Volume 1, Nomor 5 , Mei 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
374
http://sosains.greenvest.co.id
MANAGEMEN PENDIDIKAN DALAM MENANAMKAN NILAI
KESANTUNAN SISWA MELALUI PEMBELAJARAN AKIDAH
AKHLAK
Rima Sholihati
Universitas Islam Nusantara Bandung
Diterima: 17
April 2021
Direvisi: 25 April
2021
Disetujui: 14 Mei
2021
Abstrak
Pembelajaran Akidah Akhlak adalah salah satu pembelajaran yang
mengarahkan siswa memiliki akhlak yang baik dan nilai santun,
namun sangat disayangkan fakta di lapangan masih banyak yang
belum mengerti tentang Akidah Ahlak. Salah satunya madrasah di
Kabupaten Garut yang tidak menjunjung tinggi nilai santun
peserta didik. Salah satu penyebabnya adalah guru Akidah Akhlak
masih belum optimal dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya dalam memberikan pendidikan pada peserta didik.
Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan hambatan-
hambatan guru Akidah Akhlak dalam menanamkan nilai santun
peserta didik pada kedua madrasah dan mendeskripsikan upaya
perbaikan yang dilakukan guru Akidah dalam menanamkan nilai
santun peserta didik pada kedua madrasah. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan
observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen
pembinaan Guru dalam pembelajaran Akidah Akhlak sangat
berpengaruh pada pelaksanaan nilai santun di Kabupaten Garut.
Untuk itu secara umum penulis merekomendasikan untuk guru
Akidah Akhlak Ma’arif dan An-Najat agar selalu mengupayakan
perbaikan-perbaikan dalam menanamkan nilai santun peseta didik.
Kata Kunci: Manajemen-Pembelajaran, Akidah Akhlak, Nilai
Santun.
Abstrak
Abstract Learning Akidah Akhlak is one of the lessons that directs
students to have good morals and polite values, but it is
unfortunate that the facts in the field there are still many madrasas
in Garut Regency that do not uphold the values of students'
courtesy, one of the reasons is that Akidah Akhlak teachers are
still not optimal in implementing it. duties and responsibilities in
providing education to students. The research objectives in this
study were 1) to describe the obstacles of Akidah Akhlak teachers
in instilling the values of courtesy of students in both madrasas. 2)
to describe the improvement efforts made by Akidah teachers in
instilling students' polite values in both madrasas. This study uses
a qualitative approach with descriptive methods. The data
collection techniques used were interviews and observation. The
results of this study indicate that the management of teacher
coaching in learning Akidah Akhlak is very influential on the
implementation of polite values in Garut district. For this reason,
in general, the authors recommend for Akidah Akhlak Ma'arif and
Managemen Pendidikan dalam Menanamkan Nilai
Kesantunan Siswa Melalui Pembelajaran Akidah Akhlak
2021
Rima Sholihati
375
Pendahuluan
An-najat teachers to always strive for improvements in instilling
the peseta students' polite values. The distribution of the results of
this study is expected to be useful for the two Islamic madrasahs
studied.
Keywords: Management Learning, Akidah Morals, Polite Values.
Fokus kajian dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana manjemen
pembelajaran Akidah Akhlak dalam menanamkan nilai kesantunan peserta didik. Sebagai
pertimbangan peneliti melakukan kajian yang ditulis oleh (Ardiansyah, 2020) dengan
judul “Manajemen Pembelajaran Akidah Akhlak Di MA Muhammadiyah Sukarame
Bandar Lampung yang berisi tentang bagaimana akhlak baik di MA Muhammadiyah
masih belum bisa di bentuk dan guru di MA Muhammadiyah dinilai kurang tegas dalam
menindak siswa yang kurang disiplin di kelas. Jika dibandingkan dengan penelitian yang
telah diteliti oleh Ardiansyah terdapat persamaan dalam kajian penilitian yang diteliti oleh
penulis yaitu tentang bagaimana cara memenej atau mengelola pembelajaran Akidah
Akhlak agar peserta didik mampu mengimplementasikan akhlak sesuai Ajaran Agama
Islam.
Manajemen sebagai suatu disiplin ilmu yang sangat erat kaitannya dengan ilmu-
ilmu lain, seperti filsafat, psikologi, sosial, budaya, sosiologi dan teknologi, bahkan ilmu
manajemen banyak mendapat konstribusi dari disiplin ilmu yang lain menurut Hamalik
dalam (Rosad, 2019) dan salah satu yang paling penting diantaranya adalah manajemen
pendidikan.
Manajemen pendidikan menduduki posisi vital dalam dunia pendidikan.
Manajemen dapat diibaratkan sebagai “ruh” yang akan menggerakan hidup raga
pendidikan. Sukses gagalnya dunia pendidikan meraih cita-cita dan tujuan sangat
ditentukan sejauh mana manajemen dijalankan dengan baik. Kegagalan manajemen sudah
dipastikan menyebabkan gagalnya upaya pencapaian tujuan pendidikan (Diana, 2017).
