JURNAL SOSIAL DAN SAINS VOLUME 3 NOMOR 8 2023 P-ISSN 2774-7018, E-ISSN 2774-700X |
|
|
PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG OAT PADA PEMBUATAN PUKIS
KUKUS TERHADAP SIFAT FISIK, UMUR SIMPAN, DAN DAYA TERIMA
KONSUMEN Sarah
Qorisu Salsabila Universitas Negeri
Jakarta, Indonesia
Email: [email protected]
|
|
|
Kata kunci: tepung oat; substitusi; umur simpan;
sifat fisik; kue pukis kukus keywords: oat flour; substitution; shelf life; physical properties; steamed pukis |
ABSTRAK Latar Belakang: bahan pangan yang cukup popular dibidang
kuliner adalah padi – padian. Salah satu cara memulai pola
hidup sehat adalah
mengganti makanan yang terbuat dari bahan dasar tepung terigu dengan oat. Sehingga pemanfaat teknologi
dalam mengolah makanan padi-padian begitu penting. Tujuan: untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh substitusi
tepung oat (avena sativa) terhadap sifat fisik, umur simpan dan daya terima
konsumen untuk aspek warna, rasa, aroma ukuran, dan tekstur Metode: metode yang digunakan ialah metode eksperimen hasil
yan didapat untuk menguji pengaruh persentase tepung oat pada aspek – aspek
organolepik dan sifat fisik. Sampel penelitian ini kue pukis kukus dengan
substitusi tepung oat dengan persentase 20%, 40% dan 60%. Hasil: Hasil yang diperoleh yaitu aspek warna
nilai terbaik sebesar 4,5 pada persentase tepung oat 20% aspek rasa oat 4,4
pada persentase tepung oat 20%, aspek rasa manis 4,4 pada persentase 20%,
pada aspek aroma oat 4,3 jatuh pada 2 persentase yaitu 20% dan 40%, dan untuk
ukuran pori 4,2 jatuh pada 2 persentase yaitu 20% dan 40%, tekstur dimulut
4,4 dengan persentase 20% dan tekstur dijari 4,4 pada persentase 40%. Hasil
tersebut dianalisis dengan Uji Friedman dengan taraf signifikansi α = 0,05.
Hasil penelitian berdasarkan uji hipotesis menggunakan Uji Friedman
menunjukan terdapat pengaruh substitusi tepung oat terhadap aspek warna,
rasa, aroma, dan tekstur pada produk Kue Pukis Kukus. Kesimpulan: dapat disimpulkan bahwa kue pukis kukus
substitusi tepung oat dengan persentase 20%, 40% dan 60% dapat diterima oleh
masyarakat. ABSTRACT Background: In the culinary world, one of the most popular food
ingredients is rice. One way to start a healthy lifestyle is to replace foods
made from wheat flour with oats. So that the use of technology in processing
grain food is so important Purpose: to evaluate the impact of oat flour
(avena sativa) substitution on the physical characteristics, shelf life, and
customer approval for features of color, taste, scent, size, and texture. Methods: The
experimental approach was employed in this investigation. The experimental
approach was employed in this investigation. The acquired results were used
to investigate how oat flour % affected organolepic features and physical
characteristics. Steamed pukis cakes with oat flour substitution at
percentages of 20%, 40%, and 60% made up the research sample. Results: The
results show that the oat flavor aspect, which has the best value at 4.4 on
the percentage of oat flour 20%, the sweetness aspect, which has the best
value at 4.4 at a percentage of 20%, the oat aroma aspect, which has the best
value at 4.3 falls at two percentages, namely 20% and 40%, and for a pore
size of 4.2 it falls at two percentages, namely 20% and 40%, 4.4 with a percentage of 20% for texture in
the mouth and 4.4 with a percentage of 40% for texture in the fingertips. The
Friedman test was used to assess these findings with a significance level of
0.05. The Steamed Pukis Cake product's color, flavor, scent, and texture were
all affected by the substitution of oat flour, according to the research's findings
based on hypothesis testing utilizing the Friedman Test. Conclusion: It can be
concluded that steamed pukis cake oat flour substitution with percentages of
20%, 40% and 60% is acceptable to the public. |
|
PENDAHULUAN
Dalam dunia kuliner, salah satu bahan
pangan yang cukup popular adalah padi – padian, yang dikenal juga dengan
sebutan serealia atau dalam Bahasa Inggris disebut grain. Pada piramida makanan
golongan serealia merupakan salah satu penyusun fondasi dasar yang sangat
penting untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat dalam kehidupan sehari – hari (Astawan & Leomitro, 2009).
Salah satu cara memulai pola hidup sehat adalah mengganti
makanan yang terbuat dari bahan dasar tepung terigu dengan oat. Oat
adalah komponen yang cukup terkenal dari jenis padi – padian (Avena sativa) yang berasal dari negara Eropa
(Ramzan, 2020). Oat merupakan sumber serat yang baik, kaya
akan vitamin, mineral, dan antioksidan.
Memanfaatkan teknologi yang lebih mutakhir adalah salah satu cara
agar kualitas olahan dapat ditingkatkan ketika digunakan dalam produk industri
makanan. Banyak produk makanan modern terbuat dari gandum, termasuk cake,
brownies, food bar, dan inovasi makanan cepat saji lainnya yang
dimungkinkan oleh kemajuan teknologi (Utami et al., 2020).
Penelitian
sesaat yang telah dilakukan pada beberapa penjual pukis di pasar dan di grobakan
menunjukan bahwa rata – rata penjual pukis
tersebut sudah menjual dagangan pukis kurang lebih 5 tahun. Hal ini didorong oleh
keadaan penjualan masih stabil dan
banyaknya minat pembeli dalam setiap harinya.
Pukis merupakan kue atau
jajanan tradisional khas Indonesia. Ragam kue tradisional Indonesia memiliki
citarasa yang khas dan karakteristik yang berbeda. Prosesnyapun berbeda
dari kue barat, satu-satunya perbedaan adalah
kue Indonesia biasanya tidak bertahan lama karena mengandung santan kelapa
dimasak dengan cara direbus, dikukus, atau digoreng (Boga, 2013).
Pukis memiliki bentuk yang
menarik, dan rasanya juga enak. Keunikan
kue pukis sendiri yaitu rasanya yang manis dan gurih (Inayah,
2017). Dari waktu ke waktu ternyata bentuk pukis begitu –
begitu saja, bahannya pun itu – itu saja. Mulai dari tepung, dan kadar gula yang tinggi
sehingga konsumen yang memiliki riwayat diabetes akan ragu untuk
mengkonsumsinya. Oleh karena itu modifikasi pukis ini perlu dilakukan supaya
semua kalangan dapat mengkonsumsinya, baik dari bahan dan variasi bentuk. Dengan rasa yang digemari semua kalangan baik anak – anak,
remaja maupun orang dewasa.
Bahan baku utama dari
pembuatan kue pukis adalah tepung terigu. Diketahui bahwa konsumsi tepung terigu di Indonesia semakin meningkat.
Oleh karena itu diperlukannya alternatif dengan cara mensubstitusi tepung
terigu dengan tepung oat. Konsumsi produk yang mengandung tepung oat memiliki
efek dapat mengelola kadar glukosa darah (Putri, 2020).
Salah satu upaya yang
dilakukan penelitian ini dengan cara menggunakan tepung oat. Perlunya
modifikasi yang memanfaatkan bahan yang lebih sehat dengan cara menggunakan
tepung oat untuk disubstitusi dengan tepung terigu (Kurniawati
et al., 2021). Oleh karena itu kue pukis yang disubstitusi dengan
tepung oat kaya akan serat, dan diharapkan pukis dengan penambahan tepung oat
ini tetap memiliki citarasa pukis tetapi juga dapat menahan naiknya gula darah,
karena serat itu mempunyai peran dalam menahan atau memperlambat kenaikan gula
darah, sehingga aman bagi penderita diabetes (Astawan & Leomitro, 2009).
Selama ini proses pembuatan
kue pukis umumnya dibakar atau dipanggang. Dalam penelitian ini teknik
pemasakan pukis dengan inovasi baru yaitu dengan cara dikukus. Karena dengan
dikukus menghasilkan kue pukis yang lebih lembut dan lebih empuk, karena
mengandung kadar air lebih banyak. Tetapi dari segi masa simpan akan lebih
pendek dibandingkan teknik bakar. Dengan demikian cara mengatasi masa simpan
yang pendek terebut dengan cara pengemasan smart packaging, yaitu
menggunakan oxygen absorber di dalam kemasannya.
Oleh karena itu perbedaan
karakteristik secara fisik kue pukis kukus yang di substitusi dengan tepung oat
dan yang disajikan dengaan bentuk yang variatif, diharapkan akan berpengaruh
pada hasil akhir khususnya untuk daya terima. Daya terima adalah kemampuan untuk
menerima suatu makanan yang dinilai berdasarkan kesukaan (Kartika,
2008). Berdasarkan latar
belakang diatas tepung oat berpotensi dijadikan bahan substitusi dalam adonan
kue pukis, maka peneliti tertarik dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Substitusi Tepung Oat Pada Pembuatan Pukis Kukus Terhadap Sifat Fisik, Umur Simpan
Dan Daya Terima Konsumen“ Penelitian ini dilakukan
dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh substitusi tepung oat pada pembuatan
kue pukis. Dengan memperhatikan kualitas, rasa, makanan yang dikonsumsi. Hal itu bahkan turut menjadi syarat untuk
lulus sebagai Mahasiswa Tata Boga. Tujuan
ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh substitusi tepung oat pada pembuatan pukis
kukus terhadap sifat
fisik, umur simpan dan daya terima konsumen.
