JURNAL SOSIAL DAN SAINS VOLUME 3 NOMOR 5 2023 P-ISSN 2774-7018, E-ISSN 2774-700X |
||
TINJAUAN KINERJA PEGAWAI DALAM MENGGUNAKAN E-PUSKESMAS DI PUSKESMAS
KECAMATAN KEPULAUAN SERIBU UTARA Aliyani, Daniel Happy Putra, Puteri Fannya,
Lily Widjaja Universitas
Esa Unggul Email: [email protected] |
||
Kata kunci: epuskesmas; human resources scorecar;� kinerja Keywords: epuskesmas; human resources scorecar; performance |
ABSTRAK Latar
Belakang : Dalam meningkatkan manajemen penyelenggaraan
Puskesmas perlu dukungan sistem informasi Puskesmas yang mampu menjamin
ketersediaan data dan informasi secara cepat, akurat, terkini, berkelanjutan
dan dapat dipertanggungjawabkan. Sebuah metode yang digunakan untuk mengukur
sumber daya manusia terhadap kinerja petugas adalah HRSC (Human Resources
Scorecard). Tujuan : Tujuan penelitian ini mengetahui kinerja pegawai
dalam menggunakan ePuskesmas di Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu Utara. Metode : Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriftif
dengan pendekatan kuantitatif. Penelitain ini lakukan di Puskesmas Kecamatan
Kepulauan Seribu Utara denga jumlah 30 responden yang mengisi kuesioner
penelitian. Hasil : Hasil penelitian menunjukan terdapat pada indikator
kualitas 29 petugas (96.7%) menyatakan baik, pada indikator kuantitas 27
petugas (90.0%) menyatakan baik, pada indikator kehadiran 30 petugasa
(100,0%) menyatakan baik, pada indikator supervisi 13 petugas (43.3%)
menyatakan baik, pada indikator konservasi 25 petugas (83.3%) menyatakan
baik. Hasil dari lima indikator didapatkan kinerja petugas yang menggunakan
ePuskesmas di Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu Utara dengan 18 petugas
(60.0%) menyatakan baik menggunakan ePuskesma�
dan 12 petugas (40.0%) menyatakan tidak baik menggunakan ePuskesmas. Kesimpulan: Penelitian diatas dapat
disimpulkan� bahwa karakteristik
petugas berdasarkan umur di Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu Utara yang
menggunakan ePuskesmas yaitu rata-rata usia 32 tahun, median 30.50 tahun,
standar deviasi 6.425 tahun, umur termudah 23 tahun umur tertua 48 tahun dan
95%Confidence Interval adalah 29.63 � 34.43 tahun, berdasarkan jenis kelamin,
jenis kelamin pada petugas perempuan sebanyak 56.7% (17 petugas) sedangkan
pada petugas laki-laki sebanyak 43.3% (13 petugas) dilihat pendidikan
terakhir terbanyak yaitu pada pendidikan D3 sebanyak 56.7% (17 petugas)
sedangkan pendidikan terbanyak kedua yaitu S1 sebanyak 23.3% (7 petugas) dan
pendidikan terendah yaitu SMA sebanyak 20.0% (6 petugas), dan dilihat dari
lama bekerja di Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu Utara yang menggunakan
ePuskesmas yaitu rata-rata 6.80 tahun, median 6 tahun, standar deviasi 3.517
tahun, lama bekerja termudah yaitu 1 tahun, lama bekerja tertua yaitu 15
tahun dan 95% Confidence Interval adalah 5.49 � 8.11 tahun. ABSTRACT Background: In
improving the management of Puskesmas implementation, it is necessary to
support a Puskesmas information system that is able to guarantee the
availability of data and information in a fast, accurate, up-to-date,
sustainable and accountable manner. A method used to measure human resources
on officer performance is the HRSC (Human Resources Scorecard). Purpose: The
purpose of this study was to determine the performance of employees in using
ePuskesmas at the North Thousand Islands District Health Center. Method: The
research method used is descriptive with a quantitative approach. This
research was conducted at the North Seribu Islands District Health Center
with a total of 30 respondents who filled out the research questionnaire. Results: The results showed that on the quality indicator 29
officers (96.7%) said good, on the quantity indicator 27 officers (90.0%)
stated good, on the presence indicator 30 officers (100.0%) stated good, on
the supervision indicator 13 officers ( 43.3%) said it was good, on the
conservation indicator 25 officers (83.3%) said it was good. The results of
the five indicators show the performance of officers using ePuskesmas at the
North Seribu Islands District Health Center with 18 officers (60.0%) stating
that they are good at using ePuskesmas and 12 officers (40.0%) stating that
it is not good to use ePuskesmas. Conclusion: From the research above, it can
be concluded that the characteristics of officers based on age at the North
Seribu Islands District Health Center using ePuskesmas are the average age of
32 years, the median is 30.50 years, the standard deviation is 6,425 years,
the easiest age is 23 years, the oldest age is 48 years and 95% Confidence
Interval was 29.63 � 34.43 years, based on gender, the sex of the female
officers was 56.7% (17 officers) while the male officers were 43.3% (13
officers) judging by the most recent education, namely D3 education as much
as 56.7% (17 officers) while the second most education is S1 with 23.3% (7
officers) and the lowest education is SMA with 20.0% (6 officers), and
judging from the length of work at the North Seribu Islands District Health
Center using ePuskesmas, the average is 6.80 years, the median is 6 years ,
the standard deviation is 3,517 years, the easiest length of work is 1 year,
the oldest is 15 years and the 95% Confidence Interval is 5.49 � 8.11 years. |
|
PENDAHULUAN
Fasilitas pelayanan kesehatan merupakan suatu tempat yang
digunakan untuk melakukan upaya kesehatan baik secara promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah daerah atau
masyarakat. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dimana fasilitas
ini lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif bagi masyarakat, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Kemekes RI., 2019).
�Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas,
merupakan aplikasi yang membantu kegiatan pencatatan dan pelaporan di
Puskesmas. Sejatinya sistem informasi Puskesmas, merupakan pengembangan dari
SP2TP yang merupakan kegiatan pencatatan dan pelaporan secara manual.
Keberadaan sistem informasi Puskesmas terkomputerisasi akan sangat membantu
petugas dalam menyajikan informasi secara cepat, tepat dan dapat dipercaya.
Sehingga informasi yang disajikan Puskesmas dapat dipakai untuk pengambilan
keputusan di berbagai tingkat sistem kesehatan dan berbagai jenis manajemen
kesehatan, sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat (Hakam, 2016).�
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS)� adalah suatu tatanan yang menyediakan
informasi untuk membantu proses pengambilan keputusan dalam melaksanakan
manajemen Puskesmas dalam mencapai sasaran kegiatannya. Dalam Sistem Informasi
Puskesmas memiliki beberapa peraturan yang bertujuan untuk mewujudkan
penyelenggaraan Sistem Informasi Puskesmas terintegrasi, menjamin ketersediaan
data dan informasi yang berkualitas, berkesinambungan dan mudah diakses dan meningkatkan kualitas pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya melalui penguatan manajemen Puskesmas. Setiap pengelola mempunyai kepentingan dalam
penyelenggaraan Sistem Informasi Puskesmas yang harus menjamin keamanan dan
kerahasiaan informasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Kemenkes RI, 2019).
Dalam
meningkatkan manajemen penyelenggaraan Puskesmas perlu dukungan sistem
informasi puskesmas yang mampu menjamin ketersediaan data dan informasi secara
cepat, akurat, terkini, berkelanjutan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Manajemen penyelenggaraan di Puskesmas adalah Sistem Informasi Manajemen
Puskesmas (ePuskesmas) (Kemenkes RI, 2019).
ePuskesmas adalah suatu aplikasi manajemen Puskesmas yang berfungsi
mengolah data pasien mulai dari pendaftaran sampai dengan pelaporan. Data yang
diinputkan ditampung dalam sebuah database yang nantinya dikategorikan sesuai
parameter untuk kebutuhan laporan, seperti data kesakitan, laporan kunjungan
harian, laporan persediaan obat serta laporan yang lainnya yang diperlukan
dalam manajemen Puskesmas (Thenu et al., 2016). ePuskesmas yang dirancang untuk digitalisasi proses bisnis dan pelayanan
masyarakat di Puskesmas, mempermudah sistem pelaporan data ke Dinas Kesehatan dan dapat memberikan informasi dengan cepat dan
akurat melalui sistem online reporting.
ePuskesmas dirancang agar dapat diaplikasikan semudah
mungkin bahkan oleh seseorang yang jarang berinteraksi dengan komputer
sekalipun. Dengan berbagai fitur dalam ePuskesmas diharapkan sistem ini dapat
memudahkan dan memacu penggunaannya pada Puskesmas di seluruh Indonesia
sehingga dapat meningkatkan kinerja secara nyata (Telkom Indonesia, 2016).��
Berdasarkan
hasil penelitian Mochammad Choirur Roziqin dan kawan-kawan, analisis sistem
perlu dilakukan karena banyaknya keluhan pengguna ePuskesmas yang merasa tidak
puas dengan apa yang sistem jalankan. Ketidakpuasaan sebagaian pengguna
tersebut terlihat dengan ketidakpercayaan pengguna terhadap informasi yang
dihasilkan oleh sistem (Roziqin et al., 2021). Menurut Ignatius Djuniarto,
keberadaan SIMPUS ini mempunyai beberapa kendala. Sarana penunjang yang masih
belum memadai, SIMPUS masih perlu di back
up dengan rekam medis yang manual, sehingga mereka mengeluhkan adanya
waktu, tenaga, pikiran dan biaya yang dikeluarkan menjadi berlipat.
