Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pada Materi Suhu dan Kalor

Authors

  • Mega Laeni Universitas Pendidikan Indonesia
  • Ajeng Sri Retno Universitas Pendidikan Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.59188/jurnalsosains.v5i4.32141

Keywords:

kemampuan berpikir kritis, suhu dan kalor, mahasiswa PGSD

Abstract

Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu keterampilan esensial abad ke-21 yang harus dimiliki oleh mahasiswa keguruan, khususnya mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Dalam mata kuliah literasi sains, mahasiswa PGSD mempelajari materi suhu dan kalor yang menuntut pemahaman konseptual serta kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kemampuan berpikir kritis mahasiswa PGSD dalam memahami materi suhu dan kalor. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan melibatkan 41 mahasiswa semester II PGSD di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia di Cibiru. Data dikumpulkan melalui tes tertulis yang terdiri atas lima soal esai, yang mengukur lima kategori kemampuan berpikir kritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum keterampilan berpikir kritis mahasiswa dalam memahami materi suhu dan kalor masih tergolong rendah. Indikator dengan skor tertinggi adalah memberikan penjelasan sederhana dengan rata-rata skor 79,27, yang termasuk dalam kategori tinggi. Selanjutnya, indikator membangun keterampilan dasar memperoleh skor 56,71, indikator membuat penjelasan lebih lanjut memiliki skor 52,44, dan indikator mengatur strategi serta taktik mencapai skor 56,10, yang semuanya termasuk dalam kategori rendah. Sementara itu, indikator dengan skor terendah adalah membuat kesimpulan, yaitu sebesar 28,66, yang masuk dalam kategori sangat rendah.

References

Alwan, A. A. (2011). Misconception of heat and temperature among physics students. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 12, 600–614.

Cahyani, N., Hutagalung, E. N. H., & Harahap, S. H. (2024). Berpikir kritis melalui membaca: Pentingnya literasi dalam era digital. Indonesian Journal of Education and Development Research, 2(1), 417–422.

Chu, H.-E., Treagust, D. F., Yeo, S., & Zadnik, M. (2012). Evaluation of students’ understanding of thermal concepts in everyday contexts. International Journal of Science Education, 34(10), 1509–1534.

Docktor, J. L., & Mestre, J. P. (2014). Synthesis of discipline-based education research in physics. Physical Review Special Topics-Physics Education Research, 10(2), 20119.

Ennis, R. H. (2011). The nature of critical thinking: an outline of critical thinking dispositions and abilities, 2011. Diambil.

Ennis, R. H. (2018). Critical thinking across the curriculum: A vision. Topoi, 37, 165–184.

Erceg, N., & Aviani, I. (2014). Students’ understanding of velocity-time graphs and the sources of conceptual difficulties. Croatian Journal of Education: Hrvatski Časopis Za Odgoj i Obrazovanje, 16(1), 43–80.

Ermayanti, D. S., & Dwi, S. (2016). Tingkat kemampuan berpikir kritis peserta didik setelah penerapan model pembelajaran student team achievement divisions (STAD) pada siswa sekolah menengah atas (SMA). Prosiding Seminar Nasional Quantum, 1, 175–181.

Kusumah, R. G. T. (2019). Peningkatan kemampuan berfikir kritis mahasiswa tadris IPA melalui pendekatan saintifik pada mata kuliah IPA terpadu. IJIS Edu: Indonesian Journal of Integrated Science Education, 1(1), 71–84.

Oktariani, O., & Ekadiansyah, E. (2020). Peran literasi dalam pengembangan kemampuan berpikir kritis. Jurnal Penelitian Pendidikan, Psikologi Dan Kesehatan (J-P3K), 1(1), 23–33.

Puspaningsih, A. R., Tjahjadarmawan, E., & Krisdianti, N. R. (2021). Ilmu pengetahuan alam untuk SMA kelas X. Pusat Kurikulum Dan Perbukuan Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi.

Rizkiana, A. M., & Warmi, A. (2021). Analisis kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal pada materi persamaan linear satu variabel. Maju, 8(2), 505183.

Sabani, F. (2019). Perkembangan anak-anak selama masa sekolah dasar (6–7 tahun). Didaktika: Jurnal Kependidikan, 8(2), 89–100.

Shukri, N. A., & Mukundan, J. (2015). A review on developing critical thinking skills through literary texts. Advances in Language and Literary Studies, 6(2), 4–9.

Sundari, P. D., Parno, P., & Kusairi, S. (2018). Students’ critical thinking ability in integrated learning model. Jurnal Kependidikan: Penelitian Inovasi Pembelajaran, 2(2), 348–360.

Sundari, P. D., & Sarkity, D. (2021). Keterampilan berpikir kritis siswa SMA pada materi suhu dan kalor dalam pembelajaran fisika. Journal of Natural Science and Integration, 4(2), 149–161.

Syafitri, A., Zulirfan, Z., & Ma’aruf, Z. (2023). Application of Physics Learning Based on Pacu Jalur Tradition to Improve Cognitive Abilities Students of SMA. Journal of Indonesian Science Teachers, 2(1), 30–39.

Taqwa, M. R. A., & Faizah, R. (2016). Perlunya Program Resitasi dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Dinamika Partikel Mahasiswa. Pros. Semnas Pend. IPA Pascasarjana UM, 482–487.

Tiruneh, D. T., Verburgh, A., & Elen, J. (2014). Effectiveness of Critical Thinking Instruction in Higher Education: A Systematic Review of Intervention Studies, 4 (1). Higher Education Studies, 4(1), 9–44.

Wiyoko, T. (2019). Analisis profil kemampuan berpikir kritis mahasiswa PGSD dengan graded response models pada pembelajaran IPA. IJIS Edu: Indonesian Journal of Integrated Science Education, 1(1), 25–32.

Zellatifanny, C. M., & Mudjiyanto, B. (2018). Tipe penelitian deskripsi dalam ilmu komunikasi. Diakom: Jurnal Media Dan Komunikasi, 1(2), 83–90.

Zetriuslita, Z., Ariawan, R., & Nufus, H. (2016). Analisis kemampuan berpikir kritis matematis mahasiswa dalam menyelesaikan soal uraian kalkulus integral berdasarkan level kemampuan mahasiswa. Infinity Journal, 5(1), 56–66.

Zubaidah, S. (2018). Mengenal 4C: Learning and innovation skills untuk menghadapi era revolusi industri 4.0. 2nd Science Education National Conference, 13(2), 1–18.

Downloads

Published

2025-04-29

How to Cite

Laeni, M., & Retno, A. S. . (2025). Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pada Materi Suhu dan Kalor. Jurnal Sosial Dan Sains, 5(4), 854–862. https://doi.org/10.59188/jurnalsosains.v5i4.32141