Reformasi Tata Kelola Intelijen di Era Digital: Adaptasi Terhadap Ancaman Siber
DOI:
https://doi.org/10.59188/jurnalsosains.v5i9.32269Keywords:
Tata Kelola Digital, Ketahanan Siber, Badan Intelijen NegaraAbstract
Transformasi digital kini menjadi fokus utama dalam merespons ancaman siber yang kian rumit di era modern. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan memanfaatkan data sekunder untuk menganalisis serta mengeksplorasi tata kelola transformasi digital dan strategi dalam membangun ketahanan siber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tata kelola transformasi digital yang diterapkan oleh Badan Intelijen Negara (BIN) berperan dalam meningkatkan ketahanan siber nasional. Untuk menghadapi serangan siber yang terus berkembang, diperlukan penyesuaian struktural agar organisasi intelijen lebih responsif dan adaptif. Strategi ketahanan siber BIN meliputi penerapan kerangka kerja keamanan siber, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, serta pengembangan kebijakan yang mendukung. Melalui Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2017, BIN telah merestrukturisasi organisasi dengan fokus pada keamanan siber guna memperkuat pertahanan nasional. Selain itu, kolaborasi antara sektor publik dan masyarakat dalam meningkatkan kesadaran serta literasi digital menjadi elemen penting dalam menjaga keamanan siber negara. Dengan demikian, reformasi tata kelola intelijen dan adaptasi strategi ketahanan siber menjadi kunci utama dalam menghadapi ancaman digital.
References
Agus Tri Haryanto. (2025). Jumlah Pengguna Internet Indonesia Tembus 212 Juta di 2025. Inet.Detik.Com. https://inet.detik.com/cyberlife/d-7816040/jumlah-pengguna-internet-indonesia-tembus-212-juta-di-2025
al-amri, F. S. (2024). Transformasi Digital Guna Menangkat Cyber Crime Dalam Rangka Optimalisasi Keamanan Nasional Negara Arab Saudi. In Kertas Karya Ilmiah Perseorangan (TASKAP), Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia.
Christianingrum, R., Aida, A. N., Riyono, T., & S., R. A. (2021). Budget Issue Brief Politik & Keamanan. In Pusat Kajian Anggaran Badan Keahlian DPR RI (Vol. 1, Issue 16).
Faizah and Sashari R. A., A. R. and S. and B. (2023). Resistensi Fixed Mindset Dalam Memengaruhi Kesadaran Masyarakat Terhadap Pendidikan. Jurnal Riset Guru Indonesia, 2(2), 87–94. https://doi.org/10.62388/jrgi.v2i2.305
Gelb A. D., A. and M. (2017). Identification Revolution: Can Digital ID Be Harnessed for Development? Center for Global Development.
Handoko, Y., Wijaya, H. A., & L, A. (2024). Metode Penelitian Kualitatif Panduan Praktis untuk Penelitian Administrasi Pendidikan. PT. Sonpedia Publishing Indonesia.
Hinings T. and Greenwood R., B. and G. (2018). Digital innovation and transformation: An institutional perspective. Information and Organization, 28(1), 52–61. https://doi.org/10.1016/j.infoandorg.2018.02.004
Kalvet, T. (2012). Innovation: a factor explaining e-government success in Estonia. Electronic Government, an International Journal, 9(2), 142. https://doi.org/10.1504/EG.2012.046266
Kemhan, R. I. (2014). Kementerian Pertahanan RI PEDOMAN PERTAHANAN SIBER.
Kitsing, M. (2011). Success Without Strategy: E‐Government Development in Estonia. Policy & Internet, 3(1), 1–21. https://doi.org/10.2202/1944-2866.1095
M, E. K. N. (2014a). Universitas Pertahanan Indonesia. 1–132.
Muadifah and B. Herawan Hayadi and Furtasan Ali Yusuf and Suheti, A. (2024). Mengatasi Resistensi Terhadap Perubahan Dalam Wawasan, Intervensi Dan Strategi Untuk Adaptasi Organisasi. Economic and Business Management International Journal, 4(1), 169–177.
Nam, T. (2012). Citizens’ attitudes toward Open Government and Government 2.0. International Review of Administrative Sciences, 78(2), 346–368. https://doi.org/10.1177/0020852312438783
Priyono A. and Putri V. N. A. O., A. and M. (2020). Identifying Digital Transformation Paths in the Business Model of SMEs during the COVID-19 Pandemic. Journal of Open Innovation: Technology, Market, and Complexity, 6(4), 104. https://doi.org/10.3390/joitmc6040104
Putri, K. V. K. (2021). Kerja Sama Indonesia dengan ASEAN Mengenai Cyber Security dan Cyber Resilience dalam Mengatasi Cyber Crime. Jurnal Hukum Lex Generalis, 2(7), 542–554. https://doi.org/10.56370/jhlg.v2i7.90
Raharjo, A. (2002). Cybercrime Pemahaman dan Upaya Pencegahan Kejahatan Berteknologi. Citra Aditya Bakti.
Redaksi Indojpnn.net. (2024). Peran Teknologi dalam Restrukturisasi Intelijen di Era Digital. Indojpnn.Net.
Rokhman, A. (2011). E-Government Adoption in Developing Countries; the Case of Indonesia. Journal of Emerging Trends in Computing and Information Sciences, 2(5), 228–236. http://oru.summon.serialssolutions.com/2.0.0/link/0/eLvHCXMwXVy7CgIxEAzW2giKpT9wkuzmdfVhsDhBxP7Ia8vDwv_HzYkItlttNQ-YGSEQTrL7wwTjkraQXWJ-1dnoij5p5xRUW3OB1ncer3gb7Bj8ff3Dr7AVqzrvRAjnx3DpWmJsen5mGKY2jLwcvhGySRPmHqLK1hSQRXnmIkl9yeQwaY-4F5vYguPzaymYlYM4IrHDsDW
Senopati. (2024). Peran Teknologi dalam Restrukturisasi Intelijen di Era Digital. Prabowocapres.Com. https://prabowocapres.com/2024/08/22/peran-teknologi-dalam-restrukturisasi-intelijen-di-era-digital/
Welch, M. F. and N. K. and D. B. and M. (2014). Embracing Digital Technology: A New Strategic Imperative. MIT Sloan Management Review, 55(2), 2.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Ramadhan Sofyan, Joko Sriwidodo, Edi Saputra Hasibuan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC-BY-SA). that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.