Ketidakteraturan operator dalam menginput data, juga menjadikan kendala, misal
operator tidak memasukkan nama lengkap, alamat dan tanggal lahir. Timbul
pemikiran perlunya melakukan analisis untuk melihat seberapa perlu dan sejauh
mana ePuskesmas perlu diimplementasikan (Djuniarto, 2019). Dari kedua penelitian tersebut
terlihat masih banyak kendala dalam penerapan ePuskesmas sehingga penerimaannya
masih dianggap masih rendah bagi kinerja petugas kesehatan.
Sebuah
metode yang digunakan untuk mengukur sumber daya manusia terhadap kinerja
petugas adalah HRSC (Human Resources Scorecard).
Tujuan utamanya HRSC adalah Balance
Scorecard yang dikembangkan oleh Departemen SDM untuk menyelaraskan
strategi pengelolaan SDM dengan strategi pengelolaan SDM dengan strategi
perusahaan sekaligus untuk mengukur kinerja dan konstribusi SDM dalam mendukung
pencapaian strategi perusahaan(Maddukelleng, 2015).�
Kinerja memiliki beberapa indikator yaitu kualitas, kuantitas, kehadiran,
supervisi dan konservasi (Susanti, 2013).
Puskesmas
Kecamatan Kepulauan Seribu Utara merupakan tipe Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP) yang beralamat di Jl. Dermaga Pulau
Kelapa Rt.006/04 Kelurahan Pulau Kelapa, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara Kota Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu-Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta. Puskesmas
Kecamatan Kepulauan Seribu Utara memiliki 16 poliklinik, rekam medis atau
pendaftaran, rumah bersalin, farmasi, laboraturium. Puskesmas Kecamatan
Kepulauan Seribu Utara mulai menggunakan ePuskesmas sejak 2019-sekarang.
Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu Utara Mengutamakan pelayanan yang bermutu
dengan mengdepankan kepuasan pelanggan sesuai dengan prosedur mutu dalam
indikator kinerja yang terus berkembang sesuai dengan peraturan yang berlaku,
kemajuan teknologi dan isu terkini.
Berdasarkan permasalahan ini peneliti berkeinginan untuk
membahas mengenai Tinjauan Kinerja Pegawai dalam Menggunakan ePuskesmas di Puskesmas Kecamatan Kepulauan
Seribu Utara.�
METODE PENELITIAN
Penelitian
ini dengan menggunakan survei dan kuesioner dengan pendekatan kuantitatif� yaitu untuk mengetahui Kinerja Pegawai dalam
menggunakan ePuskesmas. Populasi merupakan seluruh petugas kinerja yang
menggunakan ePuskesmas di Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu Utara yang
berjumlah 30 petugas. Penelitian ini adalah 30 petugas kinerja yang menggunakan
ePuskesmas teknik sampel yang digunakan adalah Sampling Jenuh, dimana semua
populasi dijadikan anggota sampel. Pengumpulan data pada penelitian ini dengan
teknik pengisian sendiri dan memakai instrumen kuesioner. Penelitian
menganalisis data dengan menggunakan SPSS.
Standar Akuntansi
berpengaruh terhadap Penyetaraan pelaporan Akuntansi, di mana dimensi atau
indikator Standar Akuntansi adapun indikator berpengaruh terhadap dimensi atau
indikator Penyetaraaan Pelaporan Akuntansi (Pengakuan, Pengukuran, Pelaporan,
Pengungkapan (Indira, et al. 2020).
Tabel� 1
Karakteristik Petugas Berdasarkan Umur di Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu
Utara Yang Menggunakan ePuskesmas
Variabel |
Jumlah |
Mean |
Median |
SD |
Minimum |
Maximum |
95%CI |
Umur |
30 |
32 |
30.50 |
6.425 |
23 |
48 |
29.63-34.43 |
Tabel 1 didapatkan hasil
karakteristik petugas berdasarkan umur di Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu
Utara yang menggunakan ePuskesmas yaitu rata-rata usia 32 tahun, median 30.50
tahun, standar deviasi 6.425 tahun, umur termudah 23 tahun umur tertua 48 tahun
dan 95%Confidence Interval adalah
29.63 � 34.43 tahun.
