasan yang lebih dalam tentang pertanyaan penelitian. Ada empat kegiatan utama
dalam analisis data kualitatif: pengumpulan data, reduksi data, tampilan data, dan
pengambilan kesimpulan/verifikasi. Proses pengkodean melibatkan memberikan label
atau simbol pada kata-kata, frasa, atau kalimat. Penting untuk memeriksa validitas data
dengan melakukan triangulasi dengan sumber lain dan memeriksa ketidaksesuaian (Miles
et al., 2014).
Findings
Penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara mendalam, dan
dokumentasi sebagai sumber data. Tujuannya adalah untuk memahami kehidupan sosial
secara lebih mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas pembelajaran
daring dan motivasi belajar peserta didik dalam pembelajaran agama Buddha dan budi
pekerti adalah topik utama dari penelitian ini.
First findings
Penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran daring menggunakan aplikasi seperti
Zoom, WhatsApp, dan Google Forms efektif dalam pembelajaran selama pandemi Covid-
19. Kunci keberhasilan adalah pendekatan metodis dan keterkaitan antara materi dan
tujuan pembelajaran. Media pembelajaran seperti video, gambar, dan audio efektif dalam
menarik perhatian peserta didik, tetapi harus dibatasi. Komunikasi yang efektif antara
pendidik dan peserta didik sangat penting, dan pendidik harus memiliki kualitas seperti
penguasaan mata pelajaran, sikap positif terhadap peserta didik , dan kemampuan
membantu peserta didik mengatasi kesulitan belajar. Pendidik juga harus adil dan
konsisten dalam memberikan poin dan penilaian, dan selalu mengembalikan tugas yang
telah dinilai kepada peserta didik .
Second findings
Peserta didik dalam pembelajaran jarak jauh menunjukkan kemauan yang kuat
untuk mengerjakan tugas dan memiliki ketertarikan dalam belajar, meskipun motivasi
belajar masih dirasa kurang jika dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka. Peserta
didik juga menunjukkan keuletan dan kemauan yang kuat dalam menghadapi kesulitan
selama pembelajaran daring, serta senang bekerja mandiri. Pendidik perlu melakukan
inovasi dalam kegiatan pembelajaran untuk menghindari kebosanan, namun perlu
memberikan ruang yang cukup bagi peserta didik untuk mengemukakan pendapat dan
memiliki inisiatif belajar sendiri.
Third findings
Dampak Pembelajaran Online terhadap Motivasi
Belajar Siswa : Sebuah Studi Empiris
2023
Wistina Seneru
474
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa pembelajaran daring dapat memberikan
fleksibilitas dan kemudahan dalam mengakses materi serta memberikan kesempatan bagi
peserta didik untuk belajar secara mandiri. Oleh karena itu, penting bagi pendidik untuk
melakukan terobosan dalam mengembangkan pembelajaran .
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran online berdampak positif
terhadap motivasi belajar peserta didik . Kualitas konten pembelajaran, kemudahan akses,
dan kepuasan peserta didik terhadap pengalaman pembelajaran online adalah faktor
penting yang mempengaruhi motivasi belajar peserta didik . Oleh karena itu, penggunaan
teknologi dalam pembelajaran dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi peserta
didik . Namun, ada beberapa tantangan dalam pembelajaran online, seperti kurangnya
interaksi sosial dan kurangnya pengawasan, yang perlu diperhatikan oleh institusi
pendidikan untuk memastikan pembelajaran online yang efektif. Penelitian lebih lanjut
dapat dilakukan untuk memperdalam pemahaman tentang dampak pembelajaran online
terhadap motivasi belajar peserta didik , serta untuk mengidentifikasi faktor-faktor lain
yang mempengaruhi motivasi belajar peserta didik dalam konteks pembelajaran online.
Pembelajaran dianggap efektif apabila peserta didik memahami materi dengan
baik, memperoleh hasil belajar maksimal, dan mampu mengaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari. Pembelajaran daring pada mata pelajaran pendidikan agama Buddha dan budi
pekerti dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun tanpa keterbatasan waktu, jarak, atau
tempat. Pembelajaran efektif harus memenuhi semua indikator untuk dinyatakan efektif
Wibowo (2020); Handarini (2020).
Motivasi belajar adalah dorongan yang membuat peserta didik tertarik untuk
belajar dan mencapai tujuan yang diinginkan. Terdapat delapan indikator motivasi belajar
peserta didik yang dikatakan baik apabila minimal semua indikator tersebut baik, yaitu
tekun menghadapi tugas, ulet dalam menghadapi kesulitan, menunjukkan minat, lebih
senang bekerja mandiri, cepat bosan dengan hal-hal rutin, penuh semangat dalam belajar,
tidak mudah melepaskan hal-hal yang diyakini, dan senang akan permasalahan Ernata
(2017); Syahniar, Utama, & Wardani, 2013).