Managemen pendidikan bukan hanya dilakukan secara offline saja tetapi juga dilakukan
secara online. Dengan pesatnya perkembangan Internet, sistem informasi pendidikan
menjadi lebih umum sejalan dengan manajemen yang lebih baik untuk menghasilkan
pendidikan yang lebih baik (Yang et al., 2020). Untuk itu managemen pendidikan di
sekolah sudah modern.
Managemen pendidikan yang dibentuk disekolah contohnya dalam organisasi
yang ada di sana. Merancang organisasi sama saja dengan menggambar garis komunikasi
yang rapi dan mendistribusikan tanggung jawab sesuai dengan tipologi yang telah
ditentukan sebelumnya, juga dikenal sebagai konfigurasi (Magalhaes, 2020). Menurut
Richard buchanan dalam (Magalhaes, 2020) desain organisasi biasanya tidak terkait
dengan peran organisasi dalam masyarakat atau dengan penyakit sosial yang disebabkan
oleh organisasi, poin yang dikemukakan dengan ahli.
Salah satu pendidikan yang paling penting adalah pendidikan karakter.
Pendidikan karakter pertama kali adalah keluarga. Tampaknya tidak dapat disangkal lagi
bahwa keluarga mempunyai pengaruh yang besar dalam sosialisasi pendidikan karakter
bagi anak. Anak manusia yang diasuh dengan kasih sayang juga akan memiliki ikatan
kasih sayang yang kuat dengan orangtuanya (emotional bonding) dan cenderung menjadi
anak yang patuh (obedience) dibandingkan anak yang lemah ikatan emosionalnya
(Nurdin & Sauri, 2012).
Berbeda ketika berada di lingkungan sekolah, adanya fakta kalau semakin banyak
bukti yang menunjukkan bahwa sekolah dapat membuat perbedaan dalam pengembangan
karakter anak-anak (Hasibuan, Syah, & Marzuki, 2018). Pentingnya pendidikan karakter
Volume 1, Nomor 5 , Mei 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
376
http://sosains.greenvest.co.id
ini adalah kearifan dari keanekaragaman nilai dan budaya kehidupan bermasyarakat
untuk membangun peradaban bangsa (Isnaini, 2018). Karakter akan terbentuk
berdasarkan perilaku dan sikap kehidupan kita sehari-hari, seperti perbuatan dan
perkataan, bagaimana cara menangani masalah, dan bagaimana berhubungan atau
berkomunikasi dengan orang lain (Purba, 2014).
Upaya pembentukan karakter sangat penting untuk mengelola pribadi peserta
didik dari hal-hal negatif. Karakter yang terbangun diharapkan akan mendorong setiap
manusia untuk mengerjakan sesuatu dengan suara hatinya. Dalam kajian kebudayaan,
nilai merupakan inti dari setiap kebudayaan. Dalam konteks tersebut, khususnya nilai-
nilai moral yang merupakan sarana pengatur dari kehidupan bersama, sangat menentukan
setiap kebudayaan. Lebih-lebih di era globalisasi yang yang menjadikan hubungan antar
dunia terbuka luas, ikatan nilai-nilai moral mulai melemah, masyarakat mengalami
multikrisis yang dimensional, dan krisis yang dirasakan sangat parah adalah krisis nilai-
nilai moral Nurul Zuriah dan Fatna Yustianti dalam (Khotimah, 2017). Pendidikan
karakter di Indonesia dan Islam bukanlah sesuatu yang berbeda, sebagaimana Pancasila
dan Islam bukanlah sesuatu yang layak untuk dipertentangkan (Taufiqur Rahman & Siti
Masyarafatul Manna Wassalwa, 2019).
Satu mata pelajaran khusus terkait pembinaan karakter, yaitu Akidah Akhlak.
Selain itu, pendidikan Islam harus menomor satukan sikap/moral daripada intelektual
dan tidak ada kegiatan yang lebih didahului oleh keimanan kepada Tuhan (Siddik, 2011).
Jika ditilik lebih lanjut, pelajaran Akidah Akhlak dan pendidikan karakter misi yang
sama, sebagaimana akhlak menurut Muhammad Al-Hufy yakni kemauan yang kuat untuk
melakukan kebaikan secara berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan (Nashir, 2013),
Adapun pendidikan karakter adalah proses penanaman kebiasaan yang baik, agar menjadi
kebiasaan (habit) dalam kehidupan sehari-hari (Hermino, 2014).
Negara kita dihadapkan dengan persoalan yang sangat serius, salah satunya
adalah gejala demoralisasi (peniadaan nilai dan moral) di masyarakat. Hal ini tentu
banyak dipengaruhi oleh teknologi yang semakin canggih, globalisasi dan modernisasi.