Berdasarkan hasil
penelitian, didapatkan karakteristik umur petugas Puskesmas di Kecamatan
Kepulauan Seribu Utara yaitu rata-rata usia 32 tahun, median 30.50 tahun,
standar deviasi 6.425 tahun, umur termudah 23 tahun umur tertua 48 tahun dan
95%Confidence Interval adalah 29.63 � 34.43 tahun. Tini Jumariah dan Budhi
Mulyadi���� menyatakan bahwa kinerja
petugas seseorang karena kinerja dapat merosot seiring dengan bertambahnya usia
akan tetapi pada usia yang produktif untuk bekerja (Jumariah & Mulyadi, 2017). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Andhika Debora M.Sitorus yang didapatkan hasil pada penelitiannya, bahwa
petugas pada usia 23-55 tahun memiliki peranan yang penting dalam melakukan
aktifitas dalam mencapai tujuan paling tinggi sebesar 53.3% (Sitorus, 2012).
Tabel� 2
Karakteristik Petugas Berdasarkan Jenis Kelamin di Puskesmas Kecamatan
Kepulauan Seribu Utara Yang Menggunakan ePuskesmas
Jenis Kelamin |
Jumlah |
Persentase |
Laki-Laki |
13 |
43,3% |
Perempuan |
17 |
56,7% |
Total |
30 |
100% |
Tabel 2 dapat dilihat bahwa
jenis kelamin pada petugas perempuan lebih banyak dari pada petugas laki �
laki, yaitu sebanyak sebanyak 17 petugas perempuan dengan persentase 56.7%,
sedangkan pada petugas laki � laki sebanyak 13 petugas dengan persentase 43.3%.
Karakteristik jenis kelamin,
didapatkan bahwa jenis kelamin pada petugas perempuan lebih banyak dibandingkan
jenis kelamin laki-laki, yaitu 17 petugas perempuan dengan persentase 56.7%,
sedangkan pada petugas laki-laki sebanyak 13 petugas dengan persentase 43.3%.
Nova Syafira Ariyanti dkk menyatakan bahwa petugas laki - laki dan perempuan
menurut kondisinya memiliki kesamaan. Tidak jarang melihat pekerjaan laki-laki
yang dikerjakan oleh perempuan, begitu pula sebaliknya (Ariyanti et al., 2020). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Stella Kolibu dalam penelitiannya diperoleh hasil bahwa petugas perempuan
lebih baik dengan persentase sebesar 85.5% sedangkan untuk petugas laki-laki
sebesar 14.5%, hal tersebut dibuktikan bahwa persentase jawaban petugas
perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki, yaitu petugas perempuan mengacu
juga pada karakteristik jenis kelamin ini bisa menjadi salah satu faktor
individual yang mempengaruhi kinerja seseorang (Stella Kandou, Grace E. C. Korompis, 2021).
Tabel� 3
Karakteristik Petugas Berdasarkan Pendidikan Terakhir di Puskemas Kecamatan Kepulauan
Seribu Utara Yang Menggunakan ePuskesmas
Pendidikan Terakhir |
Jumlah |
Persentase |
D3 |
17 |
56,7% |
S1 |
7 |
23,3% |
SMA |
6 |
20,0% |
Total |
30 |
100% |
Tabel 3 didapatkan
pendidikan terakhir terbanyak yaitu pada pendidikan D3 sebanyak 17 petugas
dengan persentase 56.7% sedangkan pendidikan terbanyak kedua yaitu S1 sebanyak
7 petugas dengan persentase 23.3% dan pendidikan terendah yaitu SMA sebanyak 6
petugas dengan persentase 20.0%.
Karakteristik pendidikan
terakhir, didapatkan bahwa pendidikan terakhir pada petugas D3 dengan
persentase 56.7%, petugas S1 dengan persentase 23.3% dan petugas SMA dengan
persentase 20.0%. Tini Jumariah dan Budhi Mulyadi menyatakan pendidikan
terakhir sangat berpengaruh terhadap pelayanan kinerja petugas kesehatan
semakin dia berpendidikan maka semakin bijaksana dalam menyampaikan pendapat
dan bertutur kata pada pasien begitu juga dengan kompetensi yang dimilikinya (Jumariah & Mulyadi, 2017). Hal ini sejalan dengan penelitian oleh Stella
Kolibu, Grace E C Korompis & Grace D Kandou, dalam penelitiannya diperoleh
hasil bahwa pendidikan terakhir D3 yaitu 73.5%, hal tersebut dibuktikan bahwa
kinerja petugas kesehatan terhadap pelayanan Kesehatan kepada masyarakat
menunjukkan bahwa tingkat pendidikan paling dominan adalah D3 (Stella Kandou, Grace E. C. Korompis, 2021).
