Intervensi Self Management Dapat Meningkatkan Pengetahuan dan Kepatuhan Minum Obat Penderita TBC

Authors

  • Srianingsih Poltekkes Kemenkes Jayapura, Indonesia
  • Ester Poltekkes Kemenkes Jayapura, Indonesia
  • Ginanjar Fitriyani Poltekkes Kemenkes Jayapura, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.59188/jurnalsosains.v5i11.32542

Keywords:

Tuberculosis Paru, Self Management, Tingkat Pengetahuan, Kepatuhan Obat

Abstract

Tuberkulosis paru merupakan salah satu dari sepuluh penyakit penyebab kematian tertinggi di dunia. Indonesia menempati peringkat ketiga dengan beban kasus tertinggi secara global dan menjadi penyebab kematian nomor empat setelah penyakit kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendekatan self-management terhadap tingkat pengetahuan dan kepatuhan minum obat pada penderita tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas Kalibobo, Nabire. Desain penelitian menggunakan metode quasi experimental dengan rancangan pre-post test with control group. Sampel penelitian berjumlah 80 responden yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 40 responden pada kelompok intervensi dan 40 responden pada kelompok kontrol, dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah intervensi pada tingkat pengetahuan pasien dengan nilai p = 0,000 (< 0,05), yang berarti pendekatan self-management efektif meningkatkan pengetahuan pasien tentang penyakit dan pengobatannya. Namun, tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat kepatuhan minum obat dengan nilai p = 0,067 (> 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa meskipun self-management berhasil meningkatkan pengetahuan penderita TB paru, peningkatan kepatuhan terhadap pengobatan masih membutuhkan dukungan intervensi tambahan, seperti pengawasan langsung dan motivasi berkelanjutan. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi dasar bagi tenaga kesehatan dalam mengembangkan strategi edukasi yang lebih efektif untuk mendukung keberhasilan pengobatan tuberkulosis paru.

References

Amin Z., dan B. A. (2019). Tuberkulosis Paru. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Desy. (2019). Hubungan antara Golongan Darah dengan Penyakit Tuberculosis (TB) Paru di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Purwokerto. Universitas Jenderal Soedirman.

Fadillah, & Supriyadi. (2023). Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Tuberkulosis Paru (A Case Report). Journal of Innovation Research and Knowledge, 2(8).

Ginting, T. T., Wibisono, S., Kusumadewi, I., Damayanti, R., Wiyono, W. H., & Susanto, M. (2008). Faktor faktor yang berpengaruh terhadap timbulnya gangguan jiwa pada penderita tuberkulosis paru dewasa di RS persahabatan, Jakarta. J Respir Indo, 28(1), 20-26.

Hidayah, Ms. (2022). Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Dengan Pencegahan Penularan Tuberkulosis Paru Pasien Tuberkulosis Paru. Prosiding Seminar Nasional.

Indrawati, & Saragih, A. (2019). Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Parudi Wilayah Kerja Puskesmas Kuok Tahun 2018. Jurnal Ners, 3.

Kenedyanti, E., & Sulistyorini, L. (2017). Analisis Mycobacterium Tuberculosis Dan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru. Jurnal Berkala Epidemiologi, 5(2).

M. Sabir, & Sarifuddin. (2023). Analisis Faktor Risiko Tingginya kasus Tuberkulosis Paru di Indonesia : Literatur Revieu. Jurnal Kolaboratif Sains, 6(6). https://doi.org/10.56338/jks.v6i6.3662

Malihatun Nisa, S., Dyah Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Y. P., & Ilmu Keolahragaan, F. (2017). Hubungan Antara Karakteristik Kader Kesehatan Dengan Praktik Penemuan Tersangka Kasus Tuberkulosis Paru. Jhe, 2(1).

Minggarwati, R., Juniarti, N., & Haroen, H. (2023). Intervensi pada Pasien Tuberkulosis untuk Meningkatkan Kepatuhan dan Manajemen Diri. Jurnal Keperawatan Silampari, 6(2). https://doi.org/10.31539/jks.v6i2.5004

Nurmalasari Resky, & Apriantoro Nursama Heru. (2020). Pemeriksaan Radiografi Thorax dengan Kasus Tuberkulosis Paru. KOCENIN Serial Konferensi No.1, 1(1).

Rahmawati, A., Widayat, W., & Tjahjono, A. (2019). Pengaruh Pengetahuan, Sikap Dan Motivasi Kader Pada Penemuan Terduga Tuberkulosis Paru, Studi Kasus Di Upt Puskesmas Ngrambe Kabupaten Ngawi Tahun 2018. STIE Widya Wiwaha.

Reynolds, R., Dennis, S., Hasan, I., Slewa, J., Chen, W., Tian, D., ... & Zwar, N. (2018). A systematic review of chronic disease management interventions in primary care. BMC family practice, 19(1), 11.

Siregar, M. D. (2021). Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru (TB Paru) Di Wilayah Kerja Puskesmas Sibuhuan Tahun 2021. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(February).

Sormin, D. E., Siagian, P., Sinaga, B. Y., & Eyanoer, P. C. (2018). Neutrophyl Lymphocyte Ratio pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Tuberkulosis Resisten Obat. In Kata Kunci: NLR (Vol. 38, Issue 3).

Sumertini, N. P. A., Arisudhana, G. A. B., & Putra, P. W. K. (2022). Pengaruh Edukasi Kesehatan Berbasis Short Message Service (SMS) Terhadap Self Care Management Pada Pasien Tuberkulosis Di Kabupaten Klungkung. Journal Nursing Research Publication Media (NURSEPEDIA), 1(1). https://doi.org/10.55887/nrpm.v1i1.1

Yesayas, F., Yuniarlina, R., & Susilo, W. H. (2021). Pengaruh Edukasi Manajemen Diri Terhadap Kepatuhan Mengkonsumsi OAT pada Penderita Tuberkulosis Paru di BLU RSUD Nabire Provinsi Papua. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 12(November).

Yulendasari, R., Prasetyo, R., Sari, I., Sari, L. Y., & Melyana, F. (2022). Penyuluhan kesehatan tentang tuberculosis (TB paru). JOURNAL OF Public Health Concerns, 2(3). https://doi.org/10.56922/phc.v2i3.202

Downloads

Published

2025-11-12

How to Cite

Srianingsih, Ester, & Ginanjar Fitriyani. (2025). Intervensi Self Management Dapat Meningkatkan Pengetahuan dan Kepatuhan Minum Obat Penderita TBC. Jurnal Sosial Dan Sains, 5(11), 7599–7606. https://doi.org/10.59188/jurnalsosains.v5i11.32542

Similar Articles

1 2 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.