METODE PENELITIAN
Penelitian
ini menggunakan metode eksperimen. Untuk mengetahui analisis daya terima
konsumen terhadap kue pukis kukus dengan substitusi tepung oat, dilakukan uji
organoleptik terhadap rasa, warna, aroma, dan tekstur. Pada penelitian ini,
dilakukan percobaan pembuatan kue pukis kukus yang disubstitusi dengan tepung
oat menggunakan presentase yang berbeda – beda yaitu, 20%, 40% dan 60%. Dilakukan uji daya terima
konsumen dengan menggunakan uji organoleptik yang diberikan kepada 30 orang
panelis meliputi aspek warna, rasa, aroma dan tekstur.
Variabel
adalah karakteristik atau ciri yang diamati dalam unit populasi (Creswell, 2021). Berdasarkan penggunaannya
variable dapat dibedakan menjadi dua, yakni variable bebas dan variable
terikat. Variable bebas merupakan variable yang mendahului atau mempengaruhi
variable terikat, sedangkan variable terikat adalah variable yang tergantung
pada variable yang akan di teliti.
1)
Variable
bebas dalam penelitian ini adalah pengaruh substitusi tepung oat sebesar 20%,
40%, dan 60% pada pembuatan kue pukis kukus.
2)
Variable
terikat adalah daya terima konsumen terhadap kue pukis kukus dengan substitusi
tepung oat berdasarkan tingkat kesukaan yang meliputi aspek rasa, warna, aroma,
dan tekstur.
Pada
penelitian ini, dilakukan 2 tahap yaitu pembuatan kue pukis kukus standar
(kontrol), selanjutnya pembuatan kue pukis kukus dengan substitusi tepung oat
menggunakan presentase yang berbeda yaitu 20%, 40% dan 60% untuk mendapatkan
hasil formula terbaik. Kemudian dilakukan uji daya terima konsumen melalui uji
organoleptik yang meliputi rasa, warna, aroma dan tekstur.
Dalam
penelitian ini teknik data yang dipilih adalah menggunakan instrumen. Pada
penelitian produk kue pukis kukus yang di substitusi dengan tepung oat ini
menggunakan uji hedonic, yaitu untuk mengukur tingkat kesukaan pada produk yang
meliputi sangat suka, suka, agak suka, tidak suka, dan sangat tidak suka.
Pada
pengambilan data ini peneliti menyajikan kue pukis kukus yang di substitusi
dengan tepung oat dengan presentase berbeda mulai dari 20%, 40% dan 60% pada
packaging kedap udara yang didalamnya menggunakan Oxygen absorber guna
produk pukis terjaga kelembapannya. Peneliti menyajikan sampel produk secara
acak dengan memberikan kode pada setiap sampel produk dan kode hanya diketahui
oleh peneliti.
Peneliti
melakukan uji pengambilan data pada panelis tidak terlatih sebanyak 30 orang.
Kemudian dilakukannya uji hedonik. Masing – masing panelis mendapatkan tiga
produk kue pukis dan diberikan formular uji penerimaan mutu hedonik yang
memiliki lime tingkat skala. Penilaian diambil berdasarkan subjektivitas masing
– masing panelis.
Analisis
data yang megunakan teknik untuk menguji hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji Friedman. Analisis Friedman ini
digunakan untuk membandingkan lebih dari dua kelompok penelitian, yang mana
pada penelitian ini terdapat tiga kelompok data. Analisis uji Friedman yang
digunakan untuk uji Friedman menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
N = jumlah baris
dalam tabel
K =
jumlah kolom
Rj =
jumlah rangking masing-masing kolom
Jika X2 hitung ˃ X2 tabel, maka kesimpulannya
adalah dapat menolak H0 atau menerima H1, artinya terdapat
perbedaan yang signifikan diantara kelompok data penelitian yang
dilakukan. Sehingga untuk mengetahui kelompok mana yang terbaik, maka perlu
digunakan uji Tuckey. Adapun rumusnya
sebagai berikut :
Keterangan
Xi : Nilai
rata-rata untuk sampel
ke-i
Xj : Nilai rata-rata
sampel ke-j
Jk : Jumlah kuadrat
n : Ukuran tiap sampel/panelis
Kriteria
pengujian :
Qh > Qt : Berbeda
nyata
Qh
< Qt : Tidak
berbeda nyata.
Sifat Fisik
Tinggi
Pengukuran
tinngi diuji dengan mengetahui tinggi adonan awal (A) pada cetakan pukis yang
diukur tingginya menggunakan jangka sorong kemudian pukis yang sudah di dikukus
dan di panggang diukur tingginya sebagai hitungan akhir (B). Kemudian dihitung
menggunakan rumus berikut (Hajrah et al., 2019).
Tinggi
(%) =
Keterangan:
A :
Tinggi adonan sebelum pengukusan
B : Tinggi adonan setelah pengukusan
Pengukuran
umur simpan ini dilakukan untuk melihat kualitas dari produk pukis yang
disimpan.
Hasil penelitian ini
diperoleh melalui dua tahap. Tahap pertama melalui uji validitas yang dilakukan
kepada 5 panelis ahli yang berasal dari dosen Program Studi Pendidikan Tata
Boga dan dilanjutkan pada tahap kedua, yaitu uji organoleptik terhadap daya
terima konsumen yang dilakukan kepada 30 panelis agak terlatih yang berasal
dari mahasiswa aktif Program Studi Pendidikan Tata Boga, Universitas Negeri
Jakarta.
Daya terima konsumen secara
keseluruhan dinilai dari penilaian konsumen terhadap aspek warna, rasa, aroma,
tekstur, dan ukuran yang menggunakan skala kategori penilaian dengan rentan
sangat suka, suka, agak suka, tidak suka, dan sangat tidak suka. Setelah
dilakukan tahap uji tersebut, hasil dari uji organoleptik terhadap daya terima
konsumen dihitung melalui uji hipotesis menggunakan uji friedman, jika dalam
uji friedman menyatakan H1 diterima maka akan dilanjutkan dengan Uji
Tuckey untuk mengetahui kelompok yang memiliki perbedaan tersebut.
Uji validitas dilalukan kepada 5
dosen ahli terhadap pengaruh substitusi tepung oat pada pembuatan kue pukis
kukus. Aspek yang dinilai pada uji validasi ini meliputi aspek warna, rasa oat,
rasa manis, aroma oat, ukuran pori, tekstur dimulut, dan tekstur dijari dengan
hasil yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Uji
Validitas Kue Pukis Kukus Substitusi Tepung Oat dengan Presentase 20%, 40%, dan
60%
No |
Aspek Penilaian |
Perlakuan |
||
P1 |
P2 |
P3 |
||
1 |
Warna |
4,6 |
4,4 |
3,2 |
2 |
Rasa Oat |
4,4 |
4,4 |
3,8 |
3 |
Rasa
Manis |
4 |
4 |
4 |
4 |
Aroma Oat |
4,2 |
4,6 |
3,8 |
5 |
Ukuran
Pori |
3,6 |
3,8 |
3,2 |
6 |
Tekstur
Dimulut |
4,2 |
4 |
3,6 |
7 |
Tekstur
Dijari |
4,2 |
3,8 |
3,4 |
Keterangan:
P1: Pukis kukus dengan
substitusi tepung oat 20%
P2: Pukis kukus dengan
substitusi tepung oat 40%
P3: Pukis kukus dengan substitusi
tepung oat 60%
Hasil
Uji Validitas Aspek Warna
Berikut
merupakan hasil penilaian uji validasi pada panelis ahli terhadap aspek warna:
Tabel 2. Hasil uji validasi aspek warna
Skala Penilaian |
Skor |
Aspek Warna Kue
Pukis Kukus dengan Substitusi Tepung Oat |
|||||
20% |
40% |
60% |
|||||
n |
% |
n |
% |
n |
% |
||
Krem |
5 |
3 |
60 |
3 |
60 |
1 |
20 |
Kuning |
4 |
2 |
40 |
1 |
20 |
1 |
20 |
Kuning Keemasan |
3 |
0 |
0 |
1 |
20 |
1 |
20 |
Kuning Kecoklatan |
2 |
0 |
0 |
0 |
0 |
2 |
40 |
Coklat |
1 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
Jumlah |
|
5 |
100 |
5 |
100 |
5 |
100 |
Mean |
|
4,6 |
4,4 |
3,2 |
Ket
:
n : Jumlah panelis
% : Jumlah panelis dalam persen
Berdasaarkan hasil uji
validasi aspek warna kue pukis kukus dengan substitusi tepung oat dilakukan
kepada 5 panelis ahli pada perlakuan 20% menunjukan sebanyak 3 orang panelis
ahli dengan persentase 60% memilih warna krem, 2 orang dengan persentase 40%
memilih warna kuning. Hasil tersebut dapat diketahui bahwa warna krem adalah
hasil terbaik pada perlakuan 20%. Perlakuan 40% warna krem dipilih oleh 3 orang
dengan persentase 60%, 1 orang dengan persentase 20% memilih warna kuning, dan
1 orang dengan persentase 20% memilih warna kuning keemasan. Dari hasil
tersebut dapat diketahui bahwa warna krem adalah yang terbaik pada perlakuan
40%. Perlakuan 60% menunjukan 1 orang dengan persentase 20% memilih warna krem,
1 orang dengan persentase 20% memilih warna kuning, 1 orang dengan persentase
20% memilih warna kuning keemasan, dan 2 orang dengan persentase 40% memilih
warna kuning kecoklatan. Dari hasil
tersebut dapat diketahui bahwa warna adalah yang terbaik pada perlakuan 60%. Berdasarkan dari perolehan
skor mean dapat diketahui bahwa pada aspek warna kue pukis kukus dengan
substitusi tepung oat 20% adalah yang terbaik karena memiliki skor tertinggi
yaitu 4,6 yang menunjukan skala warna krem.
