Volume 2, Nomor 2, Februari 2022
p-ISSN 2774-7018 ; e-ISSN 2774-700X
377 http://sosains.greenvest.co.id
dibutuhkan oleh pasar, memecahkan kesulitan atau masalah yang sedang dihadapi pasar,
menyempurnakan yang sebelumnya, benar-benar ada dan memiliki nilai tambah, temuan
yang orisinil (inovatif), memberi keuntungan yang nyata, ada unsur yang dibanggakan, dan
dapat diwujudkan”
Oleh karena itu diharapkan lewat penelitian yang diberi judul “Strategi Pemasaran
Bintan Inti Executive Village PT. Bintan Industrial Estate Pulau Bintan.” dapat memberikan
gambaran tentang peluang pasar di dunia pariwisata. Berdasarkan latar belakang masalah
di atas maka rumusan masalah yang menjadi dasar penelitian ini adalah (1) Bagaimana
faktor internal yang ada pada strenght and weakness Bintan Inti Executive Village (2)
Bagaimana faktor eksternal yang ada pada opportunities and threats Bintan Inti Executive
Village (3) Bagaimana posisi Bintan Inti Executive Village pada matriks IE, Diagram
SWOT 4K, dan matriks SWOT atau TOWS (4) Bagaimana Strategi Pemasaran alternatif
Bintan Inti Executive Village.
Penelitian pertama yaitu dari (Atmoko, 2018) bertujuan dari penelitian ini adalah
mengetahui bagaimana strategi pemasaran untuk meningkatkan volume penjualan di
Cavinton Hotel Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif
dengan analisis SWOT untuk memanfaatkan peluang dan memaksimalkan kekuatan,
mengurangi kelemahan serta menghindari ancaman. Hasil dari penelitian ini adalah
Strategi S-O, S-T, W-O, dan W-T yang diterapkan untuk meningkatkan volume penjualan
di Cavinton Hotel Yogyakarta yaitu dengan menambah fasilitas hotel berupa meeting room
dan Malioboro sky lounge & bar, mempromosikan produk makanan dan minuman sesuai
dengan selera dan kebutuhan masyarakat, mengembangkan fasilitas untuk pendidikan
berupa table manner dan cooking class, inovasi produk untuk event khusus
keluarga, melalukan pemasaran melalui B2B dan B2C, memberikan tingkat harga yang
kompetitif, serta pemberian training kepada karyawan.
Sementara Penelitian yang kedua adalah penelitian dari (Wijaya & Santoso, 2018)
Dalam penelitian ini, diulas mengenai strategi pemasaran dalam meningkatkan tingkat
hunian kamar pada Hotel Bali Mandira, yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran yang tepat dalam meningkatkan tingkat
hunian kamar pada Hotel Bali Mandira, Bali. Metode penentuan sampel penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak
12 orang yang diambil secara sengaja. Alat analisis yang digunakan adalah Analisis SWOT
yang terdiri atas Matrik IE, IFAS/EFAS, dan Matrik SWOT/TOWS. Berdasarkan analisis
diketahui posisi Hotel Bali Mandira saat ini berada pada kuadran IV yaitu posisi strategi
stabilitas dengan skor IFAS 3,05 dan skor EFAS 2,73. Pada matrik SWOT/TOWS terdapat
empat strategi alternatif yang dapat diterapkan Hotel Bali Mandira. Pada strategi SO, dapat
menjaga hubungan baik dengan masyarakat setempat, melakukan brand positioning
sebagai hotel yang berkualitas (berbintang), mengoptimalkan kerjasama dengan travel
agent, memberikan “layanan prima‟ kepada tamu, pada strategi ST dapat melakukan
analisis terhadap kualitas kamar dan harga terhadap hotel sejenis, media promosi
memanfaatkan kemajuan teknologi, Memberikan pelayanan dengan memanfaatkan
kemajuan teknologi, strategi WO dapat meminimalkan kelemahan dengan memanfaatkan
peluang, maka Hotel Bali Mandira harus melakukan analisis komponen biaya, dekorasi
kamar, dan kualitas pelayanan, memberikan pelatihan kepada karyawan ( grooming ,
pelatihan skill ) untuk meningkatkan kualitas pelayanan & kepuasan tamu. Lalu pada
strategi WT yang dapat dilakukan ialah melakukan analisis dekorasi dan kualitas pelayanan
pada hotel sejenis dan melakukan pelatihan aplikasi teknologi untuk peningkatan kualitas
pelayanan .
Penelitian mengenai strategi pemasaran juga diteliti oleh (Bondarenko, Efremenko,
& Larionov, 2019). Penelitian ini bertujuan untuk membenarkan penerapan strategi