Pergeseran orientasi kepribadian yang mengarah pada perilaku amoral sudah tidak asing
di tengah masyarakat, rasa malu dan berdosa tidak dimilikinya, norma agama, norma
hukum, dan norma susila tidak lagi menjadi tuntutan dalam memiliki rasa tanggung jawab
untuk memelihara nilai nilai kemanusiaan.
Berkaitan dengan pembelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Aliyah memang
bukanlah satu-satunya yang menentukan akhlak peserta didik. Akan tetapi secara
substansional mata pelajaran Akidah Akhlak memiliki konstribusi yang sangat besar
terhadap penanaman akhlak peserta didik. Karena guru sebagai pengganti orangtua ketika
peserta didik berada di lingkungan madrasah, maka seorang guru berkewajiban mendidik,
membimbing dan mengarahkan peserta didik agar tujuan pendidikan agama dapat
tercapai (Darojah, 2016)
Banyak kasus yang kita temukan dari ketidaksantunan siswa di lingkungan
sekolah maupun masyarakat seperti ketidaksantunan dalam ucapan dan perilaku
diantaranya siswa tidak menghargai dan menghormati gurunya, membuli temannya,
mencelaikainya, bahkan melecehkannya, mengucapkan kalimat kotor, kalimat yang tidak
pantas sehingga temannya merasa tersakiti, permusuhan diantara siswa yang
mengakibatkan tawuran, tidak memiliki tata krama terhadap orang tua selalu
menyakitinya dengan perkataan yang kasar, tidak mentaati perintah guru dan
orangtuanya, mengganggu kenyamanan masyarakat seperti main gitar dan nongkrong di
malam hari, menggunakan kendaraan kebut-kebutan dan lain-lain. Permasalahan diatas
merupakan penyebab rendahnya peserta didik untuk dapat memahami dan mengamalkan
Managemen Pendidikan dalam Menanamkan Nilai
Kesantunan Siswa Melalui Pembelajaran Akidah Akhlak
2021
Rima Sholihati
377
ajaran agama Islam yang telah dipelajarinya. Maka seorang pendidik dituntut untuk
berpengetahuan yang baik dan berilmu serta mengajarkan atau mengamalkan dengan baik
pula.
Pendidik dan komite sekolah harus bekerja keras untuk dapat menciptakan
pembelajaran dan program yang baik, menciptakan program dan perencanaan yang baik
perlu adanya manajemen pembinaan guru. Hakikat manajemen adalah bagaimana sebuah
aktivitas bisa berjalan lebih teratur berdasarkan prosedur dan proses. Implementasinya
ketika pembelajaran seorang guru mampu memenejemen pembelajaran dengan baik maka
pembelajaran akan berjalan dengan baik, siswa akan aktif dan kreatif. Berdasarkan latar
belakang di atas peneliti akan menggali lebih dalam mengenai pembentukan nilai
kesantunan dalam lembaga pendidikan yang terimplementasikan dalam bahasa, sikap dan
perilaku sehari-hari baik dilingkungan sekolah maupun dalam proses pembelajaran
Akidah Akhlak. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan
judul “Manajemen Pendidikan Dalam Menanamkan Nilai Kesantunan SiswaMelalui
Pembelajaran Akidah Akhlak di Sekolah”.
Tujuan Penelitian pada penelitian ini adalah 1) untuk mendeskripsikan hambatan-
hambatan guru Akidah Akhlak dalam menanamkan nilai santun peserta didik pada kedua
madrasah. 2) untuk mendeskripsikan upaya perbaikan yang dilakukan guru.
Manfaat dari penelitian ini adalah mengetahui faktor faktor yang menyebabkan
peserta didik menjadi tidak santun dan mencari tahu bagaimana solusi untuk memperbaiki
moral peserta didik.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena data dalam penelitian ini
berupa hasil wawancara, pengamatan, dan penelaahan dokumen bukan berupa angka.
Dalam penelitian ini, secara umum peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif
kualitatif melalui pengamatan, wawancara, atau penelaahan dokumen, angket dan media
lainnya. Disamping itu juga penelitian ini juga termasuk penelitian eksploratif dengan
menggunakan metode naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi alamiah
(natural setting) Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian yang dilakukan oleh
peneliti di Madrasah Aliyah Ma’arif 1 Malangbong dan Madrasah Aliyah An-Najat
Kabupaten Garut antara lain Wawancara, Observasi, dan Dokumentasi.