Hasil
Uji Validasi Aspek Rasa Oat
Berikut merupakan hasil
penilaian uji validasi pada panelis ahli terhadap aspek rasa oat:
Tabel 3. Hasil uji validasi aspek rasa oat
Skala Penilaian |
Skor |
Aspek Rasa Oat
Kue Pukis Kukus dengan Substitusi Tepung Oat |
|||||
20% |
40% |
60% |
|||||
n |
% |
n |
% |
n |
% |
||
Sangat Kuat |
5 |
2 |
40 |
2 |
40 |
2 |
40 |
Kuat |
4 |
3 |
60 |
3 |
60 |
0 |
0 |
Agak Kuat |
3 |
0 |
0 |
0 |
0 |
3 |
60 |
Lemah
|
2 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
Sangat Lemah |
1 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
Jumlah |
|
5 |
100 |
5 |
100 |
5 |
100 |
Mean |
|
4,4 |
4,4 |
3,8 |
Ket
:
n : Jumlah panelis
% : Jumlah panelis dalam persen
Hasil uji validasi aspek
rasa oat pada kue pukis kukus substitusi tepung oat menunjukan pada perlakuan
20% sebanyak 2 orang panelis ahli memilih sangat kuat dengan persentase 40% dan
3 orang panelis ahli memilih kuat dengan persentase 60%. Dari hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa rasa kuat adalah skala yang terbaik pada perlakuan 20%.
Perlakuan 40% memperoleh hasil 2 orang memilih sangat kuat dengan persentase
40%, dan 3 orang panelis ahli dengan persentase 60% memilih kuat. Dari hasil
tersebut dapat diketahui bahwa skala rasa kuat adalah yang terbaik pada
perlakuan 40%. Perlakuan 60% ada 2 orang panelis ahli dengan persentase 40%
memilih skala sangat kuat, dan 3 orang panelis ahli dengan persentase 60%
memilih skala agak kuat. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa rasa agak
kuat adalah skala terbaik pada perlakuan 60%. Berdasarkan
perolehan hasil skor mean uji validasi aspek rasa oat dapat diketahui bahwa kue
pukis kukus dengan substitusi tepung oat 20% dan 40% adalah hasil terbaik
karena memiliki skor tertinggi 4,4 pada skala kuat.
Hasil
Uji Validasi Aspek Rasa Manis
Berikut merupakan hasil penilaian
uji validasi pada panelis ahli terhadap aspek rasa manis:
Tabel 4. Hasil uji
validasi aspek rasa manis
Skala Penilaian |
Skor |
Aspek Rasa Manis
Kue Pukis Kukus dengan Substitusi Tepung Oat |
|||||
20% |
40% |
60% |
|||||
n |
% |
n |
% |
n |
% |
||
Sangat Manis |
5 |
1 |
20 |
0 |
0 |
0 |
0 |
Manis |
4 |
3 |
60 |
5 |
100 |
5 |
100 |
Agak Manis |
3 |
1 |
20 |
0 |
0 |
0 |
0 |
Kurang Manis |
2 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
Hambar |
1 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
Jumlah |
|
5 |
100 |
5 |
100 |
5 |
100 |
Mean |
|
4 |
4 |
4 |
Ket
:
n : Jumlah panelis
% : Jumlah panelis dalam persen
Berdasarkan hasil uji
validasi kue pukis kukus dengan substitusi tepung oat dalam aspek rasa manis,
pada perlakuan 20% memperoleh hasil 1 orang panelis memilih sangat manis dengan
persentase 20%, 3 orang panelis dengan persentase 60% memilih manis, dan 1
orang panelis memilih agak manis dengan persentase 20%. Dari hasil tersebut
dapat diketahui bahwa skala manis merupakan terbaik pada perlakuan 20%. Pada
perlakuan 40% memperoleh hasil 5 orang panelis ahli memilih skala manis dengan
persentase 100%. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa skala manis
merupakan yang terbaik pada perlakuan 40%. Perlakuan 60% memperoleh hasil 5
orang panelis ahli memilih skala manis dengan persentase 100%. Dari hasil
tersebut dapat diketahui bahwa skala manis merupakan hasil terbaik pada
perlakuan 60%.
Berdasarkan perolehan skor
mean dapat diketahui bahwa kue pukis kukus dengan substitusi tepung oat
perlakuan 20%, 40%, dan 60% merupakan hasil terbaik karena sama memiliki hasil
skor mean 4 pada skala manis.
Hasil
Uji Validasi Aspek Aroma Oat
Berikut merupakan hasil penilaian
uji validasi pada panelis ahli terhadap aspek aroma oat:
Tabel 5. Hasil uji validasi aspek aroma oat
Skala Penilaian |
Skor |
Aspek Aroma Oat
Kue Pukis Kukus dengan Substitusi Tepung Oat |
|||||
20% |
40% |
60% |
|||||
n |
% |
n |
% |
n |
% |
||
Sangat Kuat |
1 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
Kuat |
3 |
0 |
0 |
0 |
0 |
2 |
40 |
Agak Kuat |
4 |
1 |
20 |
2 |
40 |
2 |
40 |
Lemah |
5 |
3 |
60 |
3 |
60 |
1 |
20 |
Sangat Lemah |
2 |
1 |
20 |
0 |
0 |
0 |
0 |
Jumlah |
|
5 |
100 |
5 |
100 |
5 |
100 |
Mean |
|
4,2 |
4,6 |
3,8 |
Ket
:
n : Jumlah panelis
% : Jumlah panelis dalam persen
Berdasarkan hasil validasi
kue pukis kukus substitusi tepung oat dalam aspek aroma oat, pada perlakuan 20%
memperoleh hasil 3 orang panelis ahli dengan persentase 60% memilih lemah, 1
orang panelis ahli dengan persentase 20% memilih agak kuat, dan 1 orang panelis
ahli dengan persentase 20% memilih sangat lemah. Dari hasil tersebut dapat
diketahui bahwa skala lemah merupakan yang terbaik pada perlakuan 20%. Pada perlakuan
40% memperoleh 3 orang panelis ahli dengan persentase 60% memilih lemah, dan 2
orang panelis ahli dengan persentase 40% memilih agak kuat. Dari hasil tersebut
dapat diketahui bahwa skala lemah merupakan yang terbaik pada perlakuan 40%.
Pada perlakuan 60% ada 1 orang panelis ahli dengan persentase 20% memilih
lemah, 2 orang panelis ahli dengan persentase 40% memilih agak kuat, dan 2
panelis ahli dengan persentase 40% memilih kuat. Dari hasil tersebut dapat
diketahui bahwa agak kuat dan kuat adalah skala terbaik pada perlakuan 60%.
Berdasarkan perolehan skor
mean dapat diketahui bahwa aroma oat pada kue pukis kukus dengan substitusi
tepung oat 40% adalah hasil terbaik karena memiliki skor terbaik yaitu 4,6 pada
skala lemah.
Hasil
Uji Validasi Aspek Ukuran Pori
Berikut merupakan hasil penilaian
uji validasi pada panelis ahli terhadap aspek ukuran pori:
Tabel 6. Hasil uji validasi aspek ukuran pori
Skala Penilaian |
Skor |
Aspek Ukuran Pori
Kue Pukis Kukus dengan Substitusi Tepung Oat |
|||||
20% |
40% |
60% |
|||||
N |
% |
n |
% |
n |
% |
||
Sangat Kecil |
5 |
0 |
0 |
1 |
20 |
0 |
0 |
Kecil |
4 |
3 |
60 |
2 |
40 |
2 |
40 |
Agak Kecil |
3 |
2 |
40 |
2 |
40 |
2 |
40 |
Agak Besar |
2 |
0 |
0 |
0 |
0 |
1 |
20 |
Besar |
1 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
Jumlah |
|
5 |
100 |
5 |
100 |
5 |
100 |
Mean |
|
3,6 |
3,8 |
3,2 |
Ket
:
n : Jumlah panelis
% : Jumlah panelis dalam persen
Hasil uji validasi kue
pukis kukus dengan substitusi tepung oat menunjukan pada perlakuan 20% aspek
ukuran pori sebanyak 3 orang panelis memilih ukuran kecil dengan persentase
60%, dan 2 orang panelis memilih ukuran agak kecil dengan persentase 40%, dapat
disimpulkan dari hasil tersebut bahwa ukuran pori dengan skala kecil merupakan
yang terbaik pada perlakuan 20%. Perlakuan 40% menunjukan 2 orang panelis
memilih agak kecil dengan persentase 40%, 2 orang panelis dengan persentase 40%
memilih kecil, dan 1 orang panelis memilih sangat kecil dengana persentase 20%.
Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa ukuran kecil dan agak kecil merupakan
yang terbaik pada perlakuan 40%. Pada perlakuan 60% menunjukan 2 orang panelis
dengan persentase 40% memilih kecil, 2 orang panelis memilih agak kecil dengan
persentase 40%, dan 1 orang panelis memilih agak besar dengan persentase 20%.
Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa ukuran kecil dan agak kecil merupakan
hasil terbaik pada perlakuan 60%.
Berdasarkan perolehan skor
mean hasil uji validasi aspek ukuran pori diatas dapat diketahui bahwa kue
pukis kukus dengan substitusi tepung oat terbaik adalah 40% dengan skor mean
3,8 yang dimana masuk kedalam skala kecil dan agak kecil.
Hasil
Uji Validasi Aspek Tekstur Dimulut
Berikut merupakan hasil penilaian
uji validasi pada panelis ahli terhadap aspek tekstur dimulut:
Tabel 7 Hasil uji validasi aspek tekstur dimulut
Skala Penilaian |
Skor |
Aspek Tekstur
Dimulut Kue Pukis Kukus dengan Substitusi Tepung Oat |
|||||
20% |
40% |
60% |
|||||
N |
% |
n |
% |
n |
% |
||
Sangat Lembut |
5 |
1 |
20 |
1 |
20 |
0 |
0 |
Lembut |
4 |
4 |
80 |
3 |
60 |
3 |
60 |
Agak Lembut |
3 |
0 |
0 |
1 |
20 |
2 |
40 |
Keras |
2 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
Sangat Keras |
1 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
Jumlah |
|
5 |
100 |
5 |
100 |
5 |
100 |
Mean |
|
4,2 |
4 |
3,6 |
Ket
:
n : Jumlah panelis
% : Jumlah panelis dalam persen
Hasil uji validasi kue
pukis kukus dengan substitusi tepung oat menunjukan pada perlakuan 20% aspek
tekstur dimulut sebanyak 1 orang panelis memilih sangat lembut dengan
persentase 20%, dan 4 orang panelis memilih lembut dengan persentase 80%. Dari
hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa skala lembut pada perlakuan 20% hasil
terbaik. Pada perlakuan 40% menunjukan 1 orang panelis memilih sangat lembut
dengan persentase 20%, 3 orang panelis memilih lembut dengan persentase 60%,
dan 1 orang panelis memilih agak lembut dengan persentase 20%. Dapat
disimpulkan bahwa skala lembut pada perlakuan 40% merupakan hasil terbaik.
Sedangkan kue pukis kukus dengan perlakuan 60% memperoleh hasil 3 orang panelis
memilih lembut dengan persentase 60%, dan 2 orang panelis memilih agak lembut
dengan persentase 40%. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa skala lembut
pada perlakuan 60% adalah hasil terbaik.
Berdasarkan perolehan skor
mean hasil uji validasi aspek tekstur dimulut dapat diketahui bahwa kue pukis
kukus dengan substitusi tepung oat terbaik pada perlakuan 20% yang memiliki
skor mean 4,2 yang dimana masuk kedalam skala lembut.
Hasil
Uji Validasi Aspek Tekstur Dijari
Berikut merupakan hasil
penilaian uji validasi pada panelis ahli terhadap aspek tekstur dijari:
Tabel 8 Hasil uji
validasi aspek tekstur dijari
Skala Penilaian |
Skor |
Aspek Tekstur
Dijari Kue Pukis Kukus dengan Substitusi Tepung Oat |
|||||
20% |
40% |
60% |
|||||
n |
% |
n |
% |
n |
% |
||
Sangat Empuk |
5 |
1 |
20 |
0 |
0 |
0 |
0 |
Empuk |
4 |
4 |
80 |
4 |
80 |
2 |
40 |
Agak Empuk |
3 |
0 |
0 |
1 |
20 |
3 |
60 |
Keras
|
2 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
Sangat Keras |
1 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
Jumlah |
|
5 |
100 |
5 |
100 |
5 |
100 |
Mean |
|
4,2 |
3,8 |
3,4 |
Ket
:
n : Jumlah panelis
% : Jumlah panelis dalam persen
Hasil uji validasi aspek
tekstur dijari pada kue pukis kukus dengan substitusi tepung oat pada perlakuan
20% sebanyak 1 orang panelis memilih sangat empuk dengan persentase 20%, 4
orang panelis memilih empuk dengan persentase 80%. Dari hasil tersebut dapat
diketahui bahwa skala empuk merupakan yang terbaik pada perlakuan 20%.
Perlakuan 40% memperoleh 4 orang panelis memilih empuk dengan persentase 80%,
dan 1 orang panelis dengan persentase 20% memilih agak empuk. Dapat disimpulkan
bahwa pada perlakuan 40% skala empuk merupakan hasil terbaik. Pada perlakuan
60% ada 2 orang panelis ahli memilih empuk dengan persentase 40%, dan 3 orang
panelis ahli dengan persentase 60% memilih agak empuk. Dari hasil diatas dapat
diketahui pada perlakuan 60% skala agak empuk merupakan hasil terbaik.
Berdasarkan perolehan skor
mean dapat diketahui bahwa aroma kue pukis kukus dengan substitusi tepung oat
pada perlakuan 20% adalah yang terbaik karena memiliki hasil skor mean
tertinggi yaitu 4,2 pada skala empuk.
Pengukuran Fisik
Uji pengukuran fisik dilakukan
dengan mengukur tinggi pada kue pukis kukus substitusi tepung oat. Aspek yang
dinilai pada uji pengukuran fisik dapat dilihat sebagai berikut:
Pengukuran
Tinggi
Berdasarkan
hasil pengujian uji fisik tinggi kue pukis kukus dengan substitusi tepung oat
20%, 40% dan 60% dengan ulangan sebanyak 3 kali. Didapatkan hasil rata – rata
data sebagai berikut:
Tabel 9 Hasil
Pengukuran Rata – Rata Tinggi Kue Pukis
Kondisi |
Rata -rata Tinggi Kue Pukis (mm) |
||
20% |
40% |
60% |
|
Sebelum Dikukus |
18.93 |
18.07 |
18.10 |
Setelah Dikukus |
22.40 |
19.67 |
17.70 |
Gambar 1. Hasil
Pengukuran Rata – Rata Tinggi Kue Pukis
Pengukuran pada produk kue pukis
kukus tepung oat dilakukan menggunakan alat ukur jangka sorong. Pengukuran
tinggi bertujuan untuk mengetahui tinggi kue pukis kukus sebelum dan setelah
dikukus. Data tersebut selanjutnya diolah menggunakan rumus untuk dapat
mengetahui persentase kue pukis kukus substitusi tepung oat sebagai berikut:
Tinggi (%)
=
Keterangan:
A : Tinggi adonan sebelum pengukusan
B : Tinggi adonan setelah pengukusan
Setelah dihitung
menggunakan rumus tersebut, didapatkan hasil hitung pada tabel dibawah ini:
Tabel 10 Hasil PerubahanTinggi Kue Pukis
HASIL |
|||
Perubahan Tinggi Kue Pukis |
|||
Aspek Penilaian |
20% |
40% |
60% |
% Perubahan Tinggi Kue Pukis |
18,33 |
8,85 |
-2.20 |
Dari
hasil hitungan pengukuran diatas pada produk kue pukis kukus dengan persentase
60% terjadi adanya sedikit penurunan tinggi pada produk, sehingga mendapat
nilai minus pada hasil.
Daya Terima Konsumen
Uji daya terima konsumen
dilakukan kepada 30 panelis agak terlatih dengan meliputi 5 aspek yaitu, aspek
warna, rasa, aroma, ukuran, dan tekstur. Data yang diperoleh dengan presentase
20%, 40%, dan 60% pada kue pukis kukus substitusi oat, yang dinilai melalui
skala sangat suka nilai 5 (lima), suka dengan skala nilai 4 (empat), agak suka
dengan skala nilai 3 (tiga), tidak suka dengan skala nilai 2 (dua), dan sangat
tidak suka dengan skala nilai 1 (satu).