Variabel |
Jumlah |
Mean |
Median |
SD |
Minimum |
Maximum |
95%CI |
Lama Bekerja |
30 |
6.80 |
6 |
3.517 |
1 |
15 |
5.49-8.11 |
Tabel� 4 Karakteristik
Petugas Berdasarkan Lama Bekerja di Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu Utara
Yang Menggunakan ePuskesmas
Tabel 4 didapatkan hasil
karakteristik petugas berdasarkan lama bekerja di Puskesmas Kecamatan Kepulauan
Seribu Utara yang menggunakan ePuskesmas yaitu rata-rata 6.80 tahun, median 6
tahun, standar deviasi 3.517 tahun, lama bekerja termudah yaitu 1 tahun, lama bekerja
tertua yaitu 15 tahun dan 95% Confidence
Interval adalah 5.49 � 8.11 tahun.
�Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan
karakteristik lama bekerja petugas Puskesmas di Kecamatan Kepulauan Seribu
Utara yaitu rata-rata lama bekerja 6.80 tahun, median 6 tahun, standar deviasi
3.517 tahun, lama bekerja termudah 1 tahun lama bekerja tertua 15 tahun dan 95%
Confidence Interval adalah 5.49 �
8.11 tahun. Tini Jumariah dan Budhi Mulyadi menyatakan lama bekerja seseorang
bekerja juga belum tentu membuktikan bahwa seseorang tersebut paahm dan
mengerti tentang program Puskesmas (Jumariah & Mulyadi, 2017). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Ahmad Farizal Lutfi� yang didapatkan
hasil pada penelitiannya, bahwa petugas yang lama bekerja >5 tahun, lama
kerja akan menunjukkan lebih banyak pengalaman kerja yang diperoleh dan proses
berperilaku serta berpikir yang semakinmatang dipengaruhi oleh pengalaman
setiap harinya (Farizal, 2019).
Tabel 5 kinerja petugas Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu Utara
berdasarkan kualitas yang menggunakan ePuskesmas
Indikator Kualitas |
Jumlah |
Persentase |
Baik |
29 |
96.7% |
Tidak Baik |
1 |
3.3% |
Total |
30 |
100% |
Berdasarkan 5 diatas
didapatkan hasil rekapan mengetahui kinerja petugas Puskesmas Kecamatan
Kepulauan Seribu Utara dilihat dari indikator kualitas 29 petugas� (96.7%) menyatakan baik dan 1 petugas (3.3%)
menyatakan tidak baik.
Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan terhadap indikator kualitas diketahui bahwa 29 petugas (96.7%)
menyatakan baik dan 1 petugas (3.3%) menyatakan tidak baik. Indikator kualitas
meliputi konsentrasi dalam bekerja, pekerjaan yang dilakukan selalu benar,
penampilan petugas yang selalu rapih, kesesuain hasil kerja dengan petugas yang
diberikan (Susanti, 2013). Hal ini sejalan dengan penelitian Nur Abib Asriyanto
yang mengatakan bahwa hasil pengelolaan data kuesioner menunjukkan jawaban
untuk indikator kualitas adalah 39 petugas (74%) menyatakan baik, 7 petugas
(14%) menyatakan cukup, 6 petugas (13%) menyatakan kurang (Asriyanto, 2013). Disimpulkan bahwa kinerja dihasilkan serta
kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan petugas di Puskesmas
Kecamatan Kepulauan Seribu Utara.
Tabel 6� kinerja petugas Puskesmas
Kecamatan Kepulauan Seribu Utara berdasarkan kuantitas yang menggunakan
ePuskesmas
Indikator Kuantitas |
Jumlah |
Persentase |
Baik |
27 |
90.0% |
Tidak Baik |
3 |
10.0% |
Total |
30 |
100% |
Berdasarkan 6 diatas
didapatkan hasil rekapan mengetahui kinerja petugas Puskesmas Kecamatan
Kepulauan Seribu Utara dilihat dari indikator kuantitas 27 petugas (90.0%)
menyatakan baik dan 3 petugas (10.0%) menyatakan tidak baik.
Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan terhadap indikator kuantitas diketahui bahwa 27 petugas (90.0%)
menyatakan baik dan 3 petugas (10.0%) menyatakan tidak baik. Indikator
kuantitas meliputi ketetapan waktu pekerjaan, dapat menyelesaikan tugas dengan
alokasi waktu yang telah ditetapkan, insiatif dalam melaksanakan pekerjaan
tanpa perintah atasan, bersedia lembur bila pekerjaan tidak diselesaikan tepat
waktu (Susanti, 2013). Hal ini sejalan dengan penelitian Nur Abib Asriyanto
yang mengatakan bahwa hasil pengelolaan data kuesioner menunjukkan jawaban
untuk indikator kuantitas adalah 43 petugas (81%) menyatakan baik, 6 petugas
(11%) menyatakan cukup, 4 petugas (8%) menyatakan kurang (Asriyanto, 2013). Disimpulkan bahwa kinerja menampilkan banyaknya
jumlah tipe pekerjaan yang dicoba dalam sesuatu waktu sehingga efisiensi serta
daya guna bisa terlaksana cocok dengan tujuan Puskesmas Kecamatan Kepulauan
Seribu Utara.