Hasil Penelitian
Gambaran Umum Objek Penelitian
Madrasah Aliyah Ma’arif 1 Malangbong yang berlokasi di Jl. Bebedahan
Kompleks Lapang Cakrawati Desa Malangbong Kecamatan Malangbong Kabupaten
Garut Provinsi Jawa Barat, berada dibawah Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU
Cabang Garut dan Majelis Wakil Cabang Malangbong dengan Nomor: 4.014. dengan
gambaran sebagai beirkut ;
:
MA Ma’arif 1 Malaongbong
:
131232050050
:
Kompleks Lapang Cakrawati Desa Malangbong
Kabupaten Garut
Malangbong Kabupaten Garut
:
Swasta
:
A (Amat Baik
Volume 1, Nomor 5 , Mei 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
378
http://sosains.greenvest.co.id
Madrasah Aliyah An-Najat yang berlokasi di Jl. Sumursari Desa Sukasono
Kecamatan Sumursari Kecamatan Sukawening Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat
dengan gambaran/deskripsi sebagai berikut:
:
MA An-Najat
:
131232050031
:
Jl. Sumursari Desa Sukasono Kec Sukawening Kab.
Garut
:
Swasta
:
B (Baik)
Perencanaan guru Akidah Akhlak pada kedua madrasah telah merumuskan
beberapa program unggulan diantaranya menyusun serta menganalisis program tahunan,
program semester, silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menentukan bahan
ajar seperti menggunakan buku dari kemenag, buku erlangga, E Book, LKS dan lainya
dalam menanamkan nilai santun guru. Akidah Akhlak juga memadukan dengan kitab-
kitab klasik seperti kitab ta’lim muta’lim, akhlakulibanain, akhlakulibanat. Perencanaan
nilai santun unggulan pada kedua guru Akidah Akhlak pada siswa diantaranya
membiasakan menggunakan kalimat thayyibah dimanapun berada, membiasakan sholat
dhuha dan dzuhur berjama’ah, membiasakan menundukan kepala ketika berbicara atau
bertemu orang yang lebih tua, membiasakan membaca ayat Al-Qur’an sebelum
pembelajaran dimulai, membiasakan membaca salam ketika bertemu dan mushafahah
(bersalaman) dengan guru ketika hendak memasuki kelas.
Perencaanan program santun yang ada dikedua sekolah tersebut antara lain
merencanakan pengajian rutin bagi guru dan siswa setiap hari jum’at pagi, merencanakan
pengajian khusus guru yang diadakan satu bulan satu kali pada minggu ke 4, mengadakan
mushafahah (bersalaman) antara guru dan siswa di dekat gerbang awal, mengadakan
pesantren kilat Ramadhan dengan mengkaji kitab-kitab berkaitan dengan akhlak dan
syari’at islam, mengumpulkan dana untuk orang yang terkena musibah, mengadakan
program syahriyah yakni mengkaji ilmu agama satu bulan satu kali pada hari Rabu
minggu ke 4. Program nilai santun dalam ekstrakurikuler di kedua madrasah tersebut
diantaranya mengumpulkan dana untuk menjenguk siswa yang sakit, merencanakan
lailatul ijtima (malam perkumpulan siswa), merencanakan acara memperingati hari
bersejarah dalam islam, mengadakan LDKS satu tahun satu kali dan merencanakan
kegiatan pramuka untuk melatih kemandirian, kerjasama, pengorbanan, melatih bakat dan
mengajarkan trisatya dan dasa darma agar siswa dapat memiliki sikap santun. Manusia
yang dibekali dengan berbagai potensi yang dibawa sejak lahir yang semuanya itu tidak
tumbuh dan berkembang dengan sendirinya melainkan membutuhkan adanya suatu
usaha, yakni belajar atau dengan jalan pendidikan.
pelaksanaan dalam pembelajaran Akidah Akhlak di kedua madrasah diantaranya
melaksanakan program-program pembinaan guru Akidah Akhlak dalam menanamkan
nilai santun siswa dengan didukung baik bersama guru dan seluruh warga madrasah
diantaranya ia telah melaksanakan pembelajaran dengan efektif menggunakan
menejemen pembelajaran yakni kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan
penutup. Banyak metode yang keduanya menggunakan dalam pembelajaran Akidah
Managemen Pendidikan dalam Menanamkan Nilai
Kesantunan Siswa Melalui Pembelajaran Akidah Akhlak
2021
Rima Sholihati
379
Akhlak diantaranya metode ceramah, diskusi, problem solving, tanya jawab, dan
pemberian tugas. Adapun pembinaan akhlak dalam menanamkan nilai santun diantaranya
dengan metode keteladanan, metode nasihat, metode tamsil dan metode pembiasaan.
Dalam pelaksanaan pembelajaran Akidah Akhlak terdapat materi pelajaran yang merujuk
pada nilai santun siswa diantaranya materi induk akhlak terpuji seperti berani / syaja’ah,
adil dan bijaksana, jujur, benar dan amanah.
