Penentuan Kadar Parasetamol, Amonium Klorida, dan Batas Ketidakmurnian 4-Aminofenol dalam Obat Sirup Flu dan Batuk

Authors

  • Emidar Khusnu Institut Pertanian Bogor
  • Dimas Andrianto Institut Teknologi Bandung

DOI:

https://doi.org/10.59188/jurnalsosains.v1i1.4

Abstract

Obat adalah bahan yang digunakan untuk pencegahan, pemulihan, maupun peningkatan kesehatan manusia. Obat flu dan batuk dalam sediaan sirup harus memenuhi persyaratan kualitas obat sebelum diedarkan ke pasaran. Stabilitas farmasi merupakan salah satu kriteria yang amat penting untuk suatu hasil produk obat yang baik. Ketidakstabilan produk obat dapat mengakibatkan penurunan kualitas dengan hilangnya khasiat obat dan menjadi toksik atau beracun. Beberapa zat berkhasiat yang terdapat dalam obat flu dan batuk sirup adalah parasetamol dan amonium klorida. Parasetamol digunakan sebagai analgesik (pereda nyeri) dan antipiretik (penurun demam). Amonium klorida sebagai obat batuk bekerja dengan cara mengiritasi mucosa bronchial (mengencerkan dahak) sehingga mudah dikeluarkan. Jalur utama degradasi parasetamol yang menyebabkannya tidak stabil adalah peristiwa hidrolisis membentuk 4-aminofenol yang bersifat toksik bagi tubuh. Kadar parasetamol dan batas ketidakmurnian 4-aminofenol ditentukan dengan HPLC, dan kadar amonium klorida

 

ditentukan dengan potensiometer. Kadar parasetamol dalam sampel obat flu dan batuk sirup adalah 102.06%, kadar 4-aminofenol dalam sampel obat batuk sirup adalah 0%, dan kadar amonium klorida dalam sampel obat batuk sirup adalah 108.56%. Berdasarkan hasil tersebut, sampel obat batuk sirup memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan Farmakope Indonesia V tahun 2014 dan United States Pharmacopeia (USP) 41 tahun 2018.

 

Downloads

Published

2021-02-19

How to Cite

Khusnu, E. ., & Andrianto, D. . (2021). Penentuan Kadar Parasetamol, Amonium Klorida, dan Batas Ketidakmurnian 4-Aminofenol dalam Obat Sirup Flu dan Batuk. Jurnal Sosial Dan Sains, 1(1), 30–34. https://doi.org/10.59188/jurnalsosains.v1i1.4