Tabel 7 kinerja petugas Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu Utra
berdasarkan kehadiran yang menggunakan ePuskesmas
Indikator Kehadiran |
Jumlah |
Persentase |
Baik |
30 |
100.0% |
Tidak Baik |
0 |
0% |
Total |
30 |
100% |
Berdasarkan 7 diatas didapatkan
hasil rekapan mengetahui kinerja petugas Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu
Utara dilihat dari indikator kehadiran 30 petugas (100.0%) menyatakan baik dan
0 petugas (0%) menyatakan tidak baik.
Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan terhadap indikator kehadiran diketahui bahwa 30 petugas (100.0%)
menyatakan baik dan 0 petugas (0%) menyatakan tidak baik. Indikator kehadiran
mengukur tingkat kedisplinan dan pada umunya disiplin kerja yang rendah pada
pegawai dapat tercermin dari kebiasaan pegawai yang suka terlambat dalam
berkerja (Rivai, 2012). Hal ini sejalan dengan penelitian Hijriah terhadap
indikator kehadiran yang menyatakan bahwa 60 petugas (63.8%) menyatakan baik
dan 34 petugas (36.2%) menyatakan tidak baik (Hijriah, 2021). Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa
dengan pekerjaan dengan tepat waktu, taat pada aturan, tingkat kehadiran dan
keterlambatan pada petugas di Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu Utara.
Tabel 8 kinerja petugas Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu Utara
berdasarkan supervisi yang menggunakan ePuskesmas
Indikator Supervisi |
Jumlah |
Persentase |
Baik |
13 |
43.3% |
Tidak Baik |
17 |
56.7% |
Total |
30 |
100% |
Berdasarkan 8 diatas
didapatkan hasil rekapan mengetahui kinerja petugas Puskesmas Kecamatan
Kepulauan Seribu Utara dilihat dari indikator supervisi 13 petugas (43.3%)
menyatakan baik dan 17 petugas (56.7%) menyatakan tidak baik.
�Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
terhadap indikator supervisi diketahui bahwa 13 petugas (43.3%) menyatakan baik
dan 17 petugas (56.7%) menyatakan tidak baik. Indikator supervisi meliputi
perencanaan, pengarahan, pelatihan, pengamatan dan penilaian terhadap suatu pekerjaan
(Rahmawati, 2016). Hal ini sejalan dengan penelitian Yeni Rahma
Husniyawati terhadap indikator supervisi yang menyatakan bahwa 21 petugas
(27.3%) menayatakan baik, 55 petugas (71.4%) menyatakan cukup, 1 petugas (1.3%)
menyatakan kurang (Husniyawati, 2011). Disimpulkan bahwa pengawasan pengendalian dengan
tujuan agar penampilan kerja sesuai dengan harapan dengan memanfaatkan
kecerdasan dan bakat (talenta) seseorang serta memfasilitas sumber daya dengan
perhatian agar petugas pelaksana dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik
sesuai kapasitasnya sehingga tercapai tujuan dan sasaran di Puskesmas Kecamatan
Kepulauan Seribu Utara.
Tabel 9 kinerja petugas Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu Utara
brerdasarkan konservasi yang menggunakan ePuskesmas
Indikator Konservasi |
Jumlah |
Persentase |
Baik |
25 |
83.3% |
Tidak� Baik |
5 |
16.7% |
Total |
30 |
100% |
Berdasarkan 9 diatas
didapatkan hasil rekapan mengetahui kinerja petugas Puskesmas Kecamatan
Kepulauan Seribu Utara dilihat dari indikator konservasi 25 petugas (83.3%)
menyatakan baik dan 5 petugas (16.7%) menyatakan tidak baik.
Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan terhadap indikator konservasi diketahui bahwa 25 petugas (83.3%)
menyatakan baik dan 5 petugas (16.7%) menyatakan tidak baik. Indikator
konservasi meliputi upaya perlindungan dan pengelolaan yang hati-hati terhadap
lingkungan dan fasilitas area kerja sekitar (Mangkunegara, 2017). Hal ini sejalan dengan penelitian Ridha Canggih
Pristian terhadap indikator konservasi yang menyatakan 41 petugas (58.57%)
menyatakan baik, 29 petugas (41.43%) menyatakan tidak baik (Pristian, 2011). Disimpulkan petugas memiliki tanggung jawab terhadap
pekerjaan sehingga melakukan pemeliharaan dan tidak melakukan pemborosan serta
kerusakan di Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu Utara.