Pelaksanaan nilai santun unggulan pada kedua guru Akidah Akhlak pada siswa
diantaranya membiasakan menggunakan kalimat thayyibah dimanapun berada,
membiasakan sholat dhuha dan dzuhur berjama’ah, membiasakan menundukkan kepala
ketika berbicara atau bertemu orang yang lebih tua, membiasakan membaca ayat Al-
Qur’an sebelum pembelajaran dimulai, membiasakan membaca salam ketika bertemu dan
bersalaman dengan guru ketika hendak memasuki kelas. Adapun pelaksanaan program
santun yang ada dikedua sekolah tersebut antara lain merencanakan pengajian rutin bagi
guru dan siswa setiap hari jum’at pagi, melaksanakan pengajian khusus guru yang
diadakan satu bulan satu kali pada minggu ke empat, melaksanakan salaman antara guru
dan siswa di dekat gerbang awal, mengadakan pesantren kilat Ramadhan dengan
mengkaji kitab-kitanb berkaitan dengan akhlak dan syari’at Islam, mengumpulkan dana
untuk orang yang terkena musibah, mengadakan program syahriyah yakni mengkaji ilmu
agama satu bulan satu kali pada hari Rabu minggu ke empat. Program nilai santun dalam
ekstrakulikuler di kedua madrasah tersebut diantaranya mengumpulkan dana untuk
menjenguk siswa yang sakit, melaksanakan lailatul ijtima (malam perkumpulan siswa),
melaksanakann acara memperingati hari bersejarah dalam Islam, melaksanakan LDKS
satu tahun satu kali, dan melaksanakan kegiatan pramuka untuk melatih kemandirian,
kerjasama, pengorbanan, melatih bakat dan mengajarkan trisatya dan dasa darma agar
siswa dapat memiliki sikap santun. kesantunan siswa dalam ucapan atau ungkapan di
MA Ma’arif 1 dan MA AN-Najat Sukawening pada saat pembelajaran Akidah Akhlak
diantaranya sebagai berikut sesuai dengan indikator santun berbicara dalam Alquran
antara lain:
Tabel 1
kesantunan siswa dalam ucapan atau ungkapan di MA Ma’arif 1 dan MA AN-Najat
Sukawening pada saat pembelajaran Akidah Akhlak diantaranya sebagai berikut sesuai
dengan indikator santun berbicara dalam Alquran (Sofyan Sauri, 2017: 63).
No
Ungkapan / Ucapan
Santun siswa
Orang yang diajak
bicara
Indikator
santun
Prinsip berbicara
dalam
Alquran
1
Maaf pak mohon izin,
saya mau bertanya
Guru
Sopan
Qaulan Sadida
2
Mengucapkan
kalimat “bapak”
kepada guru Akidah
Akhlak tanpa
menyebut nama di
dalam kelas
Guru
Penghargaan
Qaulan karima
3
Mengucapkan
“terimakasih atas
pembelajarannya”
Guru
Jelas
Qaulan Sadida
Volume 1, Nomor 5 , Mei 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
380
http://sosains.greenvest.co.id
4
Assalamualaikum
(ketika masuk kelas)
Guru dan siswa
Penghargaan
Qaulan karima
5
Bismillah
(ketika mulai
pembelajaran)
Guru dan siswa
Penghargaan
Qaulan Karima
6
Membaca do’a
sebelum belajar
Guru dan siswa
Penghargaan
Qaulan Karima
7
Insyaallah saya akan
mengerjakan tugas
Guru dan siswa
Penghargaan
Qaulan Karima
8
Mohon maaf pak
(membuat kesalahan)
Guru
Menyentuh
hati
Qaulan Layyina
9
Astagfirullah (ketika
mendengar suatu hal
yang mengejutkan
Guru dan siswa
Lemah
lembut
Qaulan Karima
10
Innalilahi (ketika
terjatuh, mendapat
musibah dan
mendengar musibah)
Guru dan siswa
Lemah
lembut
Qaulan Karima
11
Alhamdulillah (ketika
selesai pembelajaran
dan ketika bersin)
Guru dan siswa
Lemah
lembut
Qaulan Karima
12
Masyaallah (ketika
melihat suatu hal
yang indah)
Guru dan Siswa
Lemah
lembut
Qaulan Karima
13
Beliau berpesan
untuk mengerjakan
ujikom 2 (ketika
mengumumkan tugas
dari seorang Guru)
Siswa
Penghormata
n
Qaulan Karima
14
Tunggu sebentar
Teman
Menyentuh
hati
Qaulan Layyina
15
Mohon bersabar
Teman
Menyentuh
hati
Qaulan Layyina
16
Untuk semuanya saya
minta perhatian
Teman
Lemah
lembut
Qaulan Masyura
17
Bagaimana baiknya
pak untuk tugas
selanjutnya?