Hasil
Deskriptif
Hasil
uji organoleptik yang dinilai meliputi aspek warna kue pukis kukus substitusi
tepung oat dengan persentase 20%, 40% dan 60% dapat dilihat pada table dibawah
ini:
Tabel 11. Penilaian
Aspek Warna
Skala Penilaian |
Kue Pukis Kukus
Substitusi Tepung Oat |
|
||||||||||||
Skor |
20% |
40% |
60% |
|||||||||||
n |
% |
n |
% |
n |
% |
|||||||||
Sangat Suka |
5 |
18 |
60 |
7 |
23 |
5 |
17 |
|||||||
Suka |
4 |
10 |
33 |
22 |
74 |
13 |
43 |
|||||||
Agak Suka |
3 |
2 |
7 |
1 |
3 |
12 |
40 |
|||||||
Tidak Suka |
2 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
|||||||
Sangat Tidak Suka |
1 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
|||||||
Jumlah |
30 |
100 |
30 |
100 |
30 |
100 |
|
|||||||
Mean |
4,5 |
4,2 |
3,8 |
|
||||||||||
Median |
5 |
4 |
4 |
|
||||||||||
Modus |
5 |
4 |
4 |
|
||||||||||
Ket :
n = Jumlah Panelis
% = Jumlah Panelis Dalam Persen
Dari tabel diatas dapat
dilihat bahwa penilaian warna terhadap kue pukis kukus substitusi tepung oat
dengan persentase 20% menujukan 18 panelis (60%) menyatakan sangat suka, 10
panelis (33%) menyatakan suka, dan 2 panelis (7%) menyatakan agak suka. Sedangkan
hasil data pada tabel kue pukis kukus substitusi tepung oat dengan persentase
40% menunjukan 7 panelis (23%) menyatakan sangat suka, 22 panelis (74%)
menyatakan suka, dan 1 panelis (3%) menyatakan agak suka. Hasil data pada tabel
kue pukis kukus substitusi tepung oat dengan persentase 60% menunjukan 5
panelis (17%) menyatakan sangat suka, 13 panelis (43%) menyatakan suka, dan 12
panelis (40%) menyatakan agak suka.
Rata – rata penilaian
panelis terhadap aspek warna kue pukis kukus substitusi tepung oat dengan
persentaase 20% adalah 4,5 yang menunjukan berada pada rentang kategori sangat
suka. Penilaian pada substitusi kue pukis kukus substitusi tepung oat dengan
persentase 40% adalah 4,2 yang menujukan berada pada rentang kategori suka. Dan
penilaian kue pukis kukus substitusi tepung oat dengan persentase 60% adalah
3,8 yang menunjukan berada pada rentang kategori suka.
Hasil
Uji Hipotesis Aspek Warna Dengan Uji Friedman
Hasil perhitungan dari 30
panelis dengan menggunakan Uji Friedman diperoleh
Tabel 12. Hasil Uji
Hipotesis Aspek Warna
Kriteria
Pengujian |
|
|
Kesimpulan |
Warna |
11,31 |
5,99 |
Nilai |
Kesimpulan dari hipotesis diatas,
menunjukan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti terdapat pegaruh penggunan tepung oat pada
substitusi kue pukis kukus, sehingga perlu dilanjutkan dengan uji Tuckey’s.
Ringkasan
data Hasil Uji Tuckey’s
Keterangan
A
adalah kue pukis kukus substituti tepung oat 20% atau 125
B
adalah kue pukis kukus substituti tepung oat 40% atau 288
C adalah
kue pukis kukus substituti tepung oat 60% atau 303
Kesimpulan
Hasil penelitian pada uji Tuckey’s diatas dapat disimpulkan
bahwa kelompok data kue pukis kukus substitusi tepung oat dengan persentase 20%
(A) jika dibandingkan dengan kelompok data dengan substitusi tepung oat pada
pembuatan kue pukis kukus dengan persentase sebanyak 40% (B) hasilnya memiliki
tingkat kesukaan yang sama, yaitu pada kategori suka. Begitu pula pada kelompok
data kue pukis kukus substitusi tepung oat 20% (A) jika dibandingkan dengan
kelompok data kue pukis kukus substitusi tepung oat 60% (C) lebih tinggi dan
berbeda nyata. Sama halnya dengan kelompok data kue pukis kukus substitusi
tepung oat 40% (B) lebih tinggi jika dibandingkan jika dibandingkan dengan
kelompok data kue pukis kukus substitusi tepung oat dengan persentase 60% (C)
berbeda nyata. Sehingga pada penelitian ini kue pukis kukus substitusi tepung
oat 40% (B) karena tidak berbeda nyata adalah perlakuan yang disukai oleh
konsumenpada aspek warna.
Penilaian
Aspek Rasa Oat Kue Pukis Kukus Substitusi Tepung Oat
Hasil
Deskriptif
Hasil uji organoleptik yang
dinilai meliputi aspek rasa oat kue pukis kukus substitusi tepung oat dengan
persentase 20%, 40% dan 60% dapat dilihat pada table dibawah ini:
Tabel 13 Penilaian
Aspek Rasa Oat
Skala Penilaian |
Kue Pukis Kukus
Substitusi Tepung Oat |
|
||||||||||||
Skor |
20% |
40% |
60% |
|||||||||||
n |
% |
N |
% |
n |
% |
|||||||||
Sangat Suka |
5 |
14 |
47 |
10 |
34 |
8 |
27 |
|||||||
Suka |
4 |
15 |
50 |
19 |
63 |
17 |
56 |
|||||||
Agak Suka |
3 |
1 |
3 |
1 |
3 |
5 |
17 |
|||||||
Tidak Suka |
2 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
|||||||
Sangat Tidak Suka |
1 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
|||||||
Jumlah |
30 |
100 |
30 |
100 |
30 |
100 |
|
|||||||
Mean |
4,4 |
4,3 |
4,1 |
|
||||||||||
Median |
4 |
4 |
4 |
|
||||||||||
Modus |
4 |
4 |
4 |
|
||||||||||
Ket :
n = Jumlah Panelis
% = Jumlah Panelis Dalam Persen
Pada tabel diatas dapat
dilihat bahwa penilaian rasa oat terhadap kue pukis kukus substitusi tepung oat
dengan persentase 20% menunjukan 14 panelis (47%) menyatakan sangat suka, 15
panelis (50%) menyatakan suka, dan 1 panelis (3%) menyatakan agak suka. Hasil
data pada tabel kue pukis kukus substitusi tepung oat dengan persentase 40%
menunjukan 10 panelis (33%) menyatakan sangat suka, 19 panelis (63%) menyatakan
suka, dan 1 panelis (3%) menyatakan agak suka. Dan hasil data pada tabel kue
pukis kukus substitusi tepung oat dengan persentase 60% menunjukan 8 panelis
(27%) menyatakan sangat suka, 17 panelis (56%) menyatakan suka, dan 5 panelis
(17%) menyatakan agak suka.
Rata – rata penilaian
panelis terhadap aspek rasa oat kue pukis kukus substitusi tepung oat dengan
persentase 20% adalah 4,4 yang menunjukan berada pada rentang kategori suka.
Penilaian panelis terhadap aspek rasa oat kue pukis kukus substitusi tepung oat
dengan persentase 40% adalah 4,3 yang menunjukan berada pada rentang kategori
suka. Dan penilaian panelis terhadap aspek rasa oat kue pukis kukus substitusi
tepung oat dengan persentase 60% adalah 4,1 yang menunjukan berada pada rentang
kategori suka. Berdasarkan perhitungan nilai rata – rata aspek rasa oat
menunjukan bahwa formula dengan substitusi tepung oat dengan persentase 60%
adalah yang paling disukai.
Hasil
Uji Hipotesis Aspek Rasa Oat Dengan Uji Friedman
Hasil perhitungan dari 30 panelis
dengan menggunakan uji Friedman diperoleh
Tabel 14 Hasil Uji
Hipotesis Aspek Rasa Oat
Kriteria
Pengujian |
|
|
Kesimpulan |
Rasa Oat |
2,61 |
5,99 |
Nilai |
Berdasarkan tabel diatas
menunjukan nilai
Penilaian Aspek Rasa Manis
Kue Pukis Kukus Substitusi Tepung Oat
Hasil Deskriptif
Hasil uji organoleptik yang dinilai
meliputi aspek rasa manis kue pukis kukus substitusi tepung oat dengan
persentase 20%, 40% dan 60% dapat dilihat pada table dibawah ini:
Tabel 15. Penilaian
Aspek Rasa Manis
Skala Penilaian |
Kue Pukis Kukus
Substitusi Tepung Oat |
|
||||||||||||
Skor |
20% |
40% |
60% |
|||||||||||
n |
% |
N |
% |
n |
% |
|||||||||
Sangat Suka |
5 |
14 |
47 |
12 |
40 |
6 |
20 |
|||||||
Suka |
4 |
15 |
50 |
16 |
53 |
18 |
60 |
|||||||
Agak Suka |
3 |
1 |
3 |
2 |
7 |
6 |
20 |
|||||||
Tidak Suka |
2 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
|||||||
Sangat Tidak Suka |
1 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
|||||||
Jumlah |
30 |
100 |
30 |
100 |
30 |
100 |
|
|||||||
Mean |
4,4 |
4,3 |
4,0 |
|
||||||||||
Median |
4 |
4 |
4 |
|
||||||||||
Modus |
4 |
4 |
4 |
|
||||||||||
Ket :
n = Jumlah Panelis
% = Jumlah Panelis Dalam Persen
Pada tabel diatas dapat
dilihat bahwa penilaian rasa manis terhadap kue pukis kukus substitusi tepung
oat dengan persentase 20% menunjukan 14 panelis (47%) menyatakan sangat suka,
15 panelis (50%) menyatakan suka, dan 1 panelis (3%) menyatakan agak suka. Hasil
data pada tabel kue pukis kukus substitusi tepung oat dengan persentase 40%
menunjukan 12 panelis (40%) menyatakan sangat suka, 16 panelis (53%) menyatakan
suka, dan 2 panelis (7%) menyatakan agak suka. Hasil data pada tabel kue pukis
kukus substitusi tepung oat dengan persentase 60% menunjukan 6 panelis (20%)
menyatakan sangat suka, 18 panelis (60%) menyatakan suka, dan 6 panelis (20%)
menyatakan agak suka.
