Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi Mengenai Penggunaan Tripsin Dalam Proses Produksi Vaksin Polio
DOI:
https://doi.org/10.59188/jurnalsosains.v1i12.282Keywords:
Tripsin, Vaksin Polio, Pengetahuan, maqashid asy syari'ahAbstract
Latar Belakang : Vaksin diberikan kepada individu yang sehat guna merangsang munculnya antibodi atau kekebalan tubuh guna mencegah dari infeksi penyakit. Pada pembuatan Vaksin Polio, digunakan enzim tripsin. Tripsin menjadi keprihatinan orang- orang dikarenakan produksi Vaksin Polio melibatkan bahan-bahan asal babi. Hal ini membuat vaksin tidak halal untuk umat Islam. Mahasiswa kedokteran sebagai agent of change ditengah masyarakat kelak harus memahami dan memiliki dasar keilmuan sesuai dengan kompetensinya untuk dapat menjawab kerisauan dan kontroversi mengenai kehalalan Vaksin Polio. Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional menggunakan kuesioner. Populasi penelitian adalah mahasiswa fakultas kedokteran Universitas YARSI tahun pertama dan tahun ketiga yang memenuhi kriteria. Cara pemilihan sampel dengan simple random sampling. Hasil : Penelitian yang dilaksanakan selama 3 hari dengan menggunakan kuesioner, dari 100 responden didapatkan responden tahun ketiga (2016) dengan pengetahuan tripsin yang cukup yaitu sebanyak 45,95% selanjutnya pada pengetahuan tripsin terkategori kurang sebanyak 37,84% dan pada pengetahuan tripsin yang baik hanya 16,22%. Berbeda halnya dengan tahun pertama (2018), didominasi oleh kategori pengetahuan mengenai tripsin kurang dan cukup, dimana pada kedua kategori ini masing-masing sebanyak 44,44%, sedangkan pada kategori baik hanya 11,11%. Sedangkan responden pada tingkat Pendidikan tahun ketiga (2016) didominasi oleh pengetahuan Vaksin Polio yang cukup yaitu sebanyak 48.65% selanjutnya pada pengetahuan Vaksin Polio terkategori baik sebanyak 40,54% dan pada pengetahuan Vaksin Polio yang kurang hanya 10,81%. Pada tahun pertama (2018), didominasi oleh kategori pengetahuan mengenai Vaksin Polio cukup, dimana pada kedua kategori ini sebanyak 49,21%, sedangkan pada kategori baik dan kurang masing-masing sebanyak 30,16% dan 20,63%. Simpulan : Tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan mengenai penggunaan Tripsin dalam proses produksi vaksin polio. Penggunaan vaksin Polio menjadi halal berdasarkan kaidah Istihalah dan Istihlak sebagai upaya pencegahan penyakit dan menegakkan maqashid asy syari'ah yaitu maslahah al-daruriyat dalam hifdz ad-din (memelihara agama), hifdz annafs (memelihara jiwa), hifdz al-aql (memelihara akal), hifdz al-mal (memelihara harta) dan Hifz al-nasl wa al-‘ird (perlindungan terhadap kehormatan dan keturunan).
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Yolandha Tannia, Indra Kusuma , Siti Nur Riani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC-BY-SA). that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.