Guru
Baik
Qaulan Ma’rufa
18
Apabila berguna
Teman
Baik
Qaulan Ma’rufa
19
Saya bersyukur
karena anda bisa
membantu saya
dalam menyelesaikan
tugas
Teman
Baik
Qaulan Sadida
20
Silahkan (ketika
meminjamkan
barang)
Teman
Benar
Qaulan Sadida
21
Bapak maaf
mengganggu
waktunya
Guru
Sopan
Qaulan Sadida
22
Saya sudah
mengerjakan tugas
yang bapak berikan
Guru
Jujur
Qaulan Sadida
Managemen Pendidikan dalam Menanamkan Nilai
Kesantunan Siswa Melalui Pembelajaran Akidah Akhlak
2021
Rima Sholihati
381
23
Terimakasih atas
bantunnya
Teman
Tepat
Qaulan Sadida
24
Saya sangat bahagia
bisa belajar dengan
bapak
Guru
Menyenangk
an
Qaulan Ma’rufa
25
Metode pembelajaran
ini sangat saya sukai
Guru
Mengesanka
n
Qaulan Baligha
26
Bagaimana kabarnya
pak?
Guru
Komunikatif
Qaulan Baligha
27
Saya suka pelajaran
Akidah Akhlak
Guru dan siswa
Optimis
Qaulan Masyura
28
Saya yakin, saya pasti
bisa memahami
pelajaran ini
Guru dan siswa
Optimis
Qaulan Masyura
29
Semoga kita dapat
bertemu kembali
Guru dan Siswa
Mengesanka
n
Qaulan Baligha
30
Mohon izin pak saya
berhalangan tidak
bisa mengikuti
pelajaran hari ini
Guru
Sopan
Qaulan Sadida
31
Sampai jumpa
Siswa
Mengesanka
n
Qaulan Baligha
32
Akidah Akhlak
adalah pelajaran yang
mudah
Siswa
Optimis
Qaulan Baligha
33
Lekas sembuh
Guru dan teman
Halus
Qaulan Ma’rufa
34
Hati hati di jalan
Guru dan teman
Bernada
lunak
Qaulan Masyura
35
Bisakah kamu
membantu saya
Siswa
Sopan
Qaulan Ma’rufa
36
Selamat pagi
Guru dan siswa
Komunikatif
Qaulan Baligha
37
Selamat siang
Guru dan siswa
Komunikatif
Qaulan Baligha
38
Saya bersyukur
karena telah
menyelesaikan tugas
Guru dan siswa
Baik
Qaulan Sadida
39
Ada yang bisa saya
bantu
Guru dan siswa
Menyentuh
hati
Qaulan Layyina
40
Sama sama
Guru dan siswa
Komunikatif
Qaulan Baligha
41
Permisi
Guru dan Siswa
Sopan
Qaulan Sadida
42
Tunggu sebentar
Siswa
Halus
Qaulan Layyina
43
Bolehkah saya
meminjam
penghapusmu?
Teman
Lemah
lembut
Qaulan Layyina
45
Bolehkah saya
meminta bantuanmu?
Teman
Lemah
lembut
Qaulan Layyina
46
Bolehkah saya
meminta pendapatmu
mengenai materi ini?
Teman
Lemah
lembut
Qaulan Layyina
47
Baik pak
Guru
Komunikatif
Qaulan Baligha
48
Semua guru di
sekolah kami adalah
guru teladan
Siswa dan Guru
Tepat dan
Adil
Qaulan sadida
Volume 1, Nomor 5 , Mei 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
382
http://sosains.greenvest.co.id
49
Bisakah kamu
membantu saya
dalam
menyelesaikan tugas
Akidah Akhlak
Siswa
Lemah
lembut
Qaulan Layyina
50
Sudah pak
Guru
Komunikatif
Qaulan Baligha
51
Belum pak
Guru
Komunikatif
Qaulan Baligha
52
Alhamdulillah
mengerti pak
Guru
Bagus
Qaulan Masyura
53
Maaf pak saya izin ke
kamar mandi
Guru
Sopan
Qaulan Sadida
54
Membaca do’a
sebelum belajar
Guru
Siswa
Baik
Qaulan Ma’rufa
56
Memberi salam
sebelum dan sesudah
presentasi
Guru dan siswa
Penghargaan
Qaulan karima
57
Saya tidak
menyontek pada saat
mengerjakan ulangan
Guru dan Siswa
Jujur
Qaulan Sadida
58
Saya melaporkan
kepada yang
berwenang jika
menemukan barang
Guru dan Siswa
Jujur
Qaulan Sadida
59
Saya berani
mengakui kesalahan
yang saya lakukan
Guru dan Siswa
Jujur
Qaulan Sadida
60
Saya mengerjakan
soal ujian tanpa
melihat jawaban
teman yang lain
Guru dan Siswa
Jujur
Qaulan Sadida
61
Saya tidak akan
berlaku curang
Guru dan Siswa
Jujur
Qaulan Sadida
62
Saya berani
mengakui kesalahan
yang saya lakukan
Guru dan Siswa
Jujur
Qaulan Sadida
63
Saya tidak
membeda-bedakan
kepada siapapun
Siswa dan Guru
Tepat dan
Adil
Qaulan sadida
64
Saya memberi salam
dan berjabat tangan
pada orang tua waktu
berangkat dan pulang
dari sekolah
Guru dan siswa
Penghargaan
Qaulan karima
65
Saya memberi salam
dan berjabat tangan
ketika bertemu guru
sekolah
Guru dan siswa
penghargaan
Qaulan karima
Pengawasan atau evaluasi guru Akidah Akhlak dalam menanamkan nilai santun
Managemen Pendidikan dalam Menanamkan Nilai
Kesantunan Siswa Melalui Pembelajaran Akidah Akhlak
2021
Rima Sholihati
383
pada siswa diantaranya memberikan latihan soal mengenai materi Akidah
Akhlak untuk meningkatkan pemahaman siswa. Dari segi Psikomotor guru terkadang
melakukan evaluasi dengan memberikan kuisioner penilaian diri dan penilaian antar
teman terkait perilaku yang sesuai dengan ajaran islam.