Tabel 10 Kinerja Petugas Dalam Menggunakan ePuskesmas
Kategori
Total Indikator |
N |
Persentase |
Baik |
18 |
60.0% |
Tidak Baik |
12 |
40.0% |
Total |
30 |
100% |
Berdasarkan 10 diatas
didapatkan hasil rekapan kinerja pegawai dalam menggunakan ePuskesmas
didapatkan keseluruhan persentase variabel kinerja berdasrkan 5 indikator,
yaitu indikator kualitas, kuantitas, kehadiran, supervisi dan konservasi
didapatkan hasil bahwa kinerja pegawai dalam menggunakan ePuskesmas dalam
kategori baik dengan persentase 60% dan dalam kategori tidak baik dengan
persentase 40%.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kinerja petugas yang menggunakan ePuskesamas dengan indikator kualitas,
kuantitas, kehadiran, supervisi dan konservasi diketahui bahwa sebanyak 18
petugas (60.0%) mempunyai kinerja yang baik dan 12 petugas (40.0%) mempunyai
kinerja yang tidak baik. Penilaian kinerja umumnya hanya menilai hasil fisik,
tetapi pelaksanaan pekerjaan perlu dipertimbangkan secara keseluruhan kinerja (Suprihanto, 2006). Hal ini sejalan dengan penelitian Susanti terhadap
indikator kualitas, kuantitas, kehadiran, supervisi dan konservasi yang
menyatakan 7 petugas (63.3%) mempunyai kinerja yang baik, 4 petugas (36.4%)
mempunyai kinerja yang tidak baik (Susanti, 2013). Disimpulkan kinerja dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan tanggung jawab yang di berikan di Puskesmas Kecamatan Kepulauan
Seribu Utara.
Penelitian
diatas dapat disimpulkan� bahwa
karakteristik petugas berdasarkan umur di Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu
Utara yang menggunakan ePuskesmas yaitu rata-rata usia 32 tahun, median 30.50
tahun, standar deviasi 6.425 tahun, umur termudah 23 tahun umur tertua 48 tahun
dan 95%Confidence Interval adalah 29.63 � 34.43 tahun, berdasarkan jenis
kelamin, jenis kelamin pada petugas perempuan sebanyak 56.7% (17 petugas)
sedangkan pada petugas laki-laki sebanyak 43.3% (13 petugas) dilihat pendidikan
terakhir terbanyak yaitu pada pendidikan D3 sebanyak 56.7% (17 petugas)
sedangkan pendidikan terbanyak kedua yaitu S1 sebanyak 23.3% (7 petugas) dan
pendidikan terendah yaitu SMA sebanyak 20.0% (6 petugas), dan dilihat dari lama
bekerja di Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu Utara yang menggunakan
ePuskesmas yaitu rata-rata 6.80 tahun, median 6 tahun, standar deviasi 3.517
tahun, lama bekerja termudah yaitu 1 tahun, lama bekerja tertua yaitu 15 tahun
dan 95% Confidence Interval adalah 5.49 � 8.11 tahun.
Kinerja
petugas Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu Utara dilihat dari indikator
kualitas 29 petugas (96.7%) menyatakan baik dan 1 petugas (3.3%) menyatakan
tidak baik. Kinerja petugas Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu Utara dilihat
dari indikator kuantitas 27 petugas (90.0%) menyatakan baik dan 3 petugas
(10.0%) menyatakan tidak baik. Kinerja petugas Puskesmas Puskesmas Kecamatan
Kepulauan Seribu Utara dilihat dari indikator kehadiran 30 petugas (100.0%)
menyatakan baik dan 0 petugas (0%) menyatakan tidak baik.� Kinerja petugas Puskesmas Kecamatan Kepulauan
Seribu Utara dilihat dari indikator supervisi 13 petugas (43.3%) menyatakan
baik dan 17 petugas (56.7%) menyatakan tidak baik.
Kinerja
petugas Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu Utara dilihat dari indikator
konservasi 25 petugas (83.3%) menyatakan baik dan 5 petugas (16.7%) menyatakan
tidak baik. Kinerja pegawai dalam menggunakan ePuskesmas didapatkn keseluruhan
persentase variabel kinerja berdasarkan 5 indikator, yaitu indikator kualitas,
kuantitas, kehadiran, supervisi dan konservasi didapatkan hasil bahwa kinerja
pegawai dalam menggunakan ePuskesmas dalam kategori baik sebanyak 18 petugas
(60.0%) dan kategori tidak baik sebanyak 12 petugas (40.0%).
DAFTAR PUSTAKA
Ariyanti, N. S., Wiyono, B. B.,
Timan, A., Burhanuddin, B., & Mustiningsih, M. (2020). Perbedaan Tingkat
Kinerja Ditinjau Dari Jenis Kelamin Pegawai Tata Usaha Di Perguruan Tinggi.
Jurnal Administrasi Dan Manajemen Pendidikan, 3(3), 233�238.
https://doi.org/10.17977/um027v3i32020p233
Asriyanto, N. A. (2013). Pengaruh
Motivasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan CV. Kalika Intergraha
Di Semarang.
