Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi Mengenai Penggunaan Human Diploid Cell Dalam Proses Produksi Vaksin Polio
DOI:
https://doi.org/10.59188/jurnalsosains.v1i12.285Keywords:
Human Diploid Cell, Vaksin Polio, PengetahuanAbstract
Latar Belakang : Vaksin merupakan suspensi mikroorganisme yang dilemahkan atau dimatikan, atau protein antikgenik dari berbagai organisme tadi yang diberikan untuk mencegah, meringankan, atau mengobati penyakit-penyakit menular. Vaksin pertama kali tercatat pada tahun 1769, yang dipublikasikan oleh Edward Jenner, yaitu specimen yang berasal dari lesi lengan seseorang yang terinfeksi Cowpox. Human Diploid Cells (HDC) merupakan salah satu sel yang digunakan untuk mengkultur virus yang akan dijadikan vaksin. HDC yang berasal dari aborsi manusia ini banyak digunakan untuk mengkultur virus Polio IPV dan OPV, Rabies, Rubella, Measles, Varicella-Zooster, dan Hepatitis A. Tujuan : Vaksin polio merupakan vaksin yang diwajibkan pada anak yang dijadwalkan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang dibagi menjadi dua jenis, IPV (Inactivated Polio Vaccine) dan OPV (Oral Polio Vaccine). Metode : Jenis Penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional menggunakan kuesioner. Populasi yang digunakan adalah mahasisa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI tahun pertama dan tahun ketiga yang memenuhi syarat. Cara pemilihan sampel dengan simple random sampling. Hasil : Penelitian yang dilaksanakan selama 3 hari dengan menggunakan kuesioner, dari 100 responden didapatkan persentase jumlah kuesioner Pengetahuan mengenai Human Diploid Cell berdasarkan Tingkat Pendidikan didapatkan pengetahuan baik sebanyak 5% pada tahun ketiga dan 7% pada tahun pertama. Pengetahuan cukup sebanyak 23% pada tingkat ketiga dan 28% pada tahun pertama. Pengetahuan kurang sebanyak 9% pada tingkat ketiga dan 28% pada tahun pertama. Persentase jumlah kuesioner Pengetahuan mengenai Polio berdasarkan Tingkat Pendidikan didapatkan pengetahuan baik sebanyak 15% pada tahun ketiga dan 19% pada tahun pertama. Pengetahuan cukup sebanyak 18% pada tingkat ketiga dan 31% pada tahun pertama. Pengetahuan kurang sebanyak 4% pada tingkat ketiga dan 13% pada tahun pertama. Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan mengenai Human Diploid Cell dalam vaksin Polio. Dalam pandangan Islam, penggunaan vaksin Polio hukumnya mubah karena prinsip Dharuriyat bertujuan untuk mempertahankan nyawa atau Hifdz an-nafs anak dari ancaman penyakit.
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Wahyu Fitrah Darwanto Nugroho, Indra Kusuma , Siti Nur Riani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC-BY-SA). that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.