Pengawasan guru dalam menanamkan nilai santun menggunakan pendekatan
pada peserta didik. Evaluasi terhadap siswa yang kurang santun dalam pembelajaran
maupun di lingkungan sekolah adalah dengan cara menasehati dan memperingatkan,
apabila terjadi lagi ada teguran lebih keras untuk kerjasama dengan wali kelas, guru BP
dan orang tua agar dirumah dapat lebih memperhatikan anaknya dari perilakunya.
Evaluasi program khusus guru Akidah Akhlak dalam menanamkan nilai santun, berkerja
sama dengan pihak Osis untuk mengecek kehadiran siswa yang mengikuti sholat
berjama’ah dhuha dan dzuhur. Evaluasi program santun dikedua madrasah adalah dengan
adanya pengawasan yang intens dari semua guru dengan cara mengontrol, mengecek
kehadiran dan memberikan reward pada siswa untuk memotivasi. Evaluasi program
santun dari bidang EKSTRAKULIKULER adalah dengan adanya pengawasan dari pihak
osis dan bekerja sama dengan guru dalam mengontrol, mengecek kehadiran, mengecek
keikutsertaan dan memberi penghargaan pada siswa yang banyak berkontribusi dalam
mengikuti program ini.
Hambatan guru Akidah Akhlak pada kedua madrasah dalam pembelajaran
Akidah Akhlak khususnya dalam penanaman nilai santun siswa diantaranya terdapat
sebagian siswa yang tidak memiliki buku ajar, jam pelajaran yang sedikit, kurangnya
media pembelajaran, tempat tinggal siswa yang berbeda ada yang tinggal di ma’had dan
ada yang tidak pesantren sehingga terkadang pemahaman dalam materi pelajaran agak
jauh termasuk latar pendidikan yang berbeda seperti alumni dari SMP, MTs dan
sebagainya. Hambatan pemanaman nilai santun pada pembelajaran Akidah Akhlak
diantaranya terdapat sebagian siswa yang kurang sadar sehingga harus selalu diingatkan
dan dinasihati, adanya ketidaksadaran dari masyarakat di sekolah dalam menanamkan
nilai santun, karakter siswa yang berbeda-beda sehingga harus lebih banyak berfikir
solusi yang pantas untuk menanamkan nilai kesantunan terhadap siswa.
Peran keluarga dalam menanamkan nilai santun pada anaknya tidak terealisasikan
sehingga guru Akidah Akhlak harus mulai dari nol dalam mendidik siswa. Hambatan
dalam pelaksanaan program khusus yang dibuat oleh guru Malangbong tidak meratanya
kesadaran siswa maupun guru dalam melaksanakannya, masih adanya kurang istiqamah
dalam melaksanakannya, masih tergantung pada pengawasan guru. Hambatan dalam
program santun adalah kurangnya kerjasama antara pihak sekolah dan orangtua sehingga
masih ada orangtua yang kurang mendukung untuk diadakannya pesantren kilat pada
bulan Ramadhan. Hambatan dalam program santun dari Osis adalah kurangnya kerjasama
antara pihak sekolah dan orang tua sehingga masih ada orang tua yang kurang
mendukung untuk diadakannya program LDKS, Pramuka, lailatul ijtima dan acara
bersejarah dalam Islam.
Pembelajaran Akidah Akhlak dalam menanamkan nilai santun siswa pada
kedua madrasah tersebut sudah memiliki sistem nilai yang diharapkan, salah satunya nilai
teologis yaitu guru Akidah Akhlak yang mampu memberikan manfaat untuk siswa
dengan melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dalam membina siswa agar menjadi
manusia yang lebih baik.
merujuk dari sisi lain guru Akidah Akhlak dalam menanamkan nilai santun
siswa pada kedua madrasah tersebut, masih banyak kekurangan yang perlu diperhatikan
dan ditingkatkan guna menanamkan nilai santun pada siswa.