Ratra – rata penilaian
panelis terhadap aspek rasa manis kue pukis kukus substitusi tepung oat dengan
persentase 20% adalah 4,4 yang menunjukan berada pada rentang kategori suka.
Penilaian pada kue pukis kukus substitusi tepung oat dengan persentase 40%
adalah 4,3 yang menunjukan berada pada rentang kategori suka, dan penilaian
pada kue pukis kukus substitusi tepung oat dengan persentase 60% adalah 4,0
yang menunjukan berada pada rentang kategori suka.
Hasil
Uji Hipotesis Aspek Rasa Manis Dengan Uji Friedman
Hasil perhitungan dari 30
panelis dengan menggunakan Uji Friedman diperoleh
Tabel 16 Hasil Uji
Hipotesis Aspek Rasa Manis
Kriteria
Pengujian |
|
|
Kesimpulan |
Rasa Manis |
6,31 |
5,99 |
Nilai |
Kesimpulan dari hipotesis diatas,
menunjukan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti terdapat pegaruh penggunan tepung oat pada substitusi kue
pukis kukus, sehingga perlu dilanjutkan dengan uji Tuckey’s.
Ringkasan
Data Hasil Uji Tuckey’s
Keterangan
A
adalah kue pukis kukus substituti tepung oat 20% atau 125
B
adalah kue pukis kukus substituti tepung oat 40% atau 288
C adalah
kue pukis kukus substituti tepung oat 60% atau 303
Kesimpulan
Hasil penelitian pada uji Tuckey’s
diatas dapat disimpulkan bahwa kelompok data kue pukis kukus substitusi tepung
oat dengan persentase 20% (A) jika dibandingkan dengan kelompok data dengan
substitusi tepung oat pada pembuatan kue pukis kukus dengan persentase sebanyak
40% (B) dan kelompok data dengan substitusi tepung oat pada pembuatan kue pukis
kukus sebanyak 40% (B) jika dibandingkan dengan kelompok data substitusi tepung
oat sebanyak 60% keduanya tidak berbeda nyata. Hal ini menunjukan bahwa yang
disukai konsumen. Sedangkan untuk kelompok data dengan substitusi tepung oat
pada pembuatan kue pukis kukus substitusi tepung oat 20% (A) jika dibandingkan
dengan kelompok data kue pukis kukus substitusi tepung oat sebanyak 60% (C) adalah
berbeda nyata. Sehingga pada penelitian ini kue pukis kukus substitusi tepung
oat 40% (B) adalah perlakuan yang disukai oleh konsumenpada aspek rasa manis.
Hasil
Deskriptif
Hasil uji organoleptik yang
dinilai meliputi aspek aroma oat kue pukis kukus substitusi tepung oat dengan
persentase 20%, 40% dan 60% dapat dilihat pada table dibawah ini:
Tabel 17 Penilaian
Aspek Aroma Oat
Skala Penilaian |
Kue Pukis Kukus Substitusi
Tepung Oat |
|
||||||||||||
Skor |
520% |
40% |
60% |
|||||||||||
N |
% |
n |
% |
n |
% |
|||||||||
Sangat Suka |
5 |
9 |
30 |
12 |
40 |
11 |
37 |
|||||||
Suka |
4 |
21 |
70 |
15 |
50 |
13 |
43 |
|||||||
Agak Suka |
3 |
0 |
0 |
3 |
10 |
6 |
20 |
|||||||
Tidak Suka |
2 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
|||||||
Sangat Tidak Suka |
1 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
|||||||
Jumlah |
30 |
100 |
30 |
100 |
30 |
100 |
|
|||||||
Mean |
4,3 |
4,3 |
4,1 |
|
||||||||||
Median |
4 |
4 |
4 |
|
||||||||||
Modus |
4 |
4 |
4 |
|
||||||||||
Ket :
n = Jumlah Panelis
% = Jumlah Panelis Dalam Persen
Pada tabel diatas dapat
dilihat bahwa penilaian aroma terhadap kue pukis kukus substitusi tepung oat
dengan persentase 20% menunjukan 9 panelis (30%) menyatakan sangat suka, dan 21
panelis (70%) menyatakan suka. Hasil data pada tabel kue pukis kukus substitusi
tepung oat dengan persentase 40% menunjukan 12 panelis (40%) menyatakan sangat
suka, 15 panelis (50%) menyatakan suka, dan 3 panelis (10%) menyatakan agak
suka. Hasil data pada tabel kue pukis kukus substitusi tepung oat dengan
persentase 60% menunjukan 11 panelis (37%) menyatakan sangat suka, 13 panelis
(43%) menyatakan suka, dan 6 panelis (20%) menyatakan agak suka.
Rata – rata penilaian
panelis terhadap aspek aroma oat kue pukis kukus substitusi tepung oat dengan
persentase 20% adalah 4,3 yang menunjukan berada pada rentang kategori suka.
Penilaian pada kue pukis kukus substitusi tepung oat dengan persentase 40%
adalah 4,3 yang menunjukan berada pada tentang kategori suka. Dan penilaian
pada kue pukis kukus substitusi tepung oat dengan persentase 60% adalah 4,1
yang menunjukan berada pada rentang kategori suka. Berdasarkan perhitungan
nilai rata – rata aspek aroma oat menunjukan bahwa formula kue pukis kukus
substitusi tepung oat dengan persentase 60% adalah yang paling disukai karena
tidak berbeda nyata.
Hasil
Uji Hipotesis Aspek Aroma Oat Dengan Uji Friedman
Hasil perhitungan dari 30
panelis dengan menggunaakan uji Friedman diperoleh
Tabel 18 Hasil Uji
Hipotesis Aspek Aroma Oat
Kriteria
Pengujian |
|
|
Kesimpulan |
Aroma Oat |
0,11 |
5,99 |
Nilai |
Berdasarkan tabel diatas
menunjukan nilai
Hasil
Deskriptif
Hasil
uji organoleptik yang dinilai meliputi aspek ukuran pori kue pukis kukus
substitusi tepung oat dengan persentase 20%, 40% dan 60% dapat dilihat pada
table dibawah ini:
Tabel 19 Penilaian
Aspek Ukuran Pori
Skala Penilaian |
Kue Pukis Kukus
Substitusi Tepung Oat |
||||||
Skor |
20% |
40% |
60% |
||||
n |
% |
n |
% |
n |
% |
||
Sangat Suka |
5 |
9 |
30 |
8 |
26 |
11 |
37 |
Suka |
4 |
18 |
60 |
20 |
67 |
11 |
37 |
Agak Suka |
3 |
3 |
10 |
2 |
7 |
8 |
26 |
Tidak Suka |
2 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
Sangat Tidak Suka |
1 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
Jumlah |
30 |
100 |
30 |
100 |
30 |
100 |
|
Mean |
4,2 |
4,2 |
4,1 |
||||
Median |
4 |
4 |
4 |
||||
Modus |
4 |
4 |
5 |
Ket :
n = Jumlah Panelis
% = Jumlah Panelis Dalam Persen
Pada tabel di atas dapat
dilihat bahwa penilaian ukuran pori terhadap kue pukis kukus substitusi tepung
oat dengan persentase 20% menunjukan 9 panelis (30%) menyatakan sangat suka, 18
panelis (60%) menyatakan suka, dan 3 panelis (10%) menyatakan agak suka. Hasil
data pada tabel kue pukis kukus substitusi tepung oat dengan persentase 40%
menunjukan 8 panelis (26%) menyatakan sangat suka, 20 panelis (67%) menyatakan
suka, dan 2 panelis (7%) menyatakan agak suka. Hasil data pada tabel kue pukis
kukus substitusi tepung oat dengan persentase 60% menunjukan 11 panelis (37%)
menyatakan sangat suka, 11 panelis (37%) menyatakan suka, dan 8 panelis (26%)
menyatakan agak suka.
Rata – rata penilaian
panelis terhadap aspek ukuran pori kue pukis kukus substitusi tepung oat dengan
persentase 20% adalah 4,2 yang menunjukan berada pada rentang kategori suka.
Penilaian pada kue pukis kukus substitusi tepung oat dengan persentase 40%
adalah 4,2 yang menunjukan berada pada rentang kategori suka. Dan penilaian
pada kue pukis kukus substitusi tepung oat dengan persentase 60% adalah 4,1
yang menunjukan berada pada rentang kategori sangat suka dan suka. Berdasarkan
perhitungan nilai rata – rata aspek ukuran pori menunjukan bahwa formula kue
pukis kukus substitusi tepung oat dengan persentase 60% yang disukai karena
tidak berbeda nyata.