Djuniarto, I. (2019). Analisis Model
Penerimaan Teknologi Simpus E-Health Di Puskesmas Bantul, Yogyakarta. Jurnal
Stikes Wirahusada, 08(1), 14�25.
http://jurnal.stikeswirahusada.ac.id/mikki/article/viewFile/166/126
Farizal, A. (2019). Hubungan Lama
Masa Kerja Tenaga Kesehatan Dengan Kemampuan Triase Hospital Di Instalasi Gawat
Darurat. Kes, 27(2), 1�10.
Hakam, F. (2016). Analisis,
Perancangan dan Evaluasi Sistem Informasi Kesehatan.
Hijriah. (2021). Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kinerja Pegawai UPT Puskesmas Galesong. Jurnal Kesehatan
Masyarakat, 1(2), 6�9.
Husniyawati, Y. R. (2011). Analisis
Pengaruh Motivasi, Komitmen Dan Faktor Organisasi Terhadap Kinerja Kader
Posyandu (Studi tentang Peningkatan Partisipasi Ibu Balita di Posyandu Wilayah
Kerja Puskesmas Sidotopo Wetan Kota Surabaya). Journal of Food Science, 76(8),
28. https://doi.org/10.1111/j.1750-3841.2011.02348.x
Jumariah, T., & Mulyadi, B.
(2017). Peran Perawat Dalam Pelaksanaan Perawatan Kesehatan Masyarakat. Jurnal
Ilmu Keperawatan Indonesia, 7(1), 182�188.
Kemekes RI. (2019). Peraturan Menteri
Kesehatan RI No 43 tahun 2019 tentang Puskesmas. Peraturan Menteri Kesehatan RI
No 43 Tahun 2019 Tentang Puskesmas, Nomor 65(879), 2004�2006.
Kemenkes RI. (2019). Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2019.
Αγαη, 8(5), 55.
Maddukelleng, A. (2015). TESIS
PEMETAAN HUMAN RESOURCE COMPETENCE ( HRC ) DALAM PERSPEKTIF HUMAN RESOURCE
SCORECARD ( HRSc ) PADA BAPPEDA KOTA MAKASSAR Andi Maddukelleng KONSENTRASI
MANAJEMEN PUBLIK PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PEMBANGUNAN PROGRAM PASCASARJANA.
Mangkunegara, A. P. (2017). Manajemen
Sumber Daya Manusia Perusahaan (cetakan Ke). PT Remaja Rosdakarya.
Pristian, R. C. (2011). Pengaruh
Motivasi Dan Disiplin Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Kehutanan Dan
Perkebunan Kabupaten Jepara. In Skripsi.
Rahmawati, N. (2016). ANALISIS PERAN
SUPERVISI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PUSKESMAS.
http://lib.unnes.ac.id/26220/1/6411412096.pdf
Rivai, V. (2012). Manajemen Sumber
Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori Ke Praktik. Raja Grafindo Persada.
Roziqin, M. C., Mudiono, D. R. P.,
& Amalia, N. (2021). Analisis Penerimaan Simpus Ditinjau dari Persepsi
Pengguna di Puskesmas Mojoagung dengan Metode TAM. Jurnal Teknologi Informasi
dan Ilmu Komputer, 8(1). Jurnal Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer (JTIIK),
8(1), 47�54. https://doi.org/10.25126/jtiik.202182907
Sitorus, A. D. M. (2012). Gambar
Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Pegawai Instalasi Laboratorium
Klinik RSUP Fatmawati Tahun 2012. Cd.
Stella Kandou, Grace E. C. Korompis,
G. D. K. (2021). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Petugas
Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) Di Puskesmas Wilayah Kerja Dinas
Kesehatan Minahasa Utara. Paradigma Sehat, Vol 9(Vol. 9 No. 3 (2021): Volume 9,
Nomor 3 Tahun 2021). http://ejournalhealth.com/index.php/PARADIGMA/article/view/54/40
Suprihanto, J. (2006). Perilaku
Organisasional. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Susanti, T. (2013). Studi tentang
kinerja petugas rekam medis di rumah sakit persatuan djamaah haji indonesia
yogyakarta artikel publikasi ilmiah. Studi Tentang Kinerja Petugas Rekam Medis
Di Rumah Sakit Persatuan Djamaah Haji Indonesia Yogyakarta.
Telkom Indonesia. (2016). Buku
Panduan Penggunaan Perangkat Lunak.
Thenu, V. J., Sediyono, E., &
Purnami, C. T. (2016). Evaluasi Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Guna
Mendukung Penerapan Sikda Generik Menggunakan Metode Hot Fit Di Kabupaten
Purworejo. Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia, 4(2), 129�138.
https://doi.org/10.14710/jmki.4.2.2016.129-138
This work is licensed under a Creative
Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. |