Volume 1, Nomor 5 , Mei 2021
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
384
http://sosains.greenvest.co.id
Kesimpulan
Berdasarkan uraian hasil penelitian tentang manajemen pembinaan guru Akidah
Akhlak dalam menanamkan nilai santun pada siswa di Madrasah Aliyah Ma’arif 1
Malangbong dan Madrasah Aliyah An-Najat Sukawening Kabupaten Garut, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa guru Akidah Akhlak pada kedua Madrasah Aliyah tersebut
dapat dikatakan baik dan mampu menerapkan fungsi-fungsi manajemen pembelajaran
yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengawasan atau evaluasi dalam menanamkan nilai
santun pada siswa. Hal ini sesuai dengan judul tesis yang dibuat oleh penulis yakni
“Manajemen Pendidikan Dalam Menanamkan Nilai Kesantunan Melalui Pembelajaran
Akidah Akhlak di Sekolah
Bibliography
Ardiansyah, Erwin. (2020). Manajemen Pembelajaran Akidah Akhlak Di Ma
Muhammadiyah Sukarame Bandar Lampung. Journal of Chemical Information and
Modeling, 21(1), 19.
Darojah, St. (2016). Metode Penanaman Akhlak dalam Pembentukan Perilaku Siswa MTs
N Ngawen Gunungkidul. Jurnal Pendidikan Madrasah, 1(2), 233244.
Diana, Nirva. (2017). Manajemen Pendidikan Berbasis Budaya Lokal Lampung (Analisis
Eksploratif Mencari Basis Filosofis). Analisis : Jurnal Studi Keislaman, 12(1), 183
208.
Hasibuan, Abdul Aziz, Syah, Darwyan, & Marzuki, Marzuki. (2018). Manajemen
Pendidikan Karakter Di Sma. Tarbawi: Jurnal Keilmuan Manajemen Pendidikan,
4(02), 191. https://doi.org/10.32678/tarbawi.v4i02.1230
Hermino, Agus. (2014). Managemen Kurikulum Berbasis Karakter Konsep, pendektan,
dan aplikasi. Bandung: Alfabeta.
Isnaini, Rohmatun Lukluk. (2018). Penguatan Pendidikan Karakter Siswa Melalui
Manajemen Bimbingan dan Konseling Islam. MANAGERIA: Jurnal Manajemen
Pendidikan Islam, 1(1), 3552. https://doi.org/10.14421/manageria.2016.11-03
Khotimah, Khusnul. (2017). MODEL Manajemen Pendidikan Karakter Religius Di Sdit
Qurrota A Yun Ponorogo A . Pendahuluan Akhlak mulia merupakan aspek penting
dalam mendidik anak . Bahkan suatu bangsa yang berkarakter juga ditentukan oleh
tingkat akhlak bangsanya . Dalam pandangan t. Muslim Heritage, 1(2), 371388.
Magalhaes, Rodrigo. (2020). The Resurgence of Organization Design and Its
Significance for Management Education. She Ji, 6(4), 482504.
https://doi.org/10.1016/j.sheji.2020.09.002
Nashir, Hendar. (2013). Pendidikan Karakter Berbasis Agama dan Budaya. Yogyakarta:
Multi Presindo.
Nurdin, Diding, & Sauri, Sofyan. (2012). Model Manajemen Pendidikan Nilai Berbasis
Sekolah, Keluarga, Dan Masyarakat. Jurnal Administrasi Pendidikan UPI, 14(1),
198203. https://doi.org/10.17509/ja p.v14i1.6722
Purba, Sukarman. (2014). Kepemimpinan Sukarman Purba. 6(1), 1116.
Rosad, Ali Miftakhu. (2019). Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Managemen
Sekolah. Tarbawi: Jurnal Keilmuan Manajemen Pendidikan, 5(02), 173.
https://doi.org/10.32678/tarbawi.v5i02.2074
Siddik, Dja’far. (2011). konsep dasar ilmu pendidikan islam. Bandung: Cita Pustaka.
Taufiqur Rahman, & Siti Masyarafatul Manna Wassalwa. (2019). Implementasi
Manajemen Pendidikan Karakter dalam Pembinaan Akhlak Peserta Didik. Jurnal
Pendidikan Islam Indonesia, 4(1), 114. https://doi.org/10.35316/jpii.v4i1.175
Yang, Dawei, Wang, Daojiang, Yang, Dongming, Dong, Qiwen, Wang, Ye, Zhou, Huan
Managemen Pendidikan dalam Menanamkan Nilai
Kesantunan Siswa Melalui Pembelajaran Akidah Akhlak
2021
Rima Sholihati
385
Daocheng, Hong. (2020). DevOps in practice for education management information
system at ECNU. Procedia Computer Science, 176, 13821391.
https://doi.org/10.1016/j.procs.2020.09.148
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike
4.0 International License.