Hasil
Uji Hipotesis Aspek Ukuran Pori Dengan Uji Friedman
Hasil perhitungan dari 30
panelis dengan menggunakan uji Friedman diperoleh
Tabel 20. Hasil Uji
Hipotesis Aspek Ukuran Pori
Kriteria
Pengujian |
|
|
Kesimpulan |
Ukuran Pori |
0,05 |
5,99 |
Nilai |
Berdasarkan tabel diatas
menunjukan nilai
Hasil
Deskriptif
Hasil uji organoleptik yang dinilai
meliputi aspek tekstur dimulut kue pukis kukus substitusi tepung oat dengan
persentase 20%, 40% dan 60% dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 21 Penilaian
Aspek Tekstur Dimulut
Skala Penilaian |
Kue Pukis Kukus
Substitusi Tepung Oat |
||||||
Skor |
20% |
40% |
60% |
||||
n |
% |
n |
% |
n |
% |
||
Sangat Suka |
5 |
14 |
47 |
12 |
40 |
10 |
33 |
Suka |
4 |
15 |
50 |
16 |
53 |
12 |
40 |
Agak Suka |
3 |
1 |
3 |
2 |
7 |
8 |
27 |
Tidak Suka |
2 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
Sangat Tidak Suka |
1 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
Jumlah |
30 |
100 |
30 |
100 |
30 |
100 |
|
Mean |
4,4 |
4,3 |
4,1 |
||||
Median |
4 |
4 |
4 |
||||
Modus |
4 |
4 |
4 |
Ket :
n = Jumlah Panelis
% = Jumlah Panelis Dalam Persen
Pada tabel diatas dapat
dilihat bahwa penilaian aspek tekstur dimulut terhadap kue pukis kukus
substitusi tepung oat dengan persentase 20% menunjukan 14 panelis (47%)
menyatakan sangat suka, 15 panelis (50%) menyatakan suka, dan 1 panelis (3%)
menyatakan agak suka. Hasil data pada tabel kue pukis kukus substitusi tepung
oat dengan persentase 40% menunjukan 12 panelis (40%) menyatakan sangat suka,
16 panelis (53%) menyatakan suka, 2 panelis (7%) menyatakan agak suka. Hasil
data pada tabel kue pukis kukus substitusi tepung oat dengan persentase 60%
menunjukan 10 panelis (33%) menyatakan sangat suka, 12 panelis (40%) menyatakan
suka, dan 8 panelis (27%) menyatakan agak suka.
Rata – rata penilaian
panelis terhadap aspek tekstur dimulut kue pukis kukus substitusi tepung oat
dengan persentase 20% adalah 4,4 yang menunjukan berada pada rentang kategori
suka. Penilaian pada kue pukis kukus substitusi tepung oat dengan persentase
40% adalah 4,3 yang menunjukan berada pada rentang kategori suka. Dan penilaian
pada kue pukis kukus substitusi tepung oat dengan persentase 60% adalah 4,1
yang menunjukan berada pada rentang kategori suka.
Berdasarkan perhitungan
nilai rata – rata aspek tekstur dimulut menunjukan bahwa formula kue pukis
kukus substitusi tepung oat dengan persentase 60% adalah yang paling disukai.
Hasil
Uji Hipotesis Aspek Tekstur Dimulut Dengan Uji Friedman
Hasil perhitungan dari 30 panelis
dengan menggunakan uji Friedman diperoleh
Tabel 22 Hasil Uji
Hipotesis Aspek Tekstur Dimulut
Kriteria
Pengujian |
|
|
Kesimpulan |
Tekstur Dimulut |
3,31 |
5,99 |
Nilai |
Berdasarkan tabel diatas
menunjukan nilai
Hasil Deskriptif
Hasil uji organoleptik yang dinilai
meliputi aspek tekstur dijari kue pukis kukus substitusi tepung oat dengan
persentase 20%, 40% dan 60% dapat dilihat pada table dibawah ini:
Tabel 23 Penilaian
Aspek Tekstur Dijari
Skala Penilaian |
Kue Pukis Kukus
Substitusi Tepung Oat |
||||||
Skor |
20% |
40% |
60% |
||||
n |
% |
n |
% |
n |
% |
||
Sangat Suka |
5 |
13 |
43 |
11 |
37 |
8 |
27 |
Suka |
4 |
14 |
47 |
19 |
63 |
16 |
53 |
Agak Suka |
3 |
3 |
10 |
0 |
0 |
6 |
20 |
Tidak Suka |
2 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
Sangat Tidak Suka |
1 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
Jumlah |
30 |
100 |
30 |
100 |
30 |
100 |
|
Mean |
4,3 |
4,4 |
4,1 |
||||
Median |
4 |
4 |
4 |
||||
Modus |
4 |
4 |
4 |
Ket :
n = Jumlah Panelis
% = Jumlah Panelis Dalam Persen
Pada tabel di atas dapat
dilihat bahwa penilaian tekstur dijari terhadap kue pukis kukus substitusi
tepung oat dengan persentase 20% menunjukan 13 panelis (43%) menyatakan sangat
suka, 14 panelis (47%) menyatakan suka, dan 3 panelis (10%) menyatakan agak suka.
Hasil data pada tabel kue pukis kukus substitusi tepung oat dengan persentase
40% menunjukan 11 panelis (37%) menyatakan sangat suka, dan 19 panelis (63%)
menyatakan suka. Hasil data pada tabel kue pukis kukus substitusi tepung oat
dengan persentase 60% menunjukan 8 panelis (27%) menyatakan sangat suka, 16
panelis (53%) meyatakan suka, dan 6 panelis (20%) menyatakan agak suka.
Rata – rata penilaian
panelis terhadap aspek tekstur dijari kue pukis kukus substitusi tepung oat
dengan persentase 20% adalah 4,3 yang menunjukan berada pada rentang kategori
suka. Penilaian pada kue pukis kukus substitusi tepung oat dengan persentase
40% adalah 4,4 yang menunjukan berada pada rentang kategori suka. Dan penilaian
pada kue pukis kukus substitusi tepung oat dengan persentase 60% adalah 4,1
yang menunjukan berada pada rentang kategori suka. Berdasarkan perhitungan
nilai rata – rata aspek tekstur dijari menunjukan bahwa formula kue pukis kukus
substitusi tepung oat dengan persentase 60% adalah yang paling disukai karena
tidak berbeda nyata.
Hasil
Uji Hipotesis Aspek Tekstur Dijari Dengan Uji Friedman
Hasil perhitungan dari 30 panelis
dengan menggunakan uji Friedman dieroleh
Tabel 24 Hasil Uji
Hipotesis Aspek Teksur Dijari
Kriteria Pengujian |
|
|
Kesimpulan |
Tekstur
Dijari |
2,85 |
5,99 |
Nilai
|
Berdasarkan tabel diatas
menunjukan nilai
Pada penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh substitusi tepung oat pada pembuatan kue pukis kukus
dengan persentase 20%, 40% dan 60%. Pembahasan penelitian disini dibagi menjadi
dua jenis yaitu pembahasan aspek uji fisik dan aspek daya terima konsumen. Pada
aspek uji fisik yang di uji adalah tinggi sedangkan aspek daya terima konsumen
yang diuji adalah warna, rasa oat, rasa manis, aroma oat, ukuran pori, tekstur
dijari, dan tekstur di mulut.
Tinggi
Berdasarkan hasil yang dilakukan
pengukuran uji fisik terhadap kue pukis kukus substitusi tepung oat untuk
mengidentifikasi apakah sampel penelitian sesuai dengan standar ukuran yang
sudah ada. Hasil rata – rata tinggi kue pukis dalam kondisi adonan sebelum
dikukus dan setelah dikukus dengan tiga perlakuan yang berbeda memperoleh hasil
yang tidak jauh berbeda. Hal ini dikarenakan pada saat berbentuk adonan kue
pukis dicetak dan ditimbang sama rata disetiap cetakan kue pukis dengan isian
adonan 45gram per satu cetakan, sedangkan kue pukis kukus dalam kondisi setelah
dikukus menghasilkan hasil yang berbeda – beda. Dikarenakan setelah dikukus
hasil kue pukis 20% dan 40% mengembang, sedangkan kue pukis kukus dalam kondisi
setelah dikukus pada perlakuan 60% tinggi kue pukis sedikit menurun dikarenakan
tepung oat pada perlakuan tersebut lebih banyak dibandingkan pada perlakuan 20%
daan 40%, menurut (Salim et al., 2021) hal ini dikarenakan oat mempunyai kandungan serat yang tinggi
sehingga semakin banyak persentase substitusi tepung oat yang digunakan maka
akan menghasilkan produk dengan tinggi dan volum yang lebh kecil dan lebih
padat. Tetapi dalam penelitian ini penggunaan substitusi tepung oat 60% layak
untuk di gunakan.
Berdasarkan hasil penilaian
yang dilakukan oleh 30 panelis agak terlatih terhadap daya terima konsumen
dengan produk kue pukis kukus substitusi tepung oat yang meliputi aspek warna,
rasa oat, rasa manis, aroma oat, ukuran pori, tekstur dimulut, dan tekstur
dijari yang telah diolah menjadi data kemudian disimpulkan secara deskriptif
dan diuji melalui uji hipotesis statistik.
