Gangguan Depresif Berulang, Episode Kini Berat Dengan Gejala Psikotik Disertai Dengan Gangguan Kepribadian Emosional Tidak Stabil Tipe Ambang
DOI:
https://doi.org/10.59188/jurnalsosains.v4i8.1507Keywords:
gangguan kepribadian emosional tidak stabil tipe ambang , gangguan depresif, borderline personality disorder, ketidakstabilan emosional, perilaku implusif dan congnitive behavioral therapyAbstract
Latar Belakang: Gangguan depresif adalah gangguan psikiatri yang termasuk dalam kategori gangguan mood. Berdasarkan Pedoman Penggolongan dan Diagnosa Gangguan Jiwa III (PPDGJ III) kriteria utama gangguan depresif yaitu memiliki afek depresif, kehilangan minat dan kegembiraan serta berkurangnya energi. Gangguan kepribadian Emosional tidak stabil tipe ambang salah satu dari empat gangguan klaster B, ditandai dengan impulsivitas dan ketidakstabilan emosional.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kasus seorang perempuan yang mengalami komorbiditas antara gangguan depresif dan gangguan kepribadian emosional tidak stabil tipe ambang.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini menganalisis kasus seorang perempuan 21 tahun yang mengalami perilaku melukai diri sendiri dan gejala depresif akibat trauma emosional, termasuk perceraian orang tua dan kurangnya perhatian keluarga
Hasil: Pasien menunjukkan gejala Borderline Personality Disorder (BPD) sejak remaja, seperti ketidakstabilan emosional, perilaku impulsif, serta kesulitan mempertahankan hubungan, dan juga mengalami gejala depresif dan psikotik berupa bisikan ajakan bunuh diri. Setelah diagnosis dikonfirmasi melalui pemeriksaan fisik dan psikiatri, pengobatan dengan kombinasi farmakoterapi (Risperidone dan Fluoxetine) serta Cognitive Behavioral Therapy (CBT) menghasilkan peningkatan stabilitas emosional dan kontrol impuls pada pasien.
Kesimpulan : Pasien dengan gangguan kepribadian emosional tidak stabil tipe ambang sering mengalami komorbiditas berupa gangguan depresif yang ditandai dengan ketidakstabilan emosi, impulsivitas, afek depresif, dan kekurangan energi. Gangguan depresif pada mereka cenderung kronis, dapat disertai gejala psikotik, dan meningkatkan risiko bunuh diri. Manajemen yang efektif biasanya melibatkan kombinasi farmakoterapi dan CBT.
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Hany Setyowati, Agung Frijanto , Citra Fitri Agustina
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC-BY-SA). that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.