KESIMPULAN
Kesimpulan yaitu salah satu implikasi dari hasil penelitian ini adalah pentingnya
institusi pendidikan untuk memperhatikan kualitas konten pembelajaran online dan
memastikan bahwa peserta didik merasa puas dengan pengalaman pembelajaran online.
Selain itu, perlu ada upaya untuk meningkatkan kemudahan akses peserta didik terhadap
pembelajaran online. Institusi pendidikan juga perlu mempertimbangkan cara-cara untuk
mengatasi tantangan-tantangan dalam pembelajaran online, seperti dengan menyediakan
platform interaktif yang memungkinkan peserta didik untuk berkomunikasi dan
berinteraksi secara virtual.
Secara keseluruhan, pembelajaran online dapat memiliki dampak positif sebagai
alternatif bagi institusi pendidikan dalam situasi tertentu, seperti pada masa pandemi
COVID-19 atau pada situasi darurat lainnya. Namun, penting bagi institusi pendidikan
untuk mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran online, serta terus
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran online agar dapat memberikan
manfaat yang optimal bagi siswa.
Perbaikan-perbaikan dalam pembelajaran daring pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Buddha dan Budi Pekerti meliputi penggunaan sumber belajar yang lebih
beragam termasuk penggunaan teknologi internet, penggunaan metode pembelajaran
yang sesuai dan nyaman diikuti oleh peserta didik, peningkatan kualitas jaringan internet
Volume 3, Nomor 5, Mei 2023
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
Wistina Seneru
475
sebagai sarana penunjang, serta memanfaatkan media pembelajaran yang efektif dan
efisien untuk memudahkan penyampaian dan penerimaan materi oleh peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Z., Hudaya, A., & Anjani, D. (2020). Efektivitas pembelajaran jarak jauh pada
masa pandemi covid-19. Research and Development Journal of Education, 1(1),
131146.
Ariati, J. (2017). Hubungan Antara Persepsi Terhadap Metode Pembelajaran Kontekstual
Dengan Motivasi Belajar Biologis Siswa Kelas XI IPA SMA I Pangkalan Kerinci
Riau. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro.
Ernata, Y. (2017). Analisis motivasi belajar peserta didik melalui pemberian reward dan
punishment di sdn ngaringan 05 kec. Gandusari kab. Blitar. Jurnal Pemikiran Dan
Pengembangan Sekolah Dasar (JP2SD), 5(2), 781790.
Ferdiana, S. (2020). Persepsi Mahasiswa tentang Penggunaan Media Daring pada
Program Studi S1 Ilmu Gizi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surabaya selama
Masa Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19). Indonesian Journal of Science
Learning (IJSL), 1(1), 512.
Handarini, O. I., & Wulandari, S. S. (2020). Pembelajaran daring sebagai upaya study
from home (SFH) selama pandemi covid 19. Jurnal Pendidikan Administrasi
Perkantoran (JPAP), 8(3), 496503.
Hardani, H., Andriani, H., Fardani, R. A., Ustiawaty, J., Utami, E. F., Sukmana, D. J., &
Istiqomah, R. R. (2020). Metode penelitian kualitatif & kuantitatif. Yogyakarta:
Pustaka Ilmu.
HM, M. A. (2019). Menciptakan pembelajaran efektif melalui hypnoteaching. Ekspose:
Jurnal Penelitian Hukum Dan Pendidikan, 16(2), 469480.
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2014). Fundamentals of Qualitative Data
Analysis In Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook (pp. 69104).
Thousand Oaks, CA: Sage Publications.[Google Scholar].
Moleong, L. J. (2014). Metodologi penelitian kualitatif, ed. 33, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Nugraha, S. A., Sudiatmi, T., & Suswandari, M. (2020). Studi pengaruh daring learning
terhadap hasil belajar matematika kelas iv. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(3), 265
276.
Nurhasanah, S., & Sobandi, A. (2016). Minat belajar sebagai determinan hasil belajar
siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran (JPManper), 1(1), 128135.
Pratama, F., Firman, F., & Neviyarni, N. (2019). Pengaruh motivasi belajar siswa
terhadap hasil belajar ipa di sekolah dasar. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 1(3),
280286.
Sugiyono, S. (2010). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dan R&D. Alfabeta
Bandung.
Triyono, T. (2013). Metodelogi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit ombak.
Wibowo, D. C., Deta, Y., & Dores, O. J. (2020). Efektivitas belajar dari rumah di tengah
pandemi COVID-19. Jurnal Pendidikan Dasar Perkhasa: Jurnal Penelitian
Pendidikan Dasar, 6(2), 228241.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike
4.0 International License.