Selanjutnya hipotesis hasil
pengujia pada uji daya terima konsumen menunjukan hasil rata – rata yang
berbeda pada setiap aspeknya dan diketahui bahwa terdapat pengaruh substitusi
tepung oat. Hasil dari uji friedman dan dilanjut poengujian tuckey yang
dilakukan pada penelitian daya terima konsumen kue pukis kukus substitusi
tepung oat aspek warna dapat disimpulkan bahwa kue pukis kukus substitusi
tepung oat dengan persentase sebesar 40% lebih baik dan dapat diteria
dibandingkan kue pukis kukus substitusi tepung oat dengan persentase sebesar
60% dan 20%. Hal ini dikarenakan penggunaan tepung oat pada dasarnya berwana
gelap. Sehingga pada saat dilakukan proses substitusi tepung oat pada pembuatan
kue pukis kukus menghasilkan warna yang cenderung gelap, terutama pada
persentase yang lebih tinggi. Pada penelitian ini substitusi tepung oat dengan
persentase 40% memiliki warna kuning sehingga tidak memberikan warna yang
gelap.
Hasil uji statistic untuk
aspek rasa disini ada 2 aspek penilaian berbeda, yang pertama penilaian untuk
aspek rasa oat dan kedua untuk penilaian aspek rasa manis pada kue pukis kukus.
Disini dapat disimpulkan bahwa untuk aspek raas oat tidak terdapat pengaruh
dalam pembuatan kue pukis kukus tepung oat. Hal ini dikarenakan oat merupakan
bahan yang memiliki rasa netral sama seperti tepung terigu, sehingga tidak
menimbulkan perbedaan rasa. Sedangkan untuk aspek rasa manis terdapat pengaruh
pada kue pukis kukus tepung oat. Penggunaan tepung oat dengan persentase 60%
yang lebih banyak dibandingkan penggunaan tepung terigu, menghasilkan rasa
manis yang lebih terasamenurut (Utami et al., 2020) tepung oat sendiri sudah
memiliki rasa manis yang khas gandum untuk menambah citarasa kue pukis kukus.
Dalam hasil uji statistik
untuk aspek aroma yang didapatkan adalah tidak dapat pengaruh substitusi tepung
oat pada pembuatan kue pukis kukus dikarenakan oat memiliki aroma yang netral,
dan penggunaan tepung oat dapat diterima dari segi aromanya.
Dari segi aspek ukuran pori
diperoleh bahwa tidak terdapat pengaruh penggunaan tepung oat pada pembuatan
kue pukis kukus. Persentase 40% penggunaan tepung oat adalah yang paling banyak
disukai. Panelis melihat ukuran pori yang terlihat memiliki ukuran yg kecil.
Pada aspek tekstur yang
dibagi menjadi 2 aspek, yang itu tekstur dimulut dan tekstur dijari namun dari
kedua aspek tesktur tersebut tidak terdapat pengaruh penggunaan tepung oat pada
pembuatan kue pukis kukus. Menurut (Juliana et al., 2022)
dari segi tekstur dengan menggunakan tepung oat lebih lembut dibandingkan
menggunakan tepung terigu. Pada penelitian ini dibuktikan bahwa untuk aspek
tekstur dimulut terasa lembut dan untuk tektur dijari kue pukis kukus
substitusi tepung oat terasa empuk.
Dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat pengaruh substitusi tepung oat pada pembuatan kue pukis kukus
terhadap daya terima konsumen pada aspek rasa oat, aroma oat, ukuran pori,
tekstur dimulut, dan tekstur dijari. Namun terdapat pengaruh substitusi tepung oat
pada aspek warna dan aspek rasa manis.
Berdasarkan hasil dari uji validasi
yang dilakukan oleh 5 panelis ahli, produk kue pukis kukus substitusi tepung
oat dengan persentase 20%, 40% dan 60% sudah mendapatkan standar produk yang
diharapkan oleh peneliti dan dapat dijadikan salah satu variasi makanan ringan
yang dapat diterima oleh masyarakat dengan baik, yaitu pada kriteria suka dan
sangat suka.
Perhitungan pada aspek warna yang
paling disukai adalah kue pukis kukus substitusi tepung oat dengan nilai 4,5
berada pada kategori sangat suka. Perhitungan yang paling disukai pada aspek
rasa oat pada produk kue pukis kukus tepung oat dengan nilai 4,4 berada pada
kategori suka. Selanjutnya perhitungan pada aspek rasa manis dengan nilai 4,4
di kategori suka, pada perhitungan asapek aroma oat memiliki 2 kategori aspek
yang memiliki nilai aspek yang sama, yaitu 4,3 pada kategori suka, di
perhitungan ukuran pori memiliki 2 nilai kategori aspek yang sama di nilai 4,2
pada kategori suka dan sangat suka, perhitungan pada aspek tekstur dimulut
memiliki nilai 4,4 dengan kategori suka, dan terahir pada aspek tekstur dijari
pada produk kue pukis kukus substitusi tepung oat dengan penilaian 4,4 dalam
kategori suka.
Dari hasil uji hipotesis yang
dilakukan menghasilkan 5 dari 7 aspek penilaian yang tidak berpengaruh sehingga
tidak dilanjutkan dengan uji tuckey’s yaitu aspek rasa oat, aroma oat, ukuran
pori, tekstur dimulut dan tekstur dijari. Sedangkan 2 dari 7 aspek berpengaruh
sehingga dilanjutkan menggunakan uji tuckey’s yaitu aspek warna dan aspek rasa
manis. Nilai rata – rata dari semua aspek menunjukan bahwa penilaian terhadap
kue pukis kukus dengan penggunaan tepung oat 60% paling banyak disukai konsumen
yang menunjukan pada skala nilai sangat suka dan suka. Berdasarkan keterangan
diatas kue pukis kukus substitusi tepung oat dengan persentase 60% merupakan
formula terbaik dan paling disukai.
Berdasasrkan hasil perhitungan pada
penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa kue pukis kukus substitusi tepung
oat dengan persentase 20%, 40% dan 60% dapat diterima oleh masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Astawan, M., & Leomitro, A. (2009). Khasiat whole
grain. PT Gramedia Pustaka Utama.
Boga, Y. (2013). Kue-Kue Indonesia. Gramedia Pustaka Utama.
Creswell, J. W. (2021). A concise introduction to mixed methods
research. SAGE publications.
Dan, T., & Candra, K. P. (2019). Pengaruh Jenis Plastik
Kemasan Terhadap Sifat Kimia, Mikrobiologi Dan Sensoris Selama Masa Simpan Kue
Kacang Produksi Beberapa Umkm Di Kota Samarinda Dan Balikpapan. Journal of
Tropical AgriFood, 1(1), 36–40.
Fajar, A. (2015). 90 Ide Pintar Olahan Havermut (Intarina
Hardiman, Ed.; Vol. 1). PT Gramedia Pustaka Utama.
Hajrah, N. A., Hintono, A., & Bintoro, V. P.
(2019). Daya Kembang, Kadar Air, Morfologi Crumb dan Mutu Organoleptik Sponge
Cake yang Dibuat Dengan Penambahan Enzim G-4 Amilase. Jurnal Teknologi
Pangan, 3(2), 169–174. M. Husin Syarbini. (2016). Pastry
Preneur. In Cahyadi (Ed.), Pastry Preneur. Tiga serangkai.
Husin, S. (2016). Pastry Preneur. In Cahyadi (Ed.), Pastry
Preneur. Tiga serangkai.
Inayah, F. N. (2017). Uji Kadar Serat Dan Daya Terima Kue Pukis Dengan
Substitusi Tepung Kacang Merah (Phaseolus Vulgaris L). STIKES PKU
Muhammadiyah Surakarta.
Juliana, J., Limawan, C. A., & Sopyana, F. (2022). Penggunaan Tepung
Oat Sebagai Substitusi Tepung Terigu Dalam Pembuatan Brownies. Journal FAME:
Journal Food and Beverage, Product and Services, Accomodation Industry,
Entertainment Services, 4(2).
Kartika, H. S. (2008). Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan (Makanan).
PAU Pangan dan Gizi UGM.
Kurniawati, E., Okfrianti, Y., Krisnasary, A., Kusdalinah, K., &
Jumiyati, J. (2021). Pemanfaatan Tepung Mocaf, Tepung Ubi Jalar Putih,
Tepung Talas Sebagai Substitusi Tepung Terigu Terhadap Kadar Gula Cookies.
Poltekkes Kemenkes Bengkulu.
Putri, N. S. (2020). Strategi Corporate Public Relations Dalam Rangka
Membina Hubungan Dengan Pelanggan (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang
Meningkatnya Kebutuhan Pangan Sehat Yang Mengandung Rendah Tepung Bagi Pola
Konsumsi Masyarakat pada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Jawa Timur).
UPN" VETERAN" JATIM.
Ramzan, S. (2020). Oat: A novel therapeutic ingredient for food
applications. Journal of Microbiology, Biotechnology and Food Sciences, 9(4),
756–760.
Salim, A., Azni, I. N., & Giyatmi, G. (2021). Pengaruh Konsentrasi Ubi
Jalar Ungu Terhadap Mutu Pukis. Agritechnology, 3(2), 87–99.
Utami, N. D., Hamidah, S., & Lastariwati, B. (2020). Oatmeal Cookies
Sebagai Pengganti Makanan Selingan Untuk Penderita Diet Rendah Kalori. HEJ
(Home Economics Journal), 4(2), 44–48.